desain dan konstruksi keramba jaring apung

Konstruksiwadah keramba jaring terapung terdiri atas beberapa bagian, antara lain yaitu: 1. Kerangka. Kerangka (bingkai) jaring terapung bisa dibuat dari bahan bambu, kayu, maupun besi yang dilapisi dengan bahan anti karat (cat besi). Memilih bahan-bahan untuk kerangka, ada baiknya disesuaikan dengan nilai ekonokis dan ketersediaan bahan KonstruksiWadah BudidayaBudidaya. 2.2.3. Konstruksi Keramba Jaring Apung. Wadah budidaya ikan selanjutnya yang sangat potensial dikembangkan di Indonesia adalah karamba jaring terapung. Agar dapat melakukan budidaya ikan dijaring terapung yang menguntungkan maka konstruksi wadah tersebut harus sesuai dengan persyaratan teknis. 22.3 Konstruksi keramba jaring apung Wadah budi daya ikan selanjutnya yang sangat potensial dikembangkan di Indonesia adalah karamba jaring terapung. Agar dapat melakukan budi daya ikan dijaring terapung yang menguntungkan maka konstruksi wadah tersebut harus sesuai dengan per-syaratan teknis. mở bài trong bài văn kể chuyện lớp 4. Desain dan kontruksi bak pada dasarnya hampir sama dengan kolam. Desain dan kontruksi bak terpal/ plastik banyak digunakan dalam kegiatan budidaya ikan konsumsi. Hal ini dilakukan untuk menyiasati lahan yang terbatas dan kemudahan dalam proses pemeliharaan ikan konsumsi. Bak terpal untuk budidaya ikan [sumber] Desain dan kontruksi bak terpal/plastik disesuiakan dengan beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu Jenis ikan konsumsi yang akan dibudidayakan Tahapan budidaya pembenihan atau pembesaran. Keseimbangan antara volume air dan penyangga bak harus kuat. Dasar peletakan untuk bak terpal/plastik harus rata agar tidak mudah bocor. Hal ini bisa dilakukan dengan meratakan tanah terlebih dahulu kemudian diberikan sekam. Ukuran bak disesuikan dengan ketersedian lahan Distribusi air dan pengeluaran limbah produksi Adanya jalur panen dan akses pengelolaan ikan Untuk lebih jelasnya silahkan lihat pada tayang power point berikut Bergegas ke karir baru tanpa melakukan penelitian Anda bisa menjadi kesalahan besar, itulah sebabnya Anda… Anda memiliki semua tanda-tanda seseorang yang bisa unggul di bidang perawatan kesehatan minat pada kedokteran,… Jika Anda memilih untuk menjadi perawat, satu hal yang pasti Anda akan memiliki banyak pilihan… Beberapa kasus yang paling menggembirakan untuk diikuti adalah kasus di mana hakim dan juri dapat… Jika orang asing berjalan dan bertanya apakah Anda tahu apa itu perawat terdaftar, Anda mungkin… Menyambut kehidupan baru ke dunia mempesona sekaligus menginspirasi Anda. Anda telah berpikir untuk mengambil karir… This website uses cookies. Hallo Agan…Bak merupakan wadah budidaya ikan yang sanggup dipakai untuk perjuangan budidaya. Bak dipakai sesuai dengan proses budidaya dengan materi pembuatan terbuat dari plastik/terpal, fiber dan beton. Pernahkah kau melihat kolam dari terpal yang dipakai untuk memelihara ikan? Berikut gambar kolam menurut materi pembuatnya. Baca juga Jenis-jenis kolam budidaya ikan dan desainnya 1. kolam semen. 2. kolam fiber. 3. kolam terpal plastik Desain dan kontruksi kolam intinya hampir sama dengan kolam. Desain dan kontruksi kolam terpal/ plastik banyak dipakai dalam acara budidaya ikan konsumsi. Hal ini dilakukan untuk menyiasati lahan yang terbatas dan fasilitas dalam proses pemeliharaan ikan konsumsi. Desain dan kontruksi kolam terpal/plastik disesuiakan dengan beberapa hal yang perlu diperhatikan, adalah Bca juga Desain dan konstruksi keramba jaring apung 1. kolam plastik dan bambu 1. jenis ikan konsumsi yang akan dibudidayakan 2. tahapan budidaya pembenihan atau pembesaran. 3. keseimbangan antara volume air dan penyangga kolam harus kuat. 4. Dasar peletakan untuk kolam terpal/plastik harus rata supaya tidak gampang bocor. Hal ini sanggup dilakukan dengan meratakan tanah terlebih dahulu lalu diberikan sekam. 5. Ukuran kolam disesuikan dengan ketersedian lahan 6. Distribusi air dan pengeluaran limbah produksi 7. Adanya jalur panen dan jalan masuk pengelolaan ikan Demikian artikel saya tentang Desain dan Kontruksi Bak Budidaya Ikan semoga bermanfaat bagi agan seklaina. Home » Kelas VIII » Desain dan Kontruksi Wadah Budidaya Ikan komsumsi Untuk membuat wadah budidaya ikan konsumsi diperlukan desain dan konstruksi wadah yang akan digunakan untuk budidaya ikan. Wadah budidaya ikan sendiri terdiri dari kolam, bak, akuarium dan keramba atau jaring apung. Desain merupakan perencanaan dalam pembuatan wadah budidaya ikan. Sedangkan konstruksi adalah susunan model, tata letak wadah yang akan dibuat. Wadah tersebut tentunya memiliki desain dan konstruksi sesuai dengan tujuan pembuatan wadah budidaya ikan. Dalam merencanakan pembuatan wadah dan peralatan budidaya ikan pengusaha perlu melakukan persiapan sebaik mungkin agar produk yang dihasilkan mempunyai manfaat dan berdaya saing tinggi. Sebelum pembuatan wadah, sebaiknya dilakukan pembuatan disain dari wadah tersebut. Disain yang akan dibuat disesuaikan dengan kondisi lahan yang tersedia. Disain akan mempermudah pembuatan wadah yang sebenarnya, sehingga kerugian akibat kegagalan proses pembuatan dapat dihindari. Wadah budidaya ikan konsumsi yang dibuat nantinya dapat berguna untuk proses budidaya ikan tersebut. Wadah tersebut dapat berfungsi sebagai tempat pematangan gonad, tempat pemijahan, tempat penetasan telur, tempat endederan, tempat pembesaran, tempat pemberokan, tempat karantina ikan sakit / ikan baru, dan pengelolaan kualitas Air filter, pengendapan, pengolah limbah, ozonisasi. a. Desain dan kontruksi kolam Desain kolam bisa berbentuk persegi, persegi panjang, lingkaran, trapesium, segitiga bahkan bentuk tidak beraturan. Hal tersebut disesuikan dengan kondisi lahan dan lokasi. Bentuk kolam yang umum digunakan adalah persegi dan persegi panjang. Perlu diperhatikan tentang persyaratan teknis kontruksi kolam. Kolam yang akan digunakan sebaiknnya mempunyai pematang kolam, dasar kolam dan pintu air. Pematang kolam dibuat untuk menahan massa air di dalam kolam agar tidak keluar. Tanah yang cocok untuk membuat pematang adalah tanah liat. Tanah liat memiliki sifat lengket, tidak poros, tidak mudah pecah dan mampu menahan air. Ukuran pematang disesuaikan dengan ukuran kolam. Jenis tanah untuk pematang harus kompak dan kedap air agar pematang tidak mudah bocor. Dasar kolam dibuat miring menuju saluran pembuangan air. Saluran air dibuat keliling ceren dan tegah kamalir. Saluran air ini dibuat miring kearah saluran pembuangan air untuk memudahkan pengeringan kolam dan pemanenan ikan. Pintu air pada kolam terdiri dari pintu masuk dan keluar yang terpisah. Letak pintu pemasukkan dan pengeluaran air sebaiknya berada di tengah-tengah sisi kolam terpendek agar air dalam kolam dapat berganti seluruhnya. Pada wadah sistem tradisioanal/ekstensif, kolam yang digunakan adalah kolam tanah yaitu kolam yang keseluruhan bagiannya terbuat dari tanah. Tanah liat / lempung yang sedikit berpasir, mudah dibentuk, tidak mudah pecah, tidak melekat ditangan apabila dibentuk sesuatu, cocok untuk pembuatan kolam. Pembuatan kolam dengan bahan tanah memiliki keunggulan dan kelemahan sebagai berikut. Kelebihan yaitu biaya relatif murah, dapat membantu penyediaan pakan alami plankton , perombakan sisa pakan dan metabolisme bisa terjadi secara alami Kekuranganyaitu rentan terhadap kebocoran akibat hewan perusak ex kepiting, serta akibat tekanan air dari dalam dan luar kolam, terutama apabila hujan deras, sulit untuk mengontrol hewan predator, dan sulit mengontrol debit air yang masuk Pada kolam semi intensif yang menggunakan bagian dinding dan pematangnya terbuat dari tembok, sedangkan dasar kolamnya terbuat dari tanah juga memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan sebagai berikut. Kelebihan yaitu tahan terhadap kebocoran akibat hewan, tahan terhadap tekanan air kolam, memudahkan dalam pengontrolan air dan hewan pengganggu, dan kualitas air bisa dikontrol lebih cermat Kekurangan yaitu biaya lebih mahal jika dibandingkan dengan sistem tradisional, penyediaan pakan alami pada kolam tembok lebih sedikit, dan proses penguraian alami sulit terjadi b. Desain dan kontruksi bak Desain dan kontruksi bak pada dasarnya hampir sama dengan kolam. Desain dan kontruksi bak terpal/ plastik banyak digunakan dalam kegiatan budidaya ikan konsumsi. Hal ini dilakukan untuk menyiasati lahan yang terbatas dan kemudahan dalam proses pemeliharaan ikan konsumsi. Desain dan kontruksi bak terpal/plastik disesuaikan dengan beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu Jenis ikan konsumsi yang akan dibudidayakan Tahapan budidaya pembenihan atau pembesaran. Keseimbangan antara volume air dan penyanggabak harus kuat. Dasar peletakan untuk bak terpal/plastik harus rata agar tidak mudah bocor. Hal ini bisa dilakukan dengan meratakan tanah terlebih dahulu kemudian diberikan sekam. Ukuran bak disesuikan dengan ketersedian lahan Distribusi air dan pengeluaran limbah produksi Adanya jalur panen dan akses pengelolaan ikan c. Desain dan kontruksi akuarium Bentuk akuarium yang biasa digunakan adalah bentuk segi empat, trapezium, segi enam, segi delapan, elips dan botol. Setelah mengetahui bentuknya hal yang perlu diperhatikan adalah ukuran ketebalan kaca berkisar antara 3 mm – 16 mm. Ukuran ketebalan kaca untuk dasar akuarium sebaiknya ditambah 1-2 mm. Semakin besar ukuran akuarium maka semakin tebal ukuran kaca. Perbandingan antar ukuran akuarium dengan ketebalan kaca antara lain sebagai berikut. Tebal Kaca mm Panjang Akuarium cm Lebar Akuarium cm Tinggi Akuarium cm 3 30 20 20 3 40 20 30 3 50 30 30 5 70 35 35 5 80 40 40 6 90 45 45 6 120 50 50 10 150 45 50 10 150 45 60 10 180 45 60 12 190 50 60 16 200 70 65 d. Desain dan kontruksi jaring apung/ keramba jaring apung Konstruksi wadah jaring apung terdiri dari dua bagian yaitu kerangka dan kantong jaring. Kerangka berfungsi sebagai tempat pemasangan kantong jaring dan tempat lalu lalang orang memberi pakan dan panen. Kantong jaring apung merupakan tempat pemeliharaan ikan. Jaring apung secara sederhana bisa dibuat dari bambu. Keramba jenis ini biasa digunakan di aliran air sungai atau selokan dengan arus air yang cukup besar. Perlu memperhitungkan konstruksi wadah secara baik dan benar agar diperoleh wadah budidaya yang mempunyai masa pakai yang lama. Persyaratan teknis yang harus diperhatikan adalah Arus air, diusahakan tidak terlalu kuat namun tetap ada supaya terjadi pergantian air dan oksigen dengan baik, serta dapat menghayutkan sisa makanan dan kotoran. Tingkat kesuburan, jenis perairan yang baik untuk digunakan dalam budidaya ikan di jarring apung adalah perairan dengan tingkat kesuburan rendah hingga sedang. Tingkat kesuburan tinggi berpengaruh buruk terhadap ikan karena kandungan oksigen pada malam hari relatif rendah. Bebas dari pencemaran, adanya penambahan benda/materi ke dalam perairan dapat menimbulkan perubahan kualitas air sehingga mengurangi fungsinya. Kualitas air, perairan yang dipilih harus memiliki kualitas air yang memenuhi persyaratan untuk pertumbuhan ikan Kontruksi keramba jaring apung terdiri dari kerangka, pelampung, pengikat, jangkar, kantong jaring, pemberat, tali nilon dan tambang. Posted by Nanang_Ajim Updated at 1059 PM Keramba Jaring Apung PT. ANUGERAH ATLANTIK melayani penjualan kubus apung hdpe dimana produk tersebut berbentuk kubus dengan ukuran 500 x 500 x 400 mm yang diproduksi menggunakan material HDPE dengan ketebalan dinding sekitar 10 mm. Kubus Apung memiliki telinga pengait di setiap sisinya untuk mengkoneksi antar kubus apung HDPE. Kubus Apung HDPE didalamnya kosong berisi udara untuk daya apung kubus apung tersebut. Kubus apung HDPE juga dibuat dari material yang sangat ramah lingkungan, yang mana diproduksi menggunakan HDPE yang bisa di daur ulang, serta material tersebut anti UV yang tahan terhadap matahari dan cuaca. Permukaan kubus apung hdpe mempunyai bentuk yang aman untuk orang berjalan karena ada anti slipnya. Kualitas kubus apung hdpe tidak perlu diragukan lagi selain material produksinya yang ramah lingkungan dan HDPE yang kuat, kubus apung hdpe di test untuk kekuatan materialnya. Kubus apung hdpe ini melewati uji test dilaboratorium material dengan standard internasional. Kubus apung hdpe melewati uji test tarik, uji test sobek, uji test tekan sampai uji daya apungnya. Kubus apung hdpe yang keluar dari pabrikan sudah meewati test ersebut sehingga kualitasnya tidak perlu diragukan lagi. PT. ANUGERAH ATLANTIK adalah agen dari produk kubus apung hdpe di Indonesia. Kami memiliki bermacam type kubus apung hdpe. Keramba Jaring Apung Kami mempunyai kubus apung hdpe yang berbentuk flat dan juga interlock yang memiliki fungsi dan kekuatan yang sama kuat. Kami juga punya kubus apung hdpe yang berbentuk single yang mempunyai ukuran 500 x 500 x 400 mm, berbentuk double yang mempunyai ukuran 1000 x 500 x 400 mm, berbentuk quartet yang mempunyai ukuran 1000 x 1000 x 400 dan ada juga yang kubus apung hdpe setengah 500 x 500 x 250 mm dan 250 x 500 x 400 mm. Modular Float System atau Kubus Apung adalah produk inovative-kreatif dengan fitur yang serbaguna dan multifungsi, dimana produk ini berbentuk kubus dan dapat mengapung. Produk ini di desain dengan sangat aman dan ramah lingkungan, dimana dengan menggunakan material HDPE yang sangat kuat, produk ini anti sinar UV dan dapat di daur ulang dan mempunyai life time yang panjang karena material tersebut anti korosi. Keramba Jaring Apung Produk ini memiliki 4 konstruksi penghubung disetiap sudutnya yang berfungsi untuk menghubungkan dengan satu sama lain sehingga dapat dibongkar-pasang dengan sangat mudah untuk menyesuaikan desain yang diinginkan. Keramba Jaring Apung Produk ini sangat serbaguna dan multifungsi karena dapat menunjang beberapa bidang pekerjaan yaitu untuk dermaga apung, Keramba Jaring Apung, rumah apung dan support pekerjaan engineering. SPESIFIKASI Kuus Apung Dimension 500 x 500 x 400 mm Weight ± 7 kg/pcs Floating Capacity 350 kg/m2 Material HDPE High Density Polyethylene Color Available Blue, Orange, Gray and Black Life Time 15 tahun KEUNGGULAN KUBUS APUNG Ramah Lingkungan Keramba Jaring Apung Modular Float System terbuat dari material High Density Polyethylene HDPE sangat kuat sehingga Modular Float System anti korosif, anti oksidan, tahan UV dan sangat ramah lingkungan yang mana dapat menhindari erosi dari air laut, bahan kimia, obat-obatan dan oli. Safety Keramba Jaring Apung Modular Float System memiliki desain permukaan yang anti slip yang menjamin keamanan dan stabilitas. Mudah Perawatan Keramba Jaring Apung Modular Float System memiliki life time sekitar 15 tahun tanpa ada biaya perawatan kecuali kerusakan tersebut diakibatkan oleh alam dan penyalahgunaan dalam operasional. Pemasangan yang Mudah Keramba Jaring Apung Modular Float System sangat mudah dalam pemasangan dan perakitannya. Desain dan struktur Modular Float Sytem yang unik sehingga dapat di ubah-ubah sesuai dengan kondisi lokasi pemasangan. Harga Reasonable Keramba Jaring Apung Harga Modular Float System sangat reasonable dengan disesuaikan manfaat, life time, maintenance, bahan dan kelebihan dari Modular Float System. Perlengkapan Assesoris Lengkap Keramba Jaring Apung Modular Float System memiliki assesoris yang lengkap yang dapat menunjang untuk pembangunan dermaga apung seperti bollard, fender, pagar, pile guide dll. FEATURE Keramba Jaring Apung Kubus Apung di produksi dari material HDPE yang kuat Kubus Apung memiliki desain yang unik Kubus Apung di desain memiliki permukaan yang anti slip untuk safety pengguna Kubus Apung memiliki “kuping” yang kuat untuk saling mengikat antar kubus apung Kubus Apung memiliki inlet untuk memasukkan air ke dalam kubus apung yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan Kubus Apung memiliki tanda “titik” di setiap sudutnya untuk memudahkan pemasangan. Kubus Apung memiliki “draft” meter untuk mengetahui kondisi tercelup kubus apung KAPASITAS DAYA APUNG Keramba Jaring Apung Single Layer Tinggi Single Layer 40 cm, dimana tiap meter perseginya dibuat dari 4 ponton/kubus dengan kapasitas muat max. sekitar 300 kg/meter persegi Tinggi draft tanpa muatan cm–3 cm Tinggi draft dengan muatan 150 kg 15 cm–20 cm aman Tinggi draft dengan muatan 300 kg 35 cm–40 cm batas muat Double Layer Tinggi Single Layer 80 cm, dimana tiap meter perseginya dibuat dari 8 ponton/kubus dengan kapasitas muat max. sekitar 600 kg/meter persegi. Tinggi draft tanpa muatan 3 cm – 5 cm Tinggi draft dengan muatan 300 kg 40 cm–50 cm aman Tinggi draft dengan muatan 600 kg 70 cm–80 cm batas muat APLIKASI Keramba Jaring Apung Dermaga Apung Floating Jetty Jembatan Apung Floating Bridge Kolam Renang Apung Floating Swimming Pool Platform Apung Floating Platform Floating Dock Tempat Berjalan Apung Floating Walkway Tempat Jet Ski Apung Floating Jet Ski Dock Rumah Apung Floating House Restoran Apung Floating Restaurant Keramba Ikan Fish Farm Mendukung pekerjaan Engineering Supporting engineering work Helipad Apung Floating Helipad Keramba Jaring Apung Kubus Apung HDPE adalah produk multifungsi yang sangat berguna sekali untuk membantu dalam kehidupan sehari-hari. Fungsi kubus apung hdpe seperti dermaga apung, helipad apung, Keramba Apung, wahana terapung, rumah pompa apung, rumah apung, gazebo apung dan restoran apung. Harga Keramba Jaring Apung kubus apung HDPE kami sangat kompetitif, dengan kualitas barang yang bagus dan harga yang kompetitif. Produk kami sangat cocok untuk menjadi pilihan project anda. Kami juga akan men-support konsultasi mengenai kubus apung hdpe dari mulai awal order hingga tahap pemasangan. Kontraktor Keramba Jaring Apung melayani pengerjaan, pembuatan dan pengiriman serta penjualan ke Seluruh wilayah Indonesia Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Banten, Lampung, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Sumatera Barat, Riau, Aceh, Nusa Tenggara Barat, Jakarta, Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara, Papua, Jambi, Sulawesi Utara, Bali, Kalimantan Timur, Maluku, Yogyakarta, Maluku Utara, Bengkulu, Sulawesi Barat, Papua Barat, Kepulauan Riau, Gorontalo, Bangka Belitung, Kalimantan Utara. Keramba Jaring Apung KJA dapat dibuat dalam berbagai ukuran desain dan bahan tergantung pada kemudahan penanganan daya tahan bahan baku harga dan faktor lainnya. Jaring atau wadah untuk pemeliharaan ikan tawar dibuat dari bahan polietilen. Bentuk dan ukuran bervariasi dan sangat dipengaruhi oleh jenis ikan yang dibudidayakan, ukuran ikan, kedalaman perairan, serta faktor kemudahan dalam pengelolaan. Konstruksi wadah jaring terapung terdiri dari beberapa bagian, antara lain Kerangka Keramba Jaring Apung Kerangka bingkai jaring terapung dapat dibuat dari bahan kayu, bambu atau besi yang dilapisi bahan anti karat cat besi. Memilih bahan untuk kerangka, sebaiknya disesuai-kan dengan ketersediaan bahan di lokasi budidaya dan nilai ekonomis dari bahan tersebut. Kayu atau bambu secara ekonomis memang lebih murah dibandingkan dengan besi anti karat, tetapi jika dilihat dari masa pakai dengan menggunakan kayu atau bambu jangka waktu usia teknisnya hanya 1,5–2 tahun. Sesudah 1,5–2 tahun masa pakai, kerangka yang terbuat dari kayu atau bambu ini sudah tidak layak pakai dan harus direnofasi kembali. Jika akan memakai besi anti karat sebagai kerangka jaring pada umumnya usia ekonomis/angka waktu pemakaiannya relatif lebih lama, yaitu antara 4–5 tahun. Pada umumnya petani ikan di jaring terapung menggunakan bambu sebagai bahan utama pembuatan kerangka, karena selain harganya relatif murah juga ketersediaannya di lokasi budidaya sangat banyak. Bambu yang digunakan untuk kerangka sebaiknya mempunyai garis tengah 5–7 cm di bagian pangkalnya, dan bagian ujungnya berukuran antara 3–5 cm. Jenis bambu yang digunakan adalah bambu tali. Ada juga jenis bambu gombong yang mempunyai diameter 12 -15 cm tetapi jenis bambu ini kurang baik digunakan untuk kerangka karena cepat lapuk. Ukuran kerangka jaring terapung berkisar antara 5×5 meter sampai 10×10 meter. Petani ikan jaring terapung di perairan cirata pada umumnya menggunakan kerangka dari bambu dengan ukuran 7×7 meter. Kerangka dari jaring apung umumnya dibuat tidak hanya satu petak/kantong tetapi satu unit. Satu unit jaring terapung terdiri dari empat buah petak/kantong. Pelampung Keramba Jaring Apung Pelampung berfungsi untuk mengapungkan kerangka/jaring terapung bahan yang digunakan sebagai pelampung berupa drum besi atau plastik yang berkapasitas 200 liter, busa plastik stryrofoam atau fiberglass. Jenis pelampung yang akan digunakan biasanya dilihat berdasarkan lama pemakaian. Jika akan menggunakan pelampung dari drum maka drum harus terlebih dahulu dicat dengan menggunakan cat yang mengandung bahan anti karat. Jumlah pelampung yang akan digunakan disesuaikan dengan besarnya kerangka jaring apung yang akan dibuat. Jaring terapung berukuran 7×7 meter, dalam satu unit jaring terapung membutuhkan pelampung antara 33–35 buah. Pengikat Keramba Jaring Apung Tali pengikat sebaiknya terbuat dari bahan yang kuat seperti tambang plastik, kawat ukuran 5 mm, besi beton ukuran 8 mm atau 10 mm. Tali pengikat ini digunakan untuk mengikat kerangka jaring terapung, pelampung atau jaring. Jangkar keramba jaring apung Jangkar berfungsi sebagai penahan jaring terapung agar rakit jaring terapung tidak hanyut terbawa oleh arus air dan angin yang kencang. Jangkar terbuat dari bahan batu, semen atau besi. Pemberat diberi tali pemberat/tali jangkar yang terbuat dari tambang plastik yang berdiameter sekitar 10 mm–15 mm. Jumlah pemberat untuk satu unit jaring terapung empat petak/kantong adalah sebanyak 4 buah. Pemberat diikatkan pada masing-masing sudut dari kerangka jaring terapung. Berat jangkar berkisar antara 50–75 kg. Jaring Keramba Jaring Apung Jaring yang digunakan untuk budidaya ikan di perairan umum biasanya terbuat dari bahan polyethylene atau disebut jaring trawl. Ukuran mata jaring yang digunakan tergantung dari besarnya ikan yang akan dibudidayakan. Kantong jaring terapung ini mempunyai ukuran bervariasi disesuaikan dengan jenis ikan yang dibudidayakan, untuk ikan air laut ukuran kantong jaring yang biasa digunakan berukuran mulai 2x2x2 m sampai 5x5x5 m. Sedangkan untuk jenis ikan air tawar berkisar antara 3x3x3 m sampai 7x7x2,5 m. Untuk mengurangi resiko kebocoran akibat gigitan binatang lain biasanya kantong jaring terapung dipasang rangkap doubel yaitu kantong jaring luar dan kantong jaring dalam. Ukuran jaring bagian luar biasanya mempunyai mata jaring mesh size yang lebih besar. Salah satu contohnya adalah sebagai berikut Jaring polyethylene no. 380 D/9 dengan ukuran mata jaring mesh size sebesar 2 inch 5,08 cm yang dipergunakan sebagai kantong jaring luar. Jaring polyethylene no. 280 D/12 dengan ukuran mata jaring 1 inch 2,5 cm atau 1,5 inch 3,81 cm dipergunakan sebagai kantong jaring dalam. Gambar Keramba Jaring Apung KJA Jaring yang mempunyai ukuran mata jaring lebih kecil dari 1 inch biasanya digunakan untuk memelihara ikan yang berukuran lebih kecil. Di perairan umum khususnya dalam budidaya ikan di jaring terapung ukuran jaring yang digunakan adalah ukuran ¾-1 inch. Kantong jaring yang digunakan untuk memelihara ikan dapat diperoleh dengan membeli jaring utuh. Dalam hal ini biasanya jaring trawl dijual dipasaran berupa lembaran atau gulungan. Langkah awal yang harus dilakukan untuk membuat kantong jaring adalah membuat desain/rancangan kantong jaring yang akan dipergunakan. Ukuran kantong jaring yang akan dipergunakan berkisar antara 2×2 m sampai dengan 10×10 m. Setelah ukuran kantong jaring yang akan dipergunakan, misalnya akan dibuat kantong jaring dengan ukuran 7x7x2 m, langkah selanjutnya adalah memotong jaring. Untuk memotong jaring harus dilakukan dengan benar berdasarkan pada ukuran mata jaring dan tingkat perenggangannya saat terpasang di perairan. Menurut hasil penelitian, jaring dalam keadaan terpasang atau sudah berupa kantong jaring akan mengalami perenggangan atau mata jaring dalam keadaan tertarik/terbuka ”Hang In Ratio”. Nilai ”Hang In Ratio” dalam membuat kantong jaring terapung adalah 30%. Adapun perhitungan yang digunakan untuk memotong jaring ada dua cara, yaitu 1 menggunakan rumus tertentu dan 2 melakukan perhitungan cara di lapangan. Rumus berdasarkan ”Hang In Ratio” adalah sebagai berikut Keterangan S Hang In Ratio L Panjang jaring sebelum Hang In atau dalam keadaan tertarik i Panjang tali ris D dalam kantong jaring jumlah mata jaring dikalikan ukuran mata jaring dalam keadaan tertarik d dalam kantong jaring sesudah Hang In Contoh penggunaan rumus dalam menghitung jaring yang akan dipotong dengan ukuran 7x7x2 m adalah sebagai berikut Misalnya, kantong jaring yang akan dibuat 7x7x2 m dengan ukuran mata jaring mesh size 2 inch 5,08 cm. Diketahui Hang In Ratio S adalah 30% = 0,3, Panjang tali ris i = 4×7 m = 28 m. Maka untuk mencari panjang jaring sebelum Hang In adalah Jadi panjang tiap sisi adalah 40 m 4 = 10 m Jumlah mata jaring 10 m = 1000 cm 5,08 cm = 197,04 mata jaring dibulatkan 197 mata jaring. Diketahui dalam jaring sesudah Hang In d adalah 2 m, maka dalam kantong jaring sebelum dipotong D adalah Jadi jumlah mata jaring 2,8 m = 280 cm 5,08 cm = 55,1 mata jaring dibulatkan menjadi 55 mata jaring. Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh ukuran lembaran jaring yang akan dipotong untuk kantong jaring berukuran 7x7x2 m adalah 197x197x55 mata jaring. Sedangkan para petani ikan dilapangan biasanya menghitung jaring yang akan digunakan untuk membuat kantong jaring menggunakan perhitungan sebagai berikut Misalnya kantong jaring yang akan dibuat berukuran 7x7x2 m dengan ukuran mata jaring mesh size 2 inch 5,08 cm. Berdasarkan hasil penelitian panjang jaring akan berkurang sebesar 30% dari semula. Maka secara praktis dilapangan diperhitungkan jumlah mata jaring dalam setiap meter adalah Jadi dalam satu meter jaring yang berukuran 1 inch terdapat 56 mata jaring, sehingga jika akan membuat jaring dengan ukuran 7x7x2 m, jumlah mata jaringnya adalah 392x392x112 mata jaring. Sedangkan ukuran mata jaring yang akan digunakan adalah 2 inch maka jumlah mata jaring yang akan dipotong adalah 196x196x56. Angka-angka ini diperoleh dari hasil perkalian antara ukuran kantong jaring dengan jumlah mata jaring. Berdasarkan hasil kedua perhitungan tersebut memperoleh nilai yang tidak jauh berbeda. Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah memindahkan pola yang telah dibuat langsung kejaring. Pemberat keramba jaring apung Pemberat yang digunakan biasanya terbuat dari batu atau timah yang masing-masing beratnya antara 2–5 kg. Fungsi pemberat ini agar jaring tetap simetris dan pemberat ini diletakkan pada setiap sudut kantong jaring terapung. Tali/tambang keramba jaring apung Tali/tambang yang digunakan biasanya disesuaikan dengan kondisi perairan pada perairan tawar adalah tali plastik yang mempunyai diameter 5–10 mm, sedangkan pada perairan laut tali/tambang yang digunakan terbuat dari nilon atau tambang yang kuat terhadap ini dipergunakan sebagai penahan jaring pada bagian atas dan bawah. Tali tambang ini mempunyai istilah lain yang disebut dengan tali ris. Panjang tali ris adalah sekeliling dari kantong jaring terapung. Misalnya, kantong jaring terapung berukuran 7x7x2m maka tali risnya adalah 7×4 =28 m. Dengan dikalikan empat karena kantong sisi jaring terapung adalah empat sisi. Khusus untuk tali ris pada bagian atas sebaiknya dilebihkan 0,5 m untuk setiap sudut. Jadi tali risnya mempunyai panjang 28 m +4×0,5 m = 30m. Hal ini untuk memudahkan dalam melakukan aktivitas kegiatan operasional pada saat melakukan budidaya ikan. 0% found this document useful 0 votes2K views7 pagesOriginal TitleDesain keramba jaring apungCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsPPTX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes2K views7 pagesDesain Keramba Jaring ApungOriginal TitleDesain keramba jaring apungJump to Page You are on page 1of 7 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 6 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. by Feb 24, 2017 Blogs Keramba jaring apung merupakan wadah budidaya di perairan umum. Budidaya ikan dengan keramba merupakan alternatif budidaya yang sangat potensial bisa dikembangkan, mengingat daerah perairan di Indonesia yang sangat luas. Perairan yang bisa dimanfaatkan termasuk perairan darat dan laut. Jenis wadah yang bisa digunakan untuk membudidayakan ikan dengan keramba adalah jaring apung, jaring tancap dan keramba yang terbuat dari bambu. Konstruksi wadah jaring apung terdiri dari dua bagian yaitu kerangka dan kantong jaring. Kerangka berfungsi sebagai tempat pemasangan kantong jaring dan tempat lalu lalang orang memberi pakan dan panen. Kantong jaring apung merupakan tempat pemeliharaan ikan. Jaring apung secara sederhana bisa dibuat dari bambu. Keramba jenis ini biasa digunakan di aliran air sungai atau selokan dengan arus air yang cukup besar. Perlu memperhitungkan konstruksi wadah secara baik dan benar agardiperoleh wadah budidaya yang mempunyai masa pakai yang lama. Persyaratan teknis yang harus diperhatikan adalah Arus air Diusahakan tidak terlalu kuat namun tetap ada supaya terjadi pergantian air dan oksigen dengan baik, serta dapat menghayutkan sisa makanan dan kotoran. Tingkat kesuburan, jenis perairan yang baik untuk digunakan dalam budidaya ikan di jarring apung adalah perairan dengan tingkat kesuburan rendah hingga sedang. Tingkat kesuburan tinggi berpengaruh buruk terhadap ikan karena kandungan oksigen pada malam hari relatif rendah. Bebas dari pencemaran Adanya penambahan benda/materi ke dalam perairan dapat menimbulkan perubahan kualitas air sehingga mengurangi fungsinya. Kualitas air perairan yang dipilih harus memiliki kualitas air yang memenuhi persyaratan untuk pertumbuhan ikan Kontruksi keramba jaring apung Kontruksi keramba jaring apung terdiri dari kerangka, pelampung, pengikat, jangkar, kantong jaring, pemberat, tali nilon dan tambang

desain dan konstruksi keramba jaring apung