devisa non migas dari hutan yang menghasilkan banyak devisa adalah
Sunday July 24, 2022. Home; 8 Pilihan; Business; Investasi; Marine Tourism. PULAU PARI, ICON WISATA KEPULAUAN SERIBU
Meskipunhewan dan tumbuhan itu sendiri termasuk sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan manusia. Sumber Daya Alam. Manfaat Sumber Daya Alam. Menyuplai oksigen. Kebutuhan bahan pakaian. Kebutuhan makan bagi manusia dan hewan. Kebutuhan tempat tinggal. Sebagai sumber energi dan bahan bakar. Sebagai pembangkit listrik.
PENGARUHNILAI EKSPOR DAN IMPOR MIGAS TERHADAP DEVISA NEGARA DARI TAHUN 2010-2017. Nicholas Renaldo. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. A short summary of this paper. 37 Full PDFs related to this paper.
IndonesiaPunya Banyak SDA di Sektor Migas dan Pertambangan, Ini Daftarnya Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) berkomitmen
Kasus: Perkebunan Sawit di Indonesia Sekitar 1 minggu yang lalu saya dan teman-teman diberikan tugas berupa suatu kasus, dari Pak Dosen Mata Kuliah Etika Profesi. Tugas kali ini menyangkut perkebunan sawit yang menuai protes dari Lembaga Dunia yang peduli pada lingkungan hidup. Kira-kira tugas yang diberikan adalah seperti ini :
mở bài trong bài văn kể chuyện lớp 4. This study determines the effect of oil and gas exports, non-oil exports, foreign investment in Indonesia’s economic growth in 2000-2019. The data used is secondary data got from the Central Statistics Agency of Indonesia and Bank Indonesia. Data collection starts from 2000 to 2019. I process the data using the SPSS program. The results of the analysis show that oil and gas exports have a positive and significant impact on Indonesia’s economic growth in 2000-2019, non-oil exports have a positive and significant impact on Indonesia’s economic growth. In 2000-2019, foreign investment had a negative and insignificant effect on Indonesia’s economic growth in 2000-2019. Based on the F test, together, oil and gas exports, non-oil exports, and foreign investment have a significant effect on Indonesia’s economic growth in 2000-2019. Figures - uploaded by Martin Luter PurbaAuthor contentAll figure content in this area was uploaded by Martin Luter PurbaContent may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Meiline Sihombing1, Jusmer Sihotang2, Martin Luter Purba 3 / JEB Online Vol. 02 No. 02 Maret 2021 40 ANALISIS PENGARUH EKSPOR MIGAS, EKSPOR NON MIGAS DAN PENANAMAN MODAL ASING TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 2000-2019 Meiline Sihombing1, Jusmer Sihotang2, Martin Luter Purba3 Universitas HKBP Nommensen, Ekonomi Pembangunan, , Jl Sutomo No. 4 Medan sihombingmeilin6 jusmersihotang Martinpurba2006 ABSTRAK This study determines the effect of oil and gas exports, non-oil exports, foreign investment in Indonesia’s economic growth in 2000-2019. The data used is secondary data got from the Central Statistics Agency of Indonesia and Bank Indonesia. Data collection starts from 2000 to 2019. I process the data using the SPSS program. The results of the analysis show that oil and gas exports have a positive and significant impact on Indonesia’s economic growth in 2000-2019, non-oil exports have a positive and significant impact on Indonesia’s economic growth. In 2000-2019, foreign investment had a negative and insignificant effect on Indonesia’s economic growth in 2000-2019. Based on the F test, together, oil and gas exports, non-oil exports, and foreign investment have a significant effect on Indonesia’s economic growth in 2000-2019. INFORMASI ARTIKEL Dikirim 27 Juni 2021 Revisi Pertama 29 Juni 2021 Diterima 06 Juli 2021 Tersedia online 15 Agustus 2021 Kata Kunci Oil and Gas Exports, Non Oil and Gas Exports, Foreign Investment, Indonesia’s Economic Growth URL JEB Online Hal 40-51 ISSN 2714-5719 e-ISSN 2714-5727 Meiline Sihombing1, Jusmer Sihotang2, Martin Luter Purba 3 / JEB Online Vol. 02 No. 02 Maret 2021 41 1. PENDAHULUAN Indonesia adalah salah satu negara di Asia Tenggara yang memiliki keanekaragaman dan melimpahnya sumber daya alam yang terdiri dari banyak komoditas, dan memiliki potensi yang sangat besar untuk melakukan transaksi ekonomi dengan negara lainnya. Tingkat keberhasilan suatu negara dalam kegiatan perekonomiaanya dapat di lihat seberapa besar pertumbuhan ekonomi yang terjadi di negara tersebut. Pembahasan tentang pertumbuhan ekonomi sering sekali di dengar oleh masyarakat, sebab pertumbuhan ekonomi sangat penting bagi keberlangsungan masyarakat dan Negara. Bagi sebagian masyarakat pertumbuhan ekonomi memberikan dampak positif dan akan menimbulkan hasil yang baik bagi kesejahteraan masyarakat. “Pada tahap-tahap awal pembangunan ekonomi suatu negara pada umumnya pada neraca pembangunan ekonomi berorientasi pada masalah pertumbuhan ekonomi growth oriented.” Purba, Tobing & Hutabarat, 2012 Ketika impor lebih besar dari ekspor maka akan menyebabkan defisit terhadap neraca perdagangan, sebaliknya jika ekspor lebih besar dari impor maka mengalami surplus pada neraca perdagangan. Dalam perdagangan Internasional, ekspor di bedakan menjadi dua yaitu ekspor minyak dan gas Migas dan ekspor Non migas. “Perdagangan internasional adalah kegiatan memperdagangkan berbagai output berupa barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara untuk dapat dijual ke luar negeri serta mendatangkan barang dan jasa dari luar negeri, kemudian didatangkan ke negara tersebut dengan tujuan memenuhi kebutuhan dalam negeri” Razak & Indra, 2014. Ekspor sangat banyak diminati bagi pengusaha-pengusaha Indonesia. Tetapi ekspor juga memiliki banyak kendala, seperti banyaknya para pengusaha lebih memilih mengekspor barang mentah dari pada barang jadi karena mengkespor barang mentah sudah memiliki harga yang cukup tinggi. Indonesia hampir setiap tahunnya mengalami surplus dari ekspor. Ketika Indonesia mengalami surplus itu dikarenakan kenaikan harga barang yang akan di ekspor bukan karena pertambahan nilai tambah. Pertumbuhan nilai ekspor non migas setiap tahunnya meningkat disebabkan kenaikan jumlah ekspor dan harga di pasar internasional. Tetapi ekspor non migas juga mengalami kendala untuk meningkatkan ekspr non migas yaitu melemahnya permintaan ekspor non migas Indonesia di pasar internasional. Terdapat juga beberapa permasalahan yang menjadi kendala nagai ekspor migas Indonesia yaitu, banyaknya persaingan usaha, terbatasnya informasi tentang peraturan pasar ekspor, terbatasnya distribusi di daerah pedesaan, dan terbatasnya infrastruktur. Terdapat lima sektor non migas yang pertumbuhannya di atas lima persen yakni industri makanan dan minuman, industri tekstil dan pakaian industri logam, industri karet dan industri kulit. Indonesia banyak melakukan ekspor berupa komoditas minyak dan gas ke berbagai negara dengan tujuan untuk menggerakan pertumbuhan ekonomi Indonesia serta memperluas pasar dalam negeri maupun luar negeri. Sumber daya alam sangat penting di Indonesia karena sebagai salah satu modal pembangunan. Menurut Fauzi dalam penelitian Gandhi 2014 menyatakan bahwa “Selama lebih dari empat dasawarsa sumber daya alam sudah menjadi mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bahkan pada masa orde baru sumber daya alam minyak, hutan dan sumber daya mineral menjadi ujung tombak dalam memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia”. Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi Pasal 1angka 1 dalam Fajar 2013 Menyebutkan bahwa Minyak Bumi adalah hasil proses alami Meiline Sihombing1, Jusmer Sihotang2, Martin Luter Purba 3 / JEB Online Vol. 02 No. 02 Maret 2021 42 berupa hidrokarbon yang dalam kondisi tekanan dan temperatur atmosfer berupa fasa cair atau padat, termasuk aspal, lilin mineral atau ozokerit, dan bitumen yang diperoleh dari proses penambangan, tetapi tidak termasuk batu bara atau endapan hidrokarbon lain yang berbentuk padat yang diperoleh dari kegiatan yang tidak berkaitan dengan kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi. Pengertian Gas Bumi menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi Pasal 1 angka 2 Menyebutkan bahwa “Gas Bumi adalah hasil proses alami berupa hidrokarbon yang dalam kondisi tekanan dan temperatur atsmofer berupa fasa gas yang diperoleh dari proses penambangan Minyak dan Gas Bumi. Novianingsih 2011 berpendapat “Ekspor akan secara langsung memberi kenaikan penerimaan dalam pendapatan suatu negara. Terjadinya kenaikan penerimaan pendapatan suatu negara akan mengakibatkan terjadinya kenaikan tingkat PDB. Dengan kata lain ekspor akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi.” Investasi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan jumlah uang yang dimiliki oleh perorangan atau perusahaan untuk memperoleh timbal balik di masa depan. Menurut Rostow bahwa “setiap usaha untuk tinggal landas mengharuskan adanya mobilisasi tabungan dalam dan luar negeri dengan maksud untuk menciptakan investasi yang cukup dalam kerangka mempercepat pertumbuhan ekonomi” Todaro, 2000. Sebagai negara berkembang Indonesia menjadi salah satu negara tujuan bagi investor untuk melakukan investasi yang berpotensi. Penanaman modal asing merupakan hal yang paling utama dalam perkembangan industri-industri, pembangunan setiap daerah dan pertumbuhan Indonesia. Penanaman modal asing langsung lebih mengutamakan daerah yang sudah memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat untuk melakukan pembangunan infrastruktur, sektor keuangan, pertumbuhan properti serta membuka lapangan pekerjaan, seperti di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Surabaya. Sementara itu, terdapat banyak sumber daya alam di berbagai daerah di Indonesia, akan tetapi masih ada masyarakat maupun pemerintah daerah tidak tau cara mengolah sumber daya alam tersebut dikarenakan sulitnya dalam memenuhi kebutuhan modal dan menarik para investor untuk melakukan pembangunan di setiap daerah guna meningkatkan perekonomian masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Penanaman modal asing mendorong terciptanya usaha nasional yang benar bagi penanaman modal untuk memperkuat dan menyeimbangkan daya saing perekonomian dan mempercepat peningkatan penanaman modal. Dengan adanya pembangunan ekonomi artinya terdapat sebuah proses pembangunan yang melibatkan pertumbuhan ekonomi yang diikuti dengan beberapa perubahan seperti struktur ekonomi, perubahan kelembagaan. Hal ini sangat penting karena Indonesia merupakan negara berkembang yang umumnya mempunyai financial dan capital yang terbatas yang diperlukan untuk pembangunan ekonomi. Menurut Salim dan Budi dalam Rizky, Agustin, Muklis 2016 berpendapat bahwa “Penanaman modal asing merupakan transfer modal baik nyata maupun tidak nyata dari suatu negara ke negara lain atau pemindahan modal. Tujuan pemindahan modal ini digunakan di negara tersebut agar menghasilkan keuntungan di bawah pengawasan dari pemilik modal, baik total maupun sebagian.” Salah satu aspek penting dari Penanaman Modal Asing yaitu dampak potensi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Agar pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin meningkat maka hal yang dilakukan sebagai salah satu sumber dana dalam pembangunan Indonesia agar semakin berkembang kususnya berupa paket modal, keahlian manajemen, teknologi serta manfaat perdagangan internasional yang dilakukan oleh Indonesia dengan berbagai Negara. Meiline Sihombing1, Jusmer Sihotang2, Martin Luter Purba 3 / JEB Online Vol. 02 No. 02 Maret 2021 43 Manfaat yang paling nyata masuknya investasi ke Indonesia adalah meningkatnya pendapatan negara melalui pajak, serta menciptakan hubungan yang lebih stabil antar dua negara atau lebih. Dengan demikian, investasi yang kondusif serta upaya pemerintah untuk terus-menerus berbenah diri, Indonesia akan menjadi negara tujuan investasi yang menjanjikan bagi para investor. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi, Ekspor Migas, Ekspor Non Migas, Penanaman Modal Asing Indonesia 2015 – 2019 Ekspor Non- migas Juta US$ Sumber Badan Pusat Statistik Indonesia Dan Bank Indonesia Data pertumbuhan ekonomi, ekspor migas, ekspor non migas, dan penanaman modal asing disajikan pada Tabel 1. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami penurunan pada tahun 2014-2015 dengan angka persen pada tahun 2014 dan persen pada tahun 2015, hal ini disebabkan karena anjloknya konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat yang masih sangat rentan terhadap kenaikan harga pangan, pada saat harga pangan naik tidak dapat mengangkat daya beli produsen atau petani. Namun pada tahun 2016-2019 pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah mengalami peningkatan setiap tahunnya sehingga penigkatan tersebut menjadi acuan dan perkembangan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik. Angka pertumbuhan ekonomi pada tahun 2016 sebesar persen dan pada tahun 2019 sebesar ini tentunya di dukung oleh perbaikan kondisi masyarakat dengan terciptanya kesempatan kerja, pertumbuhan ekonomi yang lebih menyeluruh, inflasi yang lebih terkendali, sisi investasi yang meningkat, kontribusi dari pembangunan infrastruktur dan proyek pembangunan lainnya, dan dari sisi meningkatnya ekspor impor di Indonesia. Pada awalnya ekspor migas menjadi salah satu faktor untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Akan tetapi Tingkat ekspor migas juga mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Dari Tabel 1 di atas dapat di lihat ekspor Migas pada tahun 2014-2016 cenderung menurun yaitu dari US$ juta tahun 2014, kemudian menjadi US$ juta pada tahun 2015, hal ini disebabkan karena turunnya hasil ekspor migas di tengah-tengah cenderungnya penurunan harga minyak dan komoditas internasional, dan pada tahun 2016 menjadi US$ kemudian pada tahun 2017sebesar US$ sampai 2018 sebesar US$ mengalami peningkatan diakibatkan meningkatnya ekspor hasil minyak, ekspor minyak mentah, serta mingkatnya hasil gas. Pada tahun 2019 ekspor migas sebesar US$ Hal ini disebabkan semakin banyak negara-negara yang bergantung dari penerimaan minyak dan gas bumi. Sehingga Indonesia mengalami penurunan permintaaan dalam negeri. Anjloknya harga minyak dunia yang mencapai titik terendah pada tahun 1980-an juga mengakibatkan penurunan ekspor Migas. “Penurunan minyak dan gas dikarenakan target lifting minyak bumi produksi minyak yang siap jual penyebabnya hampir semua lahan merupakan sumur tua, sehingga secara natural mengalami penurunan produksi.” Pitoko, 2018. Sehingga pemerintah melakukan mengeluarkan kebijakan di bidang ekspor, sehingga memungkinkan Meiline Sihombing1, Jusmer Sihotang2, Martin Luter Purba 3 / JEB Online Vol. 02 No. 02 Maret 2021 44 produsen untuk meningkatkan ekspor sektor non migas. Permasalahan yang paling mendasar terhadap terjadinya defisit migas yaitu kurangnya pembenahan komoditas migas mengakibatkan produksi yang terus menerus turun, tidak ada penambahan kapasitas kilang, naiknya harga minyak dunia, kurs rupiah terhadap dollar cenderung melemah. Selama beberapa tahun terakhir, ekspor non migas telah dapat menggantikan peran sektor migas. Sektor non migas telah menjadi komoditas andalan yang memberikan kontribusi yang besar dalam penerimaan devisa negara. Pada tabel menujukan data ekspor non migas pada tahun 2014-2016 mengalami penurunan yaitu pada tahun 2014 sebesar US$ pada tahun 2015 sebesar US$ pada tahun 2016 sebesar US$ di karenakan depresiasi nilai tukar rupiah yang mengakibatkan daya beli turun, pengangguran naik, PHK akan terjadi dan kemiskinan yang miningkat.. Kemudian mengalami peningkatan pada tahun 2017 sebesar US$ pada tahun 2018 sebesar US$ lalu pada tahun 2019 sebesar US$ mengalami penurunan. Kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam bidang ekspor memberikan dampak positif bagi produsen non migas untuk melakukan ekspor. Hasil komoditas non migas yang paling banyak di ekspor seperti batu bara, minyak sawit, pakaian jadi, besi/baja, kimia dasar organik, dan peralatan listrik. Dari tabel 1 juga dapat kita lihat bahwa dari tahun 2014-2019 yang paling banyak di ekspor adalah komoditas non migas. Pada Tabel 1 di atas dapat kita lihat bahwa Penanaman Modal Asing mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Pada tahun 2014-2015 Penanaman Modal Asing mengalami peningkatan dari US$ menjadi US$ karena pada tahun 2004-2015 adanya kemudahan perizinan investasi untuk kegiatan dan kepentingan ekspor Indonesia. Tetapi pada tahun 2016 penanaman modal asing mengalami penurunan sebesar US$ kemudian mengalami peningkatan kembali pada tahun 2017 sebesar US$ dan mengalami penurunan pada tahun 2018 sebesar US$ lalu pada 2019 sebesar US$ mengalami peningkatan. Kondisi ekonomi beberapa negara-negara pesaing yang menawarkan berbagai kemudahan yang lebih menarik dan dana ekonomi di dalam negeri. 2. KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Pengaruh Ekspor Migas Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Indonesia memiliki hasil komuditas minyak dan gas yang besar, komuditas ini menjadi penopang bagi perekonomian Indonesia karena menjadi sumber daya unggulan. Ada banyak bentuk lain yang dapat di perdagangkan untuk melakukan perdagangan internasional, seperti ekspor. Melakukan perdagangan dengan negara lain dapat memperoleh keuntungan, yaitu dengan membeli barang yang harga nya lebih rendah dan dapat menjual keluar negeri dengan haranya yang tinggi. Perdagangan internasional sering muncul karena adanya perbedaan harga barang di berbagai negara. Pertumbuhan ekonomi memiliki banyak faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi seperti jumlah penduduk, jumlah stok barang modal, luas tanah dan kekayaan alam, serta tingkat teknologi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Putra dan Damanik 2017 menemukan bahwa Ekspor suatu negara bisa meningkat lebih cepat atau lebih lambat di bandingkan dengan rata-rata ekspor dunia di sebabkan oleh tiga alasan utama 1. Efek komposisi komoditas. Ekspor mungkin terkonsentrasi pada komuditas-komuditas yang permintaannya relatif elastis atau inelastis terhadap pendapatan. 2. Efek distribusi pasar. Ekspor mungkin terarah ke pasar-pasar yang berkembang lebih pesat lebih lambat di bandingkan dengan rata-rata dunia. Meiline Sihombing1, Jusmer Sihotang2, Martin Luter Purba 3 / JEB Online Vol. 02 No. 02 Maret 2021 45 3. Efek daya saing. Ekspor mungkin lebih dapat kurang dapat bersaing dengan negara-negara pengekspor lain, baik karena pertumbuhan produktivitas lebih tinggi atau lebih rendah atau karena under eveluation mata uang domestik. Ekspor merupakan suatu cara bagi suatu negara untuk menjalankan penjualan komoditas baik migas dan non migas yang kita miliki kepada negara dengan ketentuan pemerintah dan mendapatkan manfaat untuk penambahan cadangan devisa. Sektor migas dapat memberikan pengaruh secara langsung terhadap pencapaian pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita. Sektor migas secara tidak lagsung juga dapat mempengaruhi penurunan tingkat kemiskinan. Pengaruh Ekspor Non Migas Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sejak harga minyak dan gas semakin menurun serta semakin berkurangnya kapasitas sumber daya alam berupa Migas masalah yang dihadapi oleh Indonesia adalah terbatasnya pembiayaan terhadap pembangunan. Sehingga jalan keluar yang ditempuh oleh pemerintah yaitu dengan meningkatkan ekspor Non migas dalam pembiayaan pembangunan. Semakin meningkatnya ekspor non migas maka meningkatnya devisa, serta penyerapan tenaga kerja dan investasi juga semakin meningkat. Apabila jumlah penduduk yang semakin banyak maka akan menurunkan tingkat produktivitas sebab semakin banyak yang di konsumsi oleh masyarakat sehingga pertumbuhan ekonomi semakin rendah, tetapi jika jumlah penduduk sedikit dengan berlimpahnya kekayaan sumber daya alam maka tingkat produktifitas mayarakat pun meningkat sehingga mendatangkan investasi baru dan pertumbuhan ekonomi pun ikut meningkat. Ekspor non migas mempunyai pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Salvatore dalam Doni, Sentosa, Aimon 2012 menjelaskan bahwa Perdagangan Internasional merupakan suatu kegiatan interaksi antar Negara yang akan menimbulkan timbal balik, terutama ekspor memiliki peranan yang sangat penting sebagai penggerak pendapatan nasional yang dapat meningkatkan devisa sebagai pendapatan pemerintah untuk membiayai impor dan pembangunan sektor-sektor ekonomi di dalam negeri. Perekonomian indonesia diharapkan mampu terus berkembang baik dari aspek ekonomi makro maupun ekonomi mikro. Perkembangan perekonomian indonesia saat ini akan sangat menentukan perkembangn dimasa depan. Perekonomian Indonesia masih dipengaruhi oleh unsur-unsur eksternal, selain itu fundamental yang berkaitan dengan kondisi internal. Pengaruh Penanaman Modal Asing PMA Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Hubungan antara PMA berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ada banyak manfaat yang bisa kita peroleh dengan masuknya investasi asing ke Indonesia. Salah satunya adalah masuknya modal baru untuk membantu mendanai berbagai sektor yang kekurangan dana. Investasi asing asing telah banyak membuka lapangan pekerjaan dan telah banyak merekrut karyawan sehingga semakin berkurangnya pengangguran di Indonesia. Masyarakat juga telah banyak membuka UMKM Usaha Mikro Kecil dan Menengah sehingga banyak para investor yang bekerja sama dengan para pembuka usaha UMKM. Adanya UMKM akan mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat dan para pengusaha dalam negeri dapat menjual atau memasarkan produknya ke pasar internasional. Selain itu, teknologi yang diberikan oleh investor asing juga semakin canggih untuk membantu para pengusaha di Indonesia. Dengan teknologiyang baru akan Meiline Sihombing1, Jusmer Sihotang2, Martin Luter Purba 3 / JEB Online Vol. 02 No. 02 Maret 2021 46 sangat memudahkan masyarakat di berbagai sektor-sektor penting di Indonesia, sehingga Indonesia dapat bersaing dengan negara lain. Manfaat yang paling nyata dari masuknya investasi asing adalah meningkatkan pendapatan negara melalui pajak. Selain itu, menciptakan hubungan yang lebih stabil dalam lingkup perekonomian dua negara. Dengan cara investasi yang kondusif serta upaya pemerintah yang terus-menerus berbenah diri, Indonesia akan tetap menjadi negara tujuan investsi yang menjanjikan bagi para investor. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran teoritis merupakan pola pikir teori yang didasarkan pada teori-teori yang dibahas serta dikaitkan dengan beberapa hasil penelitian terdahulu. Untuk memperjelas pemikiran dalam penelitian ini, berikut gambar kerangka pemikiran yang skematis Gambar 1. Kerangka Pemikiran 3. METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan untuk menganalisis adalah Analisis Pengaruh ekspor migas dan penanaman modal asing terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2000-2019. Analisis kuantitatif adalah teknik analisis yang akan menjelaskanhubungan variabel-variabel dalam penelitian ini dengan menggunakan modelregresi linier berganda. Adapun persamaan regresi linier berganda tersebut, adalah sebagai berikut Ln i = 1, 2,3.., n,.......................... Keterangan = Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia % α = Intercept β1, β2, β3 = Koefisien regresi X1 = Ekspor Migas US$ X2 = Ekspor Non Migas US$ X3 = Penanaman Modal Asing US$ εi = Galat error term 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Berdasarkan Tabel 2, model persamaan regresi dalam penelitian ini dapat dituliskan sebagai berikut LnY = -0,806 + + ˗ Meiline Sihombing1, Jusmer Sihotang2, Martin Luter Purba 3 / JEB Online Vol. 02 No. 02 Maret 2021 47 Tabel 1. Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients a. Dependent Variable LnY Sumber pengolahan data sekunder 1. Konstanta Berdasarkan hasil estimasi data dalam model regresi terdapat nilai konstanta sebesar -0,806. Nilai konstanta bernilai negatif menggambarkan pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan sebesar 0,806%, apabila ekspor migas, ekspor non migas dan penanaman modal asing adalah nol/konstan. 2. Pengaruh Ekspor Migas Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Persamaan regresi menunjukkan bahwa koefisien regresi variabel ekspor migas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, yaitu sebesar 0,193. Artinya jika tingkat ekspor migas naik sebesar 1% maka akan meningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,193%. Hal ini sesuai dengan harapan teoritis dan sesuai dengan harapan statistik dimana ekspor migas berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Berdasarkan hasil analisis model estimasi dapat diketahui bahwa ekspor migas memiliki nilai signifikansi sebesar 0,046α=0,05. Dengan demikian H0 diterima H1 ditolak, artinya ekspor non migas berpengaruh positif dan siginifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. 4. Pengaruh Penanaman Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Persamaan regresi menunjukkan bahwa koefisien regresi variabel penanaman modal asing memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, yaitu sebesar -0,124. Artinya jika tingkat penanaman modal asing naik sebesar 1% maka akan mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar Berdasarkan hasil analisis model estimasi dapat diketahui bahwa penanaman modal asing memiliki nilai signifikansi sebesar 0,057>α=0,05. Dengan demikian H0 diterima H1 ditolak, artinya penanaman modal asing berpengaruh negatif dan tidak siginifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pembahasan Pengaruh Ekspor Migas Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Hasil regresi mendapatkan nilai koefisien sebesar 0,193 dengan nilai thitung bernilai 2,964 dengan signifikansi data sebesar 0,009. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat diketahui bahwa setiap peningkatan ekspor migas di Indonesia akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini sesuai dengan teoritis dan sesuai dengan harapan Meiline Sihombing1, Jusmer Sihotang2, Martin Luter Purba 3 / JEB Online Vol. 02 No. 02 Maret 2021 48 statistik. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Andriyani 2019 menyatakan bahwa Ekspor migas pengaruh yang positif terhadap output dan pertumbuhan ekonomi. Secara parsial ekspor migas memengaruhi pertumbuhan ekonomi hal ini dikarenakan Ekspor Migas merupakan sumber daya alam yang sangat dibutuhkan seluruh Negara di dunia, sumber daya alam penghasil energi yang teridentifikasi memiliki unsur senyawa yang kompleks sehingga memperoleh manfaat yang optimal. Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah salah satunya ekspor migas. Ekspor merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan mendapatkan keuntungan. Jika ekspor meningkat maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Faktor harga minyak dunia yang mengalami tren kenaikan membuat Indonesia menggunakan kesempatan ini untuk memperoleh keuntungan tak terduga atas ekspor produk migas yang meningkat disebabkan oleh peningkatan pada pertumbuhan ekonomi. Pengaruh Ekspor Non Migas Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Berdasarkan hasil pengolahan data, maka didapatkan nilai koefisien regresi sebesar 0,153 dengan nilai thitung sebesar 2,160 dan signifikansi data sebesar 0,046. Sehingga dapat diketahui bahwa pengaruh antara ekspor non migas dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah positif dan signifikan. Hal ini sesuai dengan teoritis dan sesuai dengan harapan statistik. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Damanik 2018 yang menyatakan bahwa Ekspor non migas berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah perlu melakukan regulasi yang berpihak terhadap ekspor non migas, seperti ikan, kayu, daging, tembakau dan produk lainnya. Sehingga produk-produk di ekspor lebih banyak dan kondisi tersebut mampu mendorong perekonomian ke arah lebih baik. Berdasarkan hasil ini menunjukkan betapa pentingnya ekspor untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Purba dan Nababan 2019 menyatakan jika terjadi guncangan yang diakibatkan oleh ekspor netto yang akan direspon negatif oleh PDB Indonesia yang dampaknya akan hilang pada periode ke sepuluh. Pendapat ini menegaskan hasil penelitian ini bahwa ekspor yang terguncang akan menyebabkan tidak terjadinya pertumbuhan ekonomi. Pengaruh Penanaman Modal Asing PMA Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Hasil analisis regresi berganda menunjukan bahwa secara individu penanaman modal asing memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan. Dengan nilai koefisien sebesar -0,124 dengan nilai thitung -2,053 dan nilai signifikan 0,057. Hal ini menunjukan bahwa pertumbuhan investasi yang tinggi tidak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Setiawan 201911 yang menyatakan bahwa Variabel penanaman modal asing dalam jangka pendek berpengaruh positif dan tidak signifikan, sedangkan dalam jangka panjang berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Keterkaitan antara penanaman modal asing secara teori PMA berpengaruh positif terhadap pembangunan ekonomi pada khususnya pada negara tuan rumah lewat beberapa jalur lewat pembangunan pabrik-pabrik baru, yang berarti juga menambah output atau PDB, dan kesempatan kerja, adanya pabrik-pabrik baru berarti adanya permintaan barang-barang dalam negeri atas barang-barang modal, barang setengah jadi, bahan baku dan input-input lainya, peningkatan kesempatan kerja akibat adanya pabrik-pabrik baru tersebut berdampak positif bagi ekonomi domestik lewat sisi permintaan Meiline Sihombing1, Jusmer Sihotang2, Martin Luter Purba 3 / JEB Online Vol. 02 No. 02 Maret 2021 49 peningkatan kesempatan kerja, menambah kemampuan belanja masyarakat dan selanjutnya meningkatkan permintaan di pasar dalam negeri. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Adam 2019 yang menjelaskan bahwa “Variabel penanaman modal asing PMA berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia selama kurun waktu pengamatan 1988-2017. Disebabkan karena kurang optimalnya pemerintah dalam menciptakan situasi yang kondusif bagi para investor asing untuk menanamkan modalnya”. Dalam sebuah periode perekonomian penanaman modal asing bisa bertanda positif dan negatif. Penanaman modal asing bertanda positif dikarenakan kegiatan investasi memungkinkan masyarakat untuk terus meningkatkan kegiatan ekonomi seperti meningkatkan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Investasi asing juga akan memperbanyak prasarana dan teknologi Indonesia, memiliki sumber daya alam yang baru untuk meningkatkan lapangan pekerjaan, serta industri yang semakin maju. Penanaman modal asing bertanda negatif dikarenakan Sulitnya aturan- aturan investasi di Indonesia sehingga para investor mengalami kesulitan dalam mendapatkan perizinan, kurangnya pembenahan administrasi perpajakan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap perubahan sistem perpajakan secara menyeluruh. Peraturan daerah yang tidak sejalan dengan pemerintah pusat, kemudian banyak peraturan yang tumpang tindih, membutuhkan waktu yang lama, birokrasi yang rumit, dan kurangnya ketenagakerjaan yang kurang kompeten. 5. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian terhadap variabel penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut 1. Ekspor migas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2000-2019. Hal ini berarti setiap peningkatan ekspor migas akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. 2. Ekspor non migas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2000-2019. Hal ini berarti setiap peningkatan ekspor migas akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. 3. Ekspor penanaman modal asing memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2000-2019. Hal ini berarti setiap peningkatan penanaman modal asing akan menurunkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. 4. Berdasarkan uji F variabel ekspor migas, ekspor non migas, penanaman modal asing mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2000-2018. 5. Berdasarkan uji kebaikan suai koefisien determinasi R2, maka 67,7% keragaman variabel tak bebas dapat dijelaskan oleh variabel bebas, dan sisanya 32,3% dapat dijelaskan diluar model yang belum diteliti misalnya, inflasi, jumlah uang beredar, kurs, utang luar negeri. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas hal yang perlu disarankan sesuai dengan hasil penelitian adalah sebagai berikut 1. Melihat besarnya ekspor migas terhadap pertumbuhan ekonomi, maka diharapkan pemerintah lebih menjaga perkembangan sumber daya alam dan mencari cadangan minyak dan gas baru, menjaga umur cadangan migas adalah untuk meningkatan kegiatan eksplorasi, pemerintah diharapkan dapat mengelola bahan mentah menjadi barang jadi agar dapat meningkatkan harga jual di pasar internasional. Meiline Sihombing1, Jusmer Sihotang2, Martin Luter Purba 3 / JEB Online Vol. 02 No. 02 Maret 2021 50 2. Untuk meningkatkan ekspor non migas Indonesia diharapkan produk- produk yang dihasilkan memiliki daya saing yang kuat dan memiliki keunggulan dibandingkan dengan produk yang dihasilkan dari negara lain. Perluasan pasar juga perlu ditingkatkan supaya produk yang dihasilkan dapat dikenal oleh berbagai pasar internasional, pemerintah perlu memperhatikan pemasaran produk non migas dengan rancangan pembinaan secara teratur agar masyarakat dapat menghasilkan produk- produk yang lebih berkualitas, dapat meningkatkan kualitas dari non migas, seperti lebih mengutamakan penjualan bahan jadi ke berbagai negara agar harga dari penjualan ekspor non migas semakin tinggi, dan dapat lebih meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan adanya upaya-upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan pendapatan nasional. 3. Pemerintah diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia salah satu upaya adalah dengan pendidikan agar para tenaga kerja memiliki kemampuan, keterampilan dan pengetahuan dalam menciptakan inovasi dan kreatifitas seperti dalam bidang teknologi agar lebih dapat menarik banyak investor, prosedur perizinan investasi yang lebih mudah dan cepat agar investasi di Indonesia semakin maju dan meningkat, dapat menarik investasi asing dengan cara menciptakan iklim investasi yang aman dan mendukung. Sehingga diharapkan nilai penanaman modal asing PMA dapat semakin meningkat dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Adam, Wiranti. 2019. Pengaruh Utang Luar Negeri Dan Penanaman Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Negeri Gorontalo. Andriyani, Marsha. T. 2019. Pengaruh Ekspor Migas Dan Non Migas Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Periode 2004-2018 Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Doni, Amsah Hendri., Sentosa, Sri Ulfah & Aimon, Hasdi. 2012. Prospek Perdagangan Internasional Dan Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia. Jurnak Ekonomi. No 1. Vol 1. Mei 2012. Gandhi, Prima. 2014. Analisis Kualitatif Nilai Ekspor Migas Indonesia Dan Kepemilikan Blok Migas Oleh Perusahaan Asing Di Indonesia. Jurnal Ekonomi Pertanian, Sumber daya dan Lingkungan. No 1. Vol 1. Putra. M. Umar Maya, Damanik Syafrida. 2017. Pengaruh Ekspor Migas Dan Non Migas Terhadap Posisi Cadangan Devisa Di Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil. No 02. Vol 7. Pitoko Ridwan Aji. 2018. Ini Faktor Penyebab Turunnya Target Lifting Minyak Bumi Tahun 2019. Diperoleh Pada 18 Agustus 2018. Ekonomi Bisnis Dari penyebab-turunnya-target-lifting-minyak-bumi-tahun-2019 Purba, Elvis F., Tobing, L Juliana & Esther, Dame. 2012. Ekonomi Indonesia, Edisi Kedua, cetakan Kedua, Medan Universitas HKBP Nommensen Purba, Martin Luter dan Nababan, Ade. R. Y Yanti. 2019. Peramalan Pasar Barang dan Pasar Uang Yang Terjadi Di Indonesia Kajian Pada Model Mundell-Fleming. Jurnal Of Economics And Business. No 1 . Vol 1 Razak, Mashur, Jaya Indra, M Ihsan. 2014. Pengaruh Ekspor Migas Dan Non Migas Terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia. Vol IV. Juli 2013. Rizky, Reza Lainatul, Agustin Grisvia, Mukhlis Imam. 2016. Pengaruh Penanaman Modal Asing, Penanaman Modal Dalam Negeri Dan Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Di Indonesia. JESP-Vol. 8, No 1 Maret 2016. Meiline Sihombing1, Jusmer Sihotang2, Martin Luter Purba 3 / JEB Online Vol. 02 No. 02 Maret 2021 51 Setiawan, Andi Tri. 2019. Pengaruh Utang Luar Negeri, Penanaman Modal Asing, Dan Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia Periode 2003-2017. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Brawijaya. Wikipedia. 2020. Penanaman Modal Asing. Diperoleh pada 31 oktober 2020. dari Https// ... This is intended to stimulate economic growth in Indonesia and expand domestic and international markets. [12] . ...... Export is an activity carried out to sell goods and services produced by one country to another. According to Sihombing et al., 2021 exports are divided into two categories, namely oil and gas exports oil and gas and exports other than oil and gas non-oil and gas. The contribution of non-oil and gas export commodities in Indonesia is in fact greater than that of oil and gas export commodities. ...Economic growth can be a benchmark for a country's welfare and play a role as a determinant and direction for future development. This study aims to analyze the factors that influence the economic growth of 6 islands in Indonesia Sumatra, Java, Bali and Nusa Tenggara, Borneo, Sulawesi, Maluku and Papua. The following factors were selected for analysis government expenditure, non-oil and gas exports, investment, population, and the number of workers. This study used secondary data from publications by Bank Indonesia, the Central Statistics Agency BPS, the Investment Coordinating Board, the World Bank, and other relevant institutions. The collected data covers the period from 2011 to 2020. This study used quantitative descriptive analysis methods with panel data regression analysis. The results of the regression of panel data show that variables of government spending, investment, and non-oil and gas exports did not have a significant influence on economic growth. In contrast, the number of people and the number of workers significantly influenced the economic growth of 6 islands in Indonesia during the analyzed period. The island with the highest economic growth rate is Sulawesi Island, while Borneo Island has the lowest economic growth rate among the six islands in Indonesia. The development of government spending and the highest value of non-oil and gas exports were led by Jawa Island, while the lowest value came from Bali and Nusa Tenggara islands. In addition, due to the rapid development of the population and becoming an industrial centre area, Jawa Island also has the highest investment development, a dense population and the most labour compared to other islands. Meanwhile, the opposite condition occurs in Maluku Island and Papua. Prima GandhiThe post conference of Time Life Corp in Geneva and the enactment of the Foreign Investment Act of 1967, foreign corporations began to exploit oil and gas in Indonesia. At first, the foreign corporation only managed the upstream oil and gas business. However, the oil and gas Act number 22 of 2001 made the foreign corporations do the business in the downstream sector. Data from the Ministry of Energy and Mineral showed that there was percent of foreign domination in the Indonesian oil and gas industry. Other data showed that the value of exports of oil and gas in Indonesia decreased by the end of July 2013. The existence of these two phenomena of economic resources made the author try to examine the relation between the ownership of oil and gas blocks by foreign companies and the level of oil and gas export value in Indonesia using qualitative methods with critical paradigm. As a result, the number of oil and gas companies in Indonesia was influenced by the attitudes and government regulations, the state of technology and state of the Indonesian economy. The low value of oil and gas exports was as the result of exporting crude oil price with lower pricecompared to that of processed oil. The existence and the number of foreign oil companies influenced the level of oil and gas export value of Indonesia. The more dominated growing number of foreign companies in Indonesia, the less export value of the Indonesian oil and gas would Umar Maya PutraSyafrida DamanikEvery country wants to get welfare. To get welfare, in the context of foreign conduct international trade. Instruments used in international trade is exports that can be used as a driving force in promoting economic development. A difference of a factor of production endowment would enable exports done so between countries will create profits respectively. Exports made by Indonesia in the form of oil and gas and non-oil can help the economy and could add to reserves through other countries. In the time series data 2005 to 2012 by using SPSS 16 the result is that oil and gas exports and a significant positive effect on the foreign exchange reserves but otherwise non-oil exports and no significant negative effect on foreign exchange Utang Luar Negeri Dan Penanaman Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di IndonesiaWiranti AdamAdam, Wiranti. 2019. Pengaruh Utang Luar Negeri Dan Penanaman Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Negeri Ekspor Migas Dan Non Migas Terhadap Pertumbuhan Ekonomi PeriodeMarsha T AndriyaniAndriyani, Marsha. T. 2019. Pengaruh Ekspor Migas Dan Non Migas Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Periode 2004-2018 Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Islam Negeri Raden Intan Faktor Penyebab Turunnya Target Lifting Minyak Bumi TahunPitoko Ridwan Aji. 2018. Ini Faktor Penyebab Turunnya Target Lifting Minyak Bumi Tahun 2019. Diperoleh Pada 18 Agustus 2018. Ekonomi Bisnis Dari Pasar Barang dan Pasar Uang Yang Terjadi Di Indonesia Kajian Pada Model Mundell-FlemingElvis F PurbaTobingDame EstherPurba, Elvis F., Tobing, L Juliana & Esther, Dame. 2012. Ekonomi Indonesia, Edisi Kedua, cetakan Kedua, Medan Universitas HKBP Nommensen Purba, Martin Luter dan Nababan, Ade. R. Y Yanti. 2019. Peramalan Pasar Barang dan Pasar Uang Yang Terjadi Di Indonesia Kajian Pada Model Mundell-Fleming. Jurnal Of Economics And Business. No 1. Vol 1Pengaruh Penanaman Modal Asing, Penanaman Modal Dalam Negeri Dan Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Di IndonesiaReza RizkyAgustin LainatulGrisviaRizky, Reza Lainatul, Agustin Grisvia, Mukhlis Imam. 2016. Pengaruh Penanaman Modal Asing, Penanaman Modal Dalam Negeri Dan Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Di Indonesia. JESP-Vol. 8, No 1 Maret Utang Luar Negeri, Penanaman Modal Asing, Dan Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia PeriodeAndi SetiawanTriSetiawan, Andi Tri. 2019. Pengaruh Utang Luar Negeri, Penanaman Modal Asing, Dan Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia Periode 2003-2017. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Modal Asing. Diperoleh pada 31 oktober 2020WikipediaWikipedia. 2020. Penanaman Modal Asing. Diperoleh pada 31 oktober 2020. dari Https//
JAKARTA, – Devisa adalah istilah yang erat kaitannya dengan ekonomi sebuah negara. Lalu, apa itu devisa? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI devisa adalah alat pembayaran luar negeri yang dapat ditukarkan dengan uang luar menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar, apa yang dimaksud dengan devisa adalah salah satu alat dan sumber pembiayaan bagi bangsa dan negara. Sedangkan menurut Otoritas Jasa Keuangan OJK, devisa negara adalah kumpulan dana yang dihimpun pemerintah atau bank sentral lewat upaya jual beli mata uang tertentu guna mempengaruhi kurs valuta. Baca juga Jadi Korban Robot Trading dan Binary Option? Hubungi Nomor Ini Secara sederhana, devisa adalah semua barang yang dapat digunakan sebagai alat transaksi pembayaran antar negara dan diakui oleh dunia internasional. Dalam pengertian lain, devisa adalah alat pembayaran antarnegara yang dapat diterima oleh dunia internasional. Jika devisa suatu negara selalu bertambah, kegiatan ekonomi di negara tersebut berkembang. Dikutip dari "Modul Pembelajaran SMA Ekonomi" oleh Sri Nur Mulyati, devisa adalah alat yang dapat dipergunakan untuk pembayaran dalam lingkup internasional. Contoh devisa Contoh dari devisa adalah dapat berupa mata uang asing valuta asing, sejumlah emas, dan surat-surat berharga. 1. Mata uang asing Mata uang asing atau valuta asing ini menjadi contoh devisa yang paling kerap digunakan dalam proses transaksi pembayaran di dunia internasional. Meski demikian, tidak semua mata uang asing dapat dijadikan nilai devisa negara. Baca juga Penyesuaian Harga BBM Nonsubsidi Jaga Pasar Domestik dari Kelangkaan Suplai Di negara kita, mata uang asing yang dapat dijadikan sebagai nilai devisa adalah mata uang Dollar Amerika, Yuan Tiongkok, Euro negara Eropa, Yen Jepang, dan Poundsterling Inggris. 2. Sejumlah emas Selain valuta asing, emas juga dapat digunakan sebagai alat pembayaran dalam proses transaksi pembayaran Internasional. Namun, tidak semua emas dapat digunakan. Hanya yang berbentuk batangan saja yang dianggap sah dianggap sebagai devisa. Pembayaran devisa yang menggunakan emas batangan, nilainya harus setara dengan nilai barang yang akan dibeli. Selain itu, pembayaran devisa yang menggunakan emas juga harus mendapatkan izin dari pemerintah terlebih dahulu. 3. Surat berharga Surat-surat berharga yang dimaksud adalah yang memiliki nilai berharga dan diterbitkan oleh pemerintah. Bentuk dari surat-surat perintah ini dapat berupa SDR, Cable Order, TC, hingga Wesel. Baca juga Ini 4 Perusahaan Pemenang Lelang 4 Wilayah Kerja Migas Freepik devisa adalah semua barang yang dapat digunakan sebagai alat transaksi pembayaran antar negara dan diakui oleh dunia internasional. Fungsi devisa Keberadaan devisa adalah sangat mempengaruhi sektor ekonomi dalam suatu negara. Secara umum, fungsi devisa adalah untuk alat pembayaran dalam transaksi internasional saja. Meski demikian, fungsi lain dari devisa adalah sebagai berikut Alat pembayaran dalam perdagangan internasional Sumber pendapatan negara Alat pembiayaan hubungan internasional Alat pembayaran utang luar negeri Manfaat devisa Bagi sebuah negara, manfaat dari devisa adalah sebagai berikut Membantu pembayaran utang luar negeri Membiayai berbagai kegiatan termasuk perdagangan yang ada di luar negeri Membayar biaya dinas para pejabat ke luar negeri Mengakomodasi atlet yang hendak bertanding di luar negeri Membantu proses pengadaan barang dari dan ke luar negeri Baca juga ADB Siap Bantu RI Bangun IKN Nusantara Sumber devisa Dikutip dari laman sumber belajar kemdikbud, sebagian besar sumber devisa adalah berasal dari para tenaga kerja indonesia TKI yang bekerja di luar negeri. Karena itu, para TKI ini dijuluki sebagai pahlawan devisa. Namun begitu, sumber devisa negara adalah tidak hanya dari para TKI saja. Melainkan bersumber dari kegiatan-kegiatan internasional seperti kegiatan ekspor barang dan jasa. Adapun beberapa sumber devisa adalah sebagai berikut 1. Kegiatan ekspor barang dan jasa Salah satu sumber devisa negara adalah dari kegiatan ekspor barang dan jasa. Sebuah negara yang melakukan kegiatan ekspor barang dan jasa ke luar negeri, tentu saja akan menghasilkan banyak keuntungan, salah satunya adalah devisa akan menjadi semakin besar. Baca juga PLN Prediksi Kebutuhan Listrik MotoGP Mandalika Naik 40 Persen Dibanding Saat World Superbike 2. Kegiatan pariwisata Kegiatan ini berkaitan dengan contoh devisa yakni valuta asing. Dalam kegiatan pariwisata, terutama para turis luar negeri, nantinya akan menukarkan mata uang negaranya dengan mata uang negara yang tengah dikunjungi tersebut. Ketika proses penukaran mata uang tersebut, pasti akan terdapat pemotongan nilai tertentu. Nah, nilai tertentu tersebut dapat menjadi sumber devisa untuk suatu negara. Kondisi pariwisata tentu akan berpengaruh pada sumber devisa di suatu negara. Semakin bagus pariwisata, akan semakin banyak turis yang datang, maka akan semakin banyak pula devisa negara yang didapatkan. 3. Utang luar negeri Bagi negara berkembang, biasanya melakukan pinjaman uang kepada negara lain. Nah, pinjaman dari luar negeri tersebut nantinya akan tercatat sebagai devisa. Baca juga Harga Pangan Melesat, Tarif PPN Tetap Naik Mulai Bulan Depan Meskipun pinjaman tersebut akan dikembalikan, tetapi utang luar negeri dapat disebut sebagai sumber devisa juga. Freepik devisa adalah semua barang yang dapat digunakan sebagai alat transaksi pembayaran antar negara dan diakui oleh dunia internasional. 4. Imbalan atas jasa di luar negeri Jasa yang dimaksud adalah jasa perbankan, jasa pengiriman barang, hingga jasa pelabuhan kapal laut. Negara yang mengandalkan jasa-jasa tersebut tentu saja akan mendapatkan imbalan yang nantinya dapat dijadikan sebagai sumber devisa. 5. Bantuan, hibah, atau hadiah dari luar negeri Dalam dunia internasional, antar negara satu ke negara lain biasa memberikan bantuan, hibah, hingga hadiah untuk tujuan tertentu. Bantuan, hibah, atau hadiah yang diberikan tersebut apabila berbentuk uang, nantinya dapat menjadi sumber devisa negara. Namun, apabila bantuan, hibah, atau hadiah yang diberikan berbentuk barang, maka dapat dijadikan langkah penghematan devisa karena negara tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli barang tersebut. Baca juga Akuisisi EMA, CENT Punya Menara Telekomunikasi 6. Pungutan bea masuk Contoh lain dari sumber devisa adalah pungutan bea masuk. Pungutan bea masuk adalah sejumlah uang yang dibayarkan untuk berbagai barang yang datang dari luar negeri. Semakin banyak barang yang datang dari luar negeri, maka akan semakin banyak pula pemungutannya, sehingga dapat menjadi sumber devisa di suatu negara. Demikian penjelasan mengenai apa itu devisa, contoh devisa, fungsi, manfaat dan sumber devisa di suatu negara. Dengan demikian, apa yang dimaksud dengan devisa adalah semua barang yang dapat dipakai sebagai alat pembayaran antarnegara, serta dapat diterima oleh dunia internasional. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
- Devisa adalah istilah yang barangkali sudah tak asing lagi di telinga. Devisa negara adalah alat dalam pembayaran dalam perdagangan internasional atau ekspor impor. Apa itu devisa? Devisa adalah alat pembayaran Nama lain dari devisa adalah foreign exchange. Tinggi rendahnya cadangan devisa negara adalah salah satu parameter yang menandakan bahwa sektor keuangan negara tidak mengalami masalah dan roda ekonomi berputar dengan buku Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI karya Dewi Kusumawardani, tujuan penggunaan devisa adalah untuk melakukan transaksi pembelian dan penjualan antarnegara. Baca juga Faktor Penyebab Perdagangan Internasional Secara sederhana, devisa adalah kumpulan valuta asing yang berfungsi sebagai medium pembiayaan transaksi perdagangan antar-negara atau perdagangan internasional. Pengertian lain dari cadangan devisa adalah nilai kekayaan yang dimiliki oleh suatu negara dalam bentuk mata uang asing, di mana nilai kekayaan tersebut diakui oleh oleh negara-negara lainnya sebagai alat pembayaran. Jenis cadangan devisa Perlu digarisbawahi, tidak semua mata uang di dunia dapat dikatakan sebagai cadangan devisa. Ini karena beberapa mata uang asing tak bisa dipergunakan sebagai alat pembayaran perdagangan internasional. Mata uang asing yang bisa dijadikan nilai devisa adalah mata uang seperti dollar Amerika Serikat, yen Jepang, yuan Tiongkok, euro Uni Eropa, dan poundsterling Inggris. Baca juga Ciri-ciri Perdagangan Internasional Beberapa jenis cadangan devisa adalah sebagai berikut Valuta asing Persediaan emas Special Drawing Rights SDR Reserve Position in the Fund RPF Sumber cadangan devisa Sumber utama penambahan devisa negara berasal dari perdagangan, dalam hal ini ekspor alias menjual barang atau jasa ke luar negeri. Jika sebuah negara memiliki devisa yang setiap tahunnya selalu bertambah, maka kegiatan ekonomi negara tersebut dapat dikatakan berkembang. Sumber devisa negara adalah sebagai berikut 1. Penyelenggaraan Jasa-Jasa Sumber devisa pertama adalah penyelenggaraan jasa. Kegiatan penyelenggaraan jasa-jasa yang mendatangkan sumber pemasukan untuk negara antara lain bandar udara, pelabuhan, kapal-kapal layar ke luar negeri, jasa pengiriman barang-barang ekspor dan impor, dan jasa Pariwisata Banyak sumber devisa adalah dari para turis asing. Sumber devisa dari sektor pariwisata adalah datangnya para wisatawan asing ke Indonesia. Para wisatawan asing tersebut akan menukarkan uang negaranya valuta dengan uang rupiah. Valuta asing yang ditukarkan dengan rupiah merupakan devisa bagi negeri. 3. Hibah dan bantuan asing Bantuan yang berasal dari luar negeri bila berwujud barang akan menghemat devisa. Dengan demikian, Indonesia tidak perlu mengeluarkan devisa untuk membeli barang-barang tersebut. Hal ini berarti akan menambah devisa secara langsung. Bila ada bantuan dari luar negeri yang berupa valuta asing, maka hal tersebut dapat menambah devisa secara langsung. 4. Ekspor barang dan jasa Bagi banyak negara, sumber devisa adalah dari perdagangan. Apabila kita mengekspor barang ke negara lain, maka kita akan mendapatkan bayaran dari negara tersebut dalam bentuk devisa. Semakin banyak jumlah barang yang diekspor, maka semakin besar devisa yang didapatkannya, begitu juga dengan ekspor jasa. Misalnya pengiriman tenaga kerja ke luar negeri. Mereka dapat menambah devisa negara karena mereka dibayar dengan mata uang negara tempat mereka bekerja. Di banyak negara, sumber utama penambahan devisa negara berasal dari ekspor. 5. Pinjaman luar negeri Adanya utang luar negeri, akan menambah devisa bagi negara. Hal ini disebabkan penerimaan utang tersebut dalam bentuk mata uang asing. Meskipun pinjaman tersebut pada akhirnya juga harus dikembalikan, tetapi pada saat menerima pinjaman luar negeri, akan menambah devisa. 6. Pendapatan dari Investasi Sumber devisa adalah investasi. Investasi yang dilakukan oleh bangsa Indonesia di luar negeri, tentunya akan mendapatkan pendapatan dalam bentuk mata uang asing. Mata uang asing yang diterima tentu saja menjadi tambahan devisa. LOTULUNG Devisa adalah cadangan kekayaan, devisa negara adalah cadangan kekayaan negara untuk berbagai pembayaran internasional. Apa itu devisa? Baca juga 8 Manfaat Perdagangan Internasional Fungsi Devisa Salah satu kegunaan devisa adalah untuk membiayai impor barang-barang yang dibutuhkan suatu negara. Berikut fungsi-fungsi devisa Membiayai impor barang-barang. Membiayai jasa-jasa yang diterima dari luar negeri. Membiayai perjalanan dinas para pejabat keluar negeri. Membiayai kantor-kantor konsulat atau militer di luar negeri. Membiayai kantor-kantor kedutaan di luar negeri. Membiayai pengiriman misi kesenian dan kebudayaan ke luar negeri. Membiayai kontingen olahraga ke luar negeri. Membayar bunga atas obligasi dan dividen atas saham yang telah dijual ke luar negeri. Membayar cicilan pokok utang yang telah diterima dari luar negeri. Membiayai atas kredit atau pinjaman ke luar negeri. Pada dasarnya, devisa adalah kepemilikan alat pembayaran. Cadangan devisa negara adalah dipakai untuk membiayai berbagai keperluan atau pengeluaran seperti membayar barang impor, membayar pekerja asing, dan membayar utang dan bunga dari luar negeri. Sementara sumber utama penambahan devisa negara berasal dari perdagangan. Humas Pelabuhan Tanjungwangi Devisa adalah alat pembayaran ekspor impor, sumber utama penambahan devisa berasal dari kegiatan ekspor, devisa negara adalah cadangan kekayaan yang dimiliki negara untuk membayar berbagai keperluan. Apa itu devisa? Baca juga Pengertian Perdagangan Internasional Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
ArticlePDF AvailableAbstractCadangan devisa adalah asset ataupun aktiva dari bank sentral yang tersimpan dalam mata uang asing seperti dolar, euro, yen dan digunakan untuk perdagangan internasional serta membiayai perekonomian sebuah negara. Besar kecilnya cadangan devisa negara tergantung dari kekuatan ekspor dan impornya baik migas maupun non migas. Terkait tujuan penelitian ini untuk menganalisis mengenai alokasi perdagangan migas dan non migas terhadap volatilitas cadangan devisa di Indonesia, 1975-2016. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari laporan Badan Pusat Statistik dan World Bank dengan menggunakan analisis kuantitatif alat uji regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan ekspor dan impor non migas berpengaruh negatif signifikan terhadap volatilitas cadangan devisa. Sedangkan untuk ekspor dan impor migas berpengaruh negatif dan tidak signifikan. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Jurnal Manajemen Dan Bisnis Indonesia Vol. 6 Juni 2020 Hal. 38 - 45 p-ISSN 2443-2830 e- ISSN 2460-9471 Analisis Neraca Perdagangan Migas dan Non Migas Terhadap Volatilitas Cadangan Devisa Di Indonesia, 1975-2016 Khalwat Asyaria, Risanda A. Budiantoro , Sri Herianingrum Universitas Airlangga, Surabaya , sriheria Diterima Desember 2019; Dipublikasikan Juni 2020 ABSTRAK Cadangan devisa adalah asset ataupun aktiva dari bank sentral yang tersimpan dalam mata uang asing seperti dolar, euro, yen dan digunakan untuk perdagangan internasional serta membiayai perekonomian sebuah negara. Besar kecilnya cadangan devisa negara tergantung dari kekuatan ekspor dan impornya baik migas maupun non migas. Terkait tujuan penelitian ini untuk menganalisis mengenai alokasi perdagangan migas dan non migas terhadap volatilitas cadangan devisa di Indonesia, 1975-2016. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari laporan Badan Pusat Statistik dan World Bank dengan menggunakan analisis kuantitatif alat uji regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan ekspor dan impor non migas berpengaruh negatif signifikan terhadap volatilitas cadangan devisa. Sedangkan untuk ekspor dan impor migas berpengaruh negatif dan tidak signifikan. Kata Kunci neraca perdagangan, impor, ekspor, migas, non migas, cadangan devisa ABSTRACT Foreign exchange reserves are assets purchased from the central bank which are stored in currencies that are sold, euros, yen, and are used for international trade and finance the country's trade. The size of the country's foreign exchange reserves depends on the strength of exports and imports both oil and non-oil and gas. Related to the purpose of this study to analyze the allocation of oil and gas and non-oil trade to the volatility of foreign exchange reserves in Indonesia, 1975-2016. This study uses secondary data from the Central Statistics Agency and the World Bank report using quantitative analysis multiple linear regression test. The results showed significant non-negative exports and imports significant to the volatility of foreign exchange reserves. Meanwhile, exports and imports are important, negative, and insignificant. Keywords trade balance, imports, exports, oil and gas, non-oil and gas, foreign exchange reserves PENDAHULUAN Ketergantungan Indonesia pada perdagangan internasional sebagai mesin penggerak perekonomian nasional cukup besar. Menurut Salvatore 2007, salah satu aktivitas perekonomian yang tidak dapat dilepaskan dari perdagangan internasional adalah aktivitas aliran modal, baik yang sifatnya masuk maupun keluar, dari suatu negara. Ketika terjadi aktivitas perdagangan internasional berupa kegiatan ekspor dan impor maka besar kemungkinan terjadi perpindahan faktor-faktor produksi dari negara eksportir ke negara importir yang disebabkan oleh perbedaan biaya dalam proses perdagangan internasional. Salvatore 2007 juga menyatakan bahwa secara umum, sebuah negara tidak boleh hanya berekspektasi pada perdagangan internasional, khususnya ekspor sebagai satu-satunya mesin penggerak pertumbuhan ekonomi pada masa sekarang. Ekspor Indonesia terutama untuk produk non migas didominasi oleh lima Negara, antara lain China dengan nilai ekspor US$ 21,5 miliar, Jepang US$ 18,3 miliar, Amerika Serikat US$ 15,6 miliar, India US$ 13,2 miliar, dan singapura us$ 11,1 miliar Kementrian Perdagangan Republik Indonesia,2012. Namun bila dilihat total surpus perdagangan yang mampu memberikan surplur terbesar bagi perekonomian Indonesia adalah perdagangan Indonesia dan Amerika. Peningkatan dan penurunan nilai ekspor, impor maupun ekspor netto sangat dipengaruhi oleh beberapa factor ekonomi. Menurut Mankiw, 2006231 Faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi tersebut antara lain; pertama, selera konsumen untuk barang-barang produksi dalam dan luar negeri. Kedua, harga barang-barang diluar negeri dan dalam negeri. Ketiga, nilai tukar kurs yang menentukan jumlah mata uang domestic yang diperlukan untuk membeli sejumlah mata uang asing. Keempat pendapat konsumen didalam dan diluar negeri. kelima, biaya membawa barang dari suatu Negara ke Negara lain. Keena, kebijakan pemerintah terhadap perdagangan Internasional. Suanrdhini dan Geoltom dalam Promono Haradi 2008, dengan menggunakan sistem generalized floating bautista dengan model autoregresif menyimpulkan bahwa pengaruh yang dimiliki nilai tukar yang ditunjang dengan intervensi bank sentral dalam pertumbuhan ekspor non migas cukup besar. Besar kecilnya cadangan devisa negara tergantung dari kekuatan ekspor dan impornya baik migas maupun non migas. Apabila suatu negara kegiatan ekspornya lebih besar dari importnya, maka jumlah cadangan devisanya akan meningkat, begitupun sebaliknya, apabila impornya lebih besar dari ekspornya, maka jumlah cadangan devisanya akan berkurang. cadangan devisa ini diharapkan dapat memperbaiki dan membangun perekonomian Indonesia menjadi lebih baik, sehingga dapat bersaing dengan negara-negara lain. Jurnal Manajemen Dan Bisnis Indonesia Vol. 6 Juni 2020 Hal. 38 - 45 p-ISSN 2443-2830 e- ISSN 2460-9471 Oleh karena itu, kekuatan neraca perdagangan dalam migas dan non migas dalam terhadap volatilitas cadangan devisa di Indonesia ini menjadi bahan kajian yang menarik untuk diteliti karena bisa menentukan strategi yang tepat dan memberikan rekomendasi ekonomi Islam dalam menjaga stabilitas makro ekonomi Indonesia kedepannya. Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan pertanyaan penelitian, sebagai berikut 1 Bagaimana pengaruh neraca perdagangan ekspor dan impor migas terhadap cadangan devisa di Indonesia, 1975-2016?; 2 Bagaimana pengaruh neraca perdagangan ekspor dan impor non migas terhadap cadangan devisa di Indonesia, 2002-2016? Berdasarkan urain latar belakang di atas, maka perlu untuk menetapkan batasan-batasan permasalahan sehingga dalam pembahasan selanjutnya dapat menjadi lebih fokus dan tidak kabur atau tidak mengalami perluasan. Adapun batasan masalah sebagai berikut 1. Objek penelitian ini berupa neraca perdagangan ekspor dan impor atas migas dan nonmigas terhadap cadangan devisa dengan rentang periode penelitian 1975-2016. 2. Data yang digunakan merupakan laporan makroekonomi dari Badan Pusat Statistik, dan World Bank. 3. Analisis data time series yang digunakan adalah metode regresi linear berganda. TINJAUAN PUSTAKA Cadangan Devisa Cadangan devisa yang sering disebut dengan internasional reserves and foreign currency liquidity IRFCL atau Official reserve asset didefinisikan sebagai seluruh aktiva luar negeri yang dikuasai oleh otoritas moneter dan dapat digunakan setiap waktu, guna membiayai ketidakseimbangan neraca pembayaran atau dalam rangka stabilitas moneter dengan melekukan intervensi di pasar valuta asing dan untuk tujuan lainnya International Monetery Fund. Berdasarkan definisi tersebut menfaat cadangan devisa yang dimiliki oleh suatu negara dapat dipergunakan untuk menjaga kestabilan nilai tukar dan dapat dipergunakan untuk membiayai defisit pada neraca pembayaran Gandhi, 20061. Cadangan devisa suatu negara biasanya dikelompokan atas Hady, 2000 1. Cadangan devisa resmi atau official foreign exchange reserve, yaitu cadangan devisa milik negara yang dikelola, dikuasai, diurus, dan ditatausahakan oleh Bank Sentral atau Bank Indonesia. 2. Cadangan devisa nasional atau country foreign exchange reserve, yaitu seluruh devisa yang dimiliki oleh perorangan, badan atau lembaga, terutama perbankan yang secara moneter merupakan kekayaan nasional termasuk milik bank umum nasional. Cadangan devisa bertambah ataupun berkurang tampak dalam neraca lalu lintas moneter. Cadangan devisa lazim di ukur dengan rasio cadangan resmi terhadap impor, yakni jika cadangan devisa cukup menutupi impor suatu Negara selama tiga bulan, lazim dipandang sebagai tingkat yang aman, dan jika hanya dua bulan atau kurang maka akan menimbulkan tekanan terhadap neraca pembayaran Kamaludin,1999. Neraca Perdagangan Neraca perdagangan merupakan salah satu komponen penting dari neraca transaksi berjalan yang mencatat arus ekspor dan impor barang yang biasanya di nyatakan dalam dolar AS. Hal yang sama dikemukakan oleh Pujoalwanto 2014 menjelaskan neraca perdagangan adalah suatu catatan atau ikhtisar yang memuat atau mencatat semua transaksi ekspor dan transaksi impor barang suatu Negara. Ekspor barang di catat di sisi kredit sedangkan impor barang dicatat di sisi debit. Pada neraca perdagangan biasanya di bedakan antara ekspor dan impor primer pertambangan dan pertanian dengan ekspor dan impor non primer. Dalam prakteknya di Indonesia neraca perdagangan ini dibagi menjadi dua jenis yaitu impor-ekspor migas dan impor-ekspor nonmigas. Neraca perdagangan dikatakan defisit bila nilai ekspor yang lebih kecil dari impornya dan dikatakan surplus bila ekspor barang lebih besar dari impornya. Dan dikatakan neraca perdagangan yang berimbang jika nilai ekspor suatu negara sama dengan nilai impor yang dilakukan negara tersebut. Peningkatan ekspor akan berdampak terhadap meningkatnya neraca perdagangan, dan sebaliknya. Dimana T menyatakan neraca perdagangan, X menyatakan jumlah barang yang diekspor dan M menyatakan jumlah barang yang diimpor. Dan P menyatakan harga dari barang domestik, P* adalah harga barang luar negeri, dan e adalah nilai tukar nominal. Ekspor Kegiatan perdagangan internasional yang memberikan rangsangan guna membutuhkan permintaan dalam negeri yang menyebabkan tumbuhnya industri-industri pabrik besar, bersamaan dengan struktur politik yang stabil dan lembaga sosial yang fleksibel. Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa ekspor mencerminkan aktivitas perdagangan antarbangsa yang dapat memberikan dorongan dalam Jurnal Manajemen Dan Bisnis Indonesia Vol. 6 Juni 2020 Hal. 38 - 45 p-ISSN 2443-2830 e- ISSN 2460-9471 dinamika pertumbuhan perdagangan internasional, sehingga suatu negara-negara yang sedang berkembang kemungkinan untuk mencapai kemajuan perekonomian setaraf dengan negara-negara yang lebih maju Todaro, 200249. Ekspor adalah pembelian negara lain atas barang buatan perusahaan-perusahaan di dalam negeri. Faktor terpenting yang menentukan ekspor adalah kemampuan dari Negara tersebut untuk mengeluarkan barangbarang yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri. Sukirno, 2008 205. Ekspor akan secara langsung mempengaruhi pendapatan nasional. Akan tetapi, hubungan yang sebaliknya tidak selalu berlaku, yaitu kenaikan pendapatan nasional belum tentu menaikkan ekspor oleh karena pendapatan nasional dapat mengalami kenaikan sebagai akibat dari kenaikan pengeluaran rumah tangga, investasi perusahaan, pengeluaran pemerintah dan penggantian barang impor dengan barang buatan dalam negeri. Sukirno, 2008206. Ekspor neto merupakan selisih antara ekspor total dengan impor total suatu negara. Apabila nilai ekspor neto positif, berarti nilai ekspor lebih besar dari nilai impor dan apabila nilai ekspor neto negatif, berarti nilai ekspor lebih kecil dari nilai impor Case & Fair, 2007 387. Impor Impor dapat diartikan sebagai pembelian barang dan jasa dari luar negeri ke dalam negeri dengan perjanjian kerjasama antara dua negara atau lebih. Impor juga bisa dikatakan sebagai perdagangan dengan cara memasukkan barang dari luar negeri ke wilayah Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku Hutabarat, 1996403. Impor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses impor umumnya adalah tindakan memasukan barang atau komoditas dari negara lain ke dalam negeri. Impor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Impor adalah bagian penting dari perdagangan internasional. Kegiatan impor dilakukan untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Produk impor merupakan barang-barang yang tidak dapat dihasilkan atau negara yang sudah dapat dihasilkan, tetapi tidak dapat mencukupi kebutuhan rakyat. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah pernyataan yang akan diuji kebenarannya dalam penelitian. Adapun hipotesis penelitian untuk periode pengamatan 1975-2016 ini adalah 1 Ekspor migas diduga memiliki pengaruh positif terhadap cadangan devisa di Indonesia, 1975-2016; 2 Impor migas diduga memiliki pengaruh negatif terhadap cadangan devisa di Indonesia, 1975-2016; 3 Ekspor non migas diduga memiliki pengaruh positif terhadap cadangan devisa di Indonesia, 1975-2016; 4 Impor non migas diduga memiliki pengaruh negatif terhadap cadangan devisa di Indonesia, 1975-2016 METODE PENELITIAN Melihat penelitian-penelitian sebelumnya yang sudah pernah dilakukan dan dengan melakukan penyesuaian yang dianggap akan memberikan hasil yang diharapkan untuk dapat menjelaskan pengaruh neraca perdagangan migas dan non migas terhadap cadangan devisa di Indonesia, 1975-2016. Bentuk umum dapat dituliskan pada Persamaan berikut Cad_devisait = α + β1 Ex_migasit + β2 Ex_nonmigasit + β3 Im_migasit + β4 Im_nonmigasit+ εt . Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan Badan Pusat Statistik, Bank Dunia yang dipublikasikan dan literatur lainnya yang berkaitan dengan volatilitas cadangan devisa. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series yang berkurun waktu 41 tahun 1975 – 2016. Kumpulan data yang sudah diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan metode analisis kuantitatif. Alat uji yang dipergunakan untuk menganalisis hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda untuk menguji variabel bebas Total ekspor migas X1, Total ekspor non migas X2, Total impor migas X3, Total impor non migas X4 terhadap variabel terikat Cadangan Devisa Y. Analisis regresi linear berganda dipergunakan karena variabel terikat yang dicari dipengaruhi oleh lebih dari dua variabel bebas atau variabel penjelas. Pada penelitian ini penulis menggunakan data time series yang analisisnya dengan alat bantu berupa software Microsft Excel untuk pengolahan data, EViews untuk menentukan estimasi permodelan. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskriptif Analisis Sebelum melakukan analisis regresi, penulis melakukan analisis statistik deskriptif. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran umum dari data yang digunakan. Tabel 1 menunjukkan hasil analisis statistik deskriptif atas variabel-variabel yang ada pada permodelan penelitian ini. Jurnal Manajemen Dan Bisnis Indonesia Vol. 6 Juni 2020 Hal. 38 - 45 p-ISSN 2443-2830 e- ISSN 2460-9471 Tabel 1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Sumber Data Diolah Berdasarkan statistik deskriptif, nilai cadangan devisa tertinggi adalah USD terendah USD dan rata-rata USD Untuk nilai ekspor migas memiliki nilai tertinggi sebesar USD terendah USD dengan rata-rata USD Nilai ekspor non migas tertinggi adalah USD dan terendah USD dengan rata-rata USD Nilai impor migas tertinggi sebesar USD terendah USD dengan rata-rata USD Nilai impor non migas tertinggi sebesar USD terendah USD dengan rata-rata USD 42,400,242,857. Hasil Regresi Metode estimasi regresi penelitian ini mengunakan OLS yang diolah dengan EViews Untuk hasil estimasi model OLS dengan variabel terikat cadangan devisa secara lengkap hasil estimasi OLS digambarkan pada Tabel 2, berikut Tabel-2 Hasil Regresi Cadangan Devisa Cad_Devisa Ekspor Non Migas Eks_Non_Migas Impor Non Migas Im_Non_Migas Secara umum hubungan antara ekspor migas dan non migas serta impor migas dan non migas terhadap cadangan devisa di Indonesia, 19975-2016 dapat dianalisis dengan menggunakan persamaan sebagai berikut Cad_Devisait = – Eks_Migasit + Eks_Non_Migasit - Im_Migasit + Im_Non_Migasit + Jurnal Manajemen Dan Bisnis Indonesia Vol. 6 Juni 2020 Hal. 38 - 45 p-ISSN 2443-2830 e- ISSN 2460-9471 Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan regresi linear berganda menunjukkan 1 variabel ekspor migas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap cadangan devisa; 2 variabel ekspor non migas berpengaruh positif dan signifikan terhadap cadangan devisa; 3 variabel impor migas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap cadangan devisa; 4 Variabel impor non migas berpengaruh positif dan signifikan terhadap cadangan devisa. Pembahasan Pada perekonomian terbuka, pengeluaran suatu Negara dalam tahun tertentu tidak perlu sama dengan output barang dan jasanya. Suatu Negara bisa melakukan pengeluaran lebih banyak ketimbang produksinya dengan meminjam dari luar negeri, atau ia bisa melakuakan pengeluaran lebih banyak dari produksinya dengan meminjam dari luar negeri. Pembagian pengeluaran menjadi empat komponen dan ditinjau dalam identitas Y = C + I + G + NX . Pada persamaan itu menyatakan bahwa pengeluaran atas output domestik adalah jumlah dari konsumsi, investasi, belanja pemerintah dan ekspor netto. Ini merupakan bentuk perhitungan pendapatan nasional pada umumnya. Persamaan ini menunjukkan bahwa dalam perekonomian terbuka, pengeluaran domestik tidak perlu sama dengan output barang dan jasa. Jika output melebihi pengeluaran domestik, kita mengekspor perbedaan itu, sehingga ekspor nettonya positif. Jika output lebih kecil dari pengeluaran domestik, kita mengimpor perbedaan itu, sehingga ekspor nettonya negatif. Komoditas yang menyumbang tingkat ekspor netto berasal dari migas dan nin migas, tentunya hal ini pada nantinya juga akan mempengaruhi cadangan devisa suatu negara Safitri, 2015 356. Perkembangan Expor Migas dan Non Migas Indonesia. Perkembangan total ekspor migas dan non migas di Indonesia selama rentang penelitian lihat Gambar 2. Selama 1975-2016, nilai ekspor baik migas dan non migas mengalami peningkatan yang signifikan. Nilai ekspor secara keseluruhan meningkat sebesar 1532 persen, dari USD miliar 1975 menjadi USD 145,16 miliar 2016. Lebih lanjut, peningkatan ini didominasi oleh ekspor non migas yang meningkat dari USD 1,79 miliar 1975 menjadi USD 132,08 miliar 2016. Untuk nilai impor migas juga mengalami peningkatan walaupun tidak sebesar impor non migas, dari USD 7,10 miliar 1975 menjadi USD 13,05 miliar 2016. Sumber Badan Pusat Statistik 2017 Gambar 1 Perkembangan Ekspor Migas dan Nonmigas, 1975 – 2016 Dalam USD Data BPS, Indonesia mempunyai mesin pertumbuhan dari ekspor migas dan non migas yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia. Namun di beberapa tahun, ekspor migas dan non migas terjadi penurunan dikarenkan kondisi ekonomi global khususnya. Pada periode awal periode penelitian 1975-1986 nilai ekspor cenderung didominasi oleh ekpor migas, mengingat pada periode tersebut harga minyak yang tinggi yang dikenal dengan istilah Oil Boom. 1973/74 – 1981/82 sehingga membawa pada boom pada proyek-proyek pembangunan vital nasional, dimana pada saat yang bersamaan Indonesia melakukan kegiatan Pelita I sampai Pelita III akhir tahun Pelita I sampai pertengahan tahun Pelita III. Dengan adanya kegiatan Pelita ini, mengakibatkan laju pertumbuhan Indonesia dan kondisi makro ekonomi lainnya cenderung meningkat. Pada periode itu pula Indonesia berperan sebagai eksportir minyak dunia, yang dibuktikan dengan bergabungnya Indonesia dalam OPEC. Kenaikan harga minyak tersebut dan peran eksportir ini membuat meningkatkan devisa negara sehingga pada saat itu untuk sementara keadaan keuangan Indonesia terselamatkan anggaran negara. Peranan Ekspor Migas dan Non Migas Terhadap Cadangan Devisa Dengan adanya perdagangan Internasional mendorong, setiap negara menuju spesialisasi dalam melakukan kegiatan ekonomi sehingga akan terciptanya sebuah keunggulan komperatif bagi negara tersebut. Menurut Putra dan Damanik 2015 247 spesialisasi tidak akan membawa keuntungan atau manfaat kepada masyarakat kecuali apabila disertai kemungkinan menukarkan hasil produksinya dengan barang-barang lain yang dibutuhkan. Indonesia yang dominan atas hasil komoditas migas dan non migas Jurnal Manajemen Dan Bisnis Indonesia Vol. 6 Juni 2020 Hal. 38 - 45 p-ISSN 2443-2830 e- ISSN 2460-9471 selalu menjadi tumpuan sebagai keunggulan komperatif. Segingga dari dua komoditas itu Indonesia melakukan perdagangan Internasionaldengan negara-negara lain. Sehingga kedua negara atau lebih yang melakukan transaksi perdagangan internasional akan memperoleh keuntungan. Posisi cadangan devisa Indonesia tentunya tidak bisa terlepas dari adanya dinamika fluktuasi perdagngan internasional yang merupakan bagian dari faktor-faktor yang mempengaruhi neraca pembayaran Indonesia sehingga pada akhirnya akan berpengaruh terhadap cadangan devisa. Menurut Sayoga dan Tan 2017 4, bagi negara berkembang seperti Indonesia ekspor baik migas maupun non migas memegang peranan penting dalam pembangunan nasional, valuta asing yang didapat dari kegiatan ekspor akan menambah cadangan devisa negara yang pada akhirnya dapat memperkuat fundamental perekonomian Indonesia. Salah satu upaya pemerintah untuk mendapatkan devisa dari luar negeri dengan jalan melakukan pinjaman ke negara lain dan mengekspor hasil- hasil sumber daya alam ke luar negeri. Dari hasil devisa ini maka dapat digunakan untuk menambah dana pembangunan negara. Sedangkan berdasarkan hasil regresi menunjukkan bahwa ekspor non migas berpengaruh positif terhadap cadangan devisa Indonesia. Hal ini sesuai dengan Ginting 2014 61, penurunan kinerja ekspor Indonesia dikarenakan terjadi penurunan harga komoditas ekspor utama Indonesia di pasar internasional, sehingga menyebabkan terjadinya defisit perdagangan dan membuat cadangan devisa Indonesia juga menyusut. Seperti diketahui ekspor non migas Indonesia lebih didominasi oleh produk primer tanpa olahan yang tentunya sangat tergantung pada harga komoditas di pasar internasional. Untuk mengantisipasi ketidakpastian pasar internasional maka yang perlu diperhatikan adalah bagaimana mengurangi ekspor produk primer dan meningkatkan ekspor produk manufaktur Indonesia. Hal tersebut dikarenakan produk primer tidak memberikan nilai tambah dalam produk yang diekspor, sedangkan produk manufaktur memberikan nilai tambah tinggi bagi kegiatan ekonomi Kementerian Perindustrian, 2013. Perkembangan Impor Migas dan Non Migas Perkembangan total Impor migas dan non migas di Indonesia selama rentang penelitian lihat Gambar 3. Selama 1975-2016, nilai impor baik migas dan non migas mengalami peningkatan yang signifikan. Nilai impor secara keseluruhan meningkat sebesar 1361 persen, dari USD 9,29 miliar 1975 menjadi USD miliar 2016. Lebih lanjut, peningkatan ini didominasi oleh impor non migas yang meningkat dari USD miliar 1975 menjadi USD miliar 2016. Untuk nilai impor migas juga mengalami peningkatan walaupun tidak sebesar impor non migas, dari USD 4,77 miliar 1975 menjadi USD 18 miliar 2016. Sumber Badan Pusat Statistik 2017 Gambar 2 Perkembangan Impor Migas dan Non Migas, 1975 – 2016 Dalam USD Sejak akhir tahun 1970-an hingga awal 1980-an total impor migas maupun non migas mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini tidak terlepas atas terjadinya oil boom akibat adanya konflik di Timur Tengah. Oil boom pada periode 1970-1980 terjadi sebanyak dua kali. Menurut Bappenas, selama periode 1970-1974 harga minyak melonjak dari $ menjadi $ Kemudian periode kedua terjadi pada tahun 1979-1982, harga minyak yang telah mencapai $15,65/barrel naik menjadi 29,50/barrel pada tahun 1980. Kemudian pada tahun 1982 harga minyak dunia kembali mengalami kenaikan harga mencapai $ Pada hakekatnya kenaikan harga minyak ini akan mempengaruhi ekspor Indonesia terutama migas karena pada saat itu sangat bergantung pada sektor migas. Namun multiplier effectnya juga mampu meningkatkan impor baik migas maupun non migas yang terjadi melalui transmisi ketika ekspor meningkat, maka pendapatan nasional meningkat, daya beli masyarakat terhadap impor juga meningkat. puncaknya terjadi pada 1982 ketika impor mengalami peningkatan yang cukup pesat. Peranan Impor Migas dan Non Migas Terhadap Cadangan Devisa Analisis tentang sektor perdagangan luar negeri Indonesia selama ini terlalu didominasi oleh analisis tentang ekspor. Di satu sisi hal ini dapat dipahami karena ekspor merupakan satusatunya andalan penghasil Jurnal Manajemen Dan Bisnis Indonesia Vol. 6 Juni 2020 Hal. 38 - 45 p-ISSN 2443-2830 e- ISSN 2460-9471 devisa yang berasal dari kekuatan sendiri. Walaupun ekspor dapat memberikan kontribusi yang sangat besar bagi kemajuan perekonomian suatu negara namun impor juga memegang peranan yang penting bagi pembangunan ekonomi suatu negara. Kebijakan impor sepenuhnya ditujukan untuk mengamankan posisi neraca pembayaran, mendorong kelancaran arus perdagangan luar negeri, dan meningkatkan lalu lintas modal luar negeri untuk kepentingan pembangunan, dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi nasional. Hasil regresi menunjukkan bahwa hubungan impor migas dengan cadangan devisa Indonesia negatif. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Prasetiantono 2013 impor migas kita melonjak menyebabkan defisit neraca perdagangan, sehingga cadangan devisa terkuras dan akhirnya memperlemah rupiah. Diperkuat oleh Muhamad Husen direktur Pertamina Hulu Energi Peningkatan impor migas ini lebih disebabkan konsumsi BBM yang dipicu oleh pertumbuhan kendaraan yang semakin meningkat dari hari ke hari Sindonews, 2013. Dalam ilmu ekonomi ketika tingkat impor baik yang dipengaruhi oleh migas atau non migas suatu negara tinggi dan melebihi dari ekspornya maka nilai neraca perdagangan akan negatif dimana kondisi ini dinamai defisit perdagangan. Ketika terjadi defisit neraca perdagangan dapat mengurangi cadangan devisa yang dimiliki negara untuk menutupi defisit perdagangan ini. Perkembangan Cadangan Devisa Indonesia Perkembangan cadangan devisa di Indonesia selama rentang periode penelitian lihat Gambar 4. pada awal periode penelitian berada pada posisi USD terus berfluktuatif dengan tren yang positif hingga mencapai USD Menurut Safitri et al, 2017 358 persoalan cadangan devisa merupakan permasalahan yang sangat penting, karena cadangan devisa suatu negara dapat menopang kestabilan ekonomi nasional. Cadangan devisa tentunya menjadi suatu indikator yang sangat penting juga untuk melihat sejauh mana suatu negara mampu melakukan perdagangan luar negeri negara tersebut. Sumber World Bank 2017 Gambar-4 Perkembangan Cadangan Devisa Indonesia, 1975 – 2016 Dalam USD Jika dilihat secara keseluruhan cadangan devisa mengalami peningkatan yang cukup pesat, tentunya perkembangan ini menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia. Karena pada hakekatnya cadangan devisa berfungsi sebagai menjaga kestabilan nilai tukar dan dapat dipergunakan untuk membiayai defisit pada neraca pembayaran. Menurut Hady 2000, cadangan devisa diartikan sebagai total valuta asing yang dimiliki oleh pemerintah dan swasta dari suatu negara. Cadangan devisa tersebut dapat diketahui dari posisi neraca pembayaran. Makin banyak devisa yang dimiliki oleh pemerintah dan penduduk suatu negara maka berarti makin besar kemampuan negara tersebut dalam melakukan transaksi ekonomi dan keuangan internasional dan makin kuat pula mata uang negara tersebut. Kemudian hal ini diperkuat oleh Dumairy 1997, yang menyebutkan bahwa posisi cadangan devisa suatu negara biasanya dinyatakan aman apabila mencukupi kebutuhan impor untuk jangka waktu setidak-tidaknya tiga bulan. Jika cadangan devisa yang dimiliki tidak mencukupi kebutuhan untuk tiga bulan impor, maka hal itu dianggap rawan. Tipisnya persediaan valuta asing suatu negara dapat menimbulkan kesulitan ekonomi bagi negara yang bersangkutan. Bukan saja negara tersebut akan kesulitan mengimpor barang-barang yang dibutuhkannya dari luar negeri, tetapi dapat menurunkan kredibilitas mata uangnya, yaitu kurs mata uangnya di pasar valuta asing akan mengalami depresiasi. Apabila posisi cadangan devisa itu terus menipis dan semakin tipis, maka dapat terjadi “serbuan” rush terhadap valuta asing dalam negeri. Dalam keadaan demikian, sering terjadi pemerintah negara yang bersangkutan akhirnya terpaksa melakukan devaluasi. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Muslim 2014 bahwa ketika cadangan devisa menurun dapat mengganggu makroekonomi Indonesia. Dari sisi moneter gangguan ini berupa menurunnya kapasitas Bank Indonesia untuk melakukan intervensi di pasar keuangan dalam rangka stabilisasi rupiah. Disisi lain devisa juga digunakan untuk membiayai impor, sehingga prediksi kemampuan pembiayaan impor akan berkurang. Misalnya saja yang asalnya kita memiliki cadangan pemenuhan pembiayaan impor selama lima bulan ke depan akan berkurang menjadi empat bulan ke depan. Sehingga sebagai solusi atas rendahnya cadangan devisa, perlu adanya penambahan jumlah devisa. Dimana sumbernya bukan hanya berasal dari adanya surplus perdagangan, namun dari arus modal yang berbentuk penerbitan surat hutang adalah salah Jurnal Manajemen Dan Bisnis Indonesia Vol. 6 Juni 2020 Hal. 38 - 45 p-ISSN 2443-2830 e- ISSN 2460-9471 satu bentuk masuknya devisa ke dalam negeri. Masuknya devisa dalam bentuk hutang memang bisa memberikan solusi jangka pendek akan kebutuhan transaksi internasional. Namun dalam jangka panjang perlu dipertimbangkan kemampuan keuangan nasional di masa yang akan datang apakah akan semakin terbebani. Apabila semakin terbebani maka masalah yang timbul akan semakin berat. Oleh sebab itu sebelum dilakukan ekspansi hutang selayaknya dilakukan perencanaan serta pengelolaan yang baik akan realisasi hutang ini. KESIMPULAN Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini terhadap berbagai pihak terkait volatilitas cadangan devisa di Indonesia, antara lain 1 berdasarkan hasil pengujian regresi berganda nilai ekspor dan impor migas berpengaruh negatif dan tidak signifikan; 2 sedangkan nilai ekspor dan impor non migas berpengaruh negatif signifikan terhadap volatilitas cadangan devisa. Tentunya akibat dari adanya perdagangan ini membawa dampak terhadap volatilitas cadangan devisa di Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Al-Haritsi, Jaribah bin Ahmad. 2003. Fikih Ekonomi Umar bin Khattab. Jakarta Pustaka Al-Kautsar. Al-Mubarakfuri, Shafiyurrahman. 2013. Sirah Nabawiyah. Depok Gema Insani Press. Amir., M. S. 1999. Ekspor Impor Teori & Penerapannya Cetakan Keenam. Jakarta Binaman Pressindo. Aizenman, Joshua & Marion, Nancy. 2003. “The high demand for international reserves in the Far East What is going on?”. Journal of Japanese International Economies 17 370–400 Benny, Jimmy. 2013. “Ekspor Dan Impor Pengaruhnya Terhadap Posisi Cadangan Devisa Di Indonesia”. Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi , 1 4 1406-15 Case, Karl. E., & Fair, Ray. C. 2007. Principles of Economics. Eighth Edition. New Jersey Prentice Hall Dumairy, 1997. Perekonomian Indonesia. Jakarta.Erlangga Gandhi, Dyah Virgoana. 2006. Pengelolaan Cadangan Devisa di Bank Indonesia. Jakarta Bank Indonesia, PPSK. Ginting, Ari Mulianta. 2014. “Trade Balance Development and Its Determining Factors”. Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, 8 1 51-72. Hady, Hamdy. 2000. Ekonomi Internasional Edisi ke dua. Jakarta Ghalia Indonesia Heller 1966. “Optimal International Reserves”. The Economic Journal, 76 302 296-311. Hutabarat, R. 1996. Transaksi Ekspor Impor. Erlangga. Jakarta Monetery Fund. 2013. Balance of Payments Manual, 5th edition Kamaluddin, Rustian, 1999. Pengantar Ekonomi Pembangunan Edisi Kedua, Jakarta Lembaga Penerbit FE UI. Kennedy, O. 2013. Kenya’s Foreign Trade Balance An Emperical Investigation. European Scientific Journal, .9 19 176-89. Mankiew, Pengantar Ekonomi Makro. Edisi Ketiga. Jakarta Salemba Empat. Putra, M. Umar Maya, and Syafrida Damanik. 2017. “Pengaruh Ekspor Migas dan Non Migas Terhadap Posisi Cadangan Devisa di Indonesia”. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil, 7 02 245-54 Prasentiantono, Tony. 2013. Meredam Defisit Perdagangan. Kompas, 16 Desember 2013. Pramono Hariadi,2008. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja ekspor non mgas Indonesia. Dalam Jurnal Ventura, 11 3 Pujoalwanto, B. 2014. Perekonomian Indonesia, Tinjauan Historis, Teoritis dan Empiris. Jakarta Graha Ilmu Safitri, Haniyah., Disty, Amri Aditya., Ma’ Sumah, Ngalimatul., Zulaehah, Anna & Yuni Ariyant. 2017. “Analysis of Indonesia’s Balance Trade on Oil & Gas and Non Oil & Gas Toward International Reserve, 2003-2013”. Economics Development Analysis Journal 3 2 353-61 Salvatore, D. 2007. International Economics. Prentice-Hall. Sayoga, Pundy, and Syamsurijal Tan. 2017. “Analisis Cadangan Devisa Indonesia dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya”. Jurnal Paradigma Ekonomika, 12 1 25-31. Sukirno, Sadono. 2008. Makro Ekonorni Teori Pengantar. Jakarta PT. Raja Grafindo Persada Yussof, M. 2007. The Malaysian Real Trade Balance and the Real Exchange Rate. Internasional Review of Applied Economics, 21 5 655-67. ... Cadangan devisa bertambah ataupun berkurang tampak dalam neraca lalu lintas moneter, cadangan devisa lazim di ukur dengan rasio cadangan resmi terhadap impor, yakni jika cadangan devisa cukup menutupi impor suatu negara selama tiga bulan, lazim dipandang sebagai tingkat yang aman dan jika hanya dua bulan atau kurang makan akan menimbulkan tekanan terhadap neraca pembayaran Asyaria et al., 2020 ...In'am WidiarmaPerekonomian Jawa Timur menjadi berometer pembangunan ekonomi Indonesia karena menjadi penopang perekonomian nasional dan penyangga kebutuhan barang pokok di kawasan timur Indonesia. Selain itu, Jawa Timur menjadi hub logistik dalam proses pengiriman barang ke luar negeri melalui Pelabuhan TPS Terminal Petikemas Surabaya dan Terminal Teluk Lamong Surabaya sehingga konektivitas sangat diperlukan untuk memperkuat layanan sistem logistik untuk ekspor yang lebih efektif dan efisien. Kelangkaan kontainer menjadi isu utama dalam proses pengiriman barang ke luar, yang memicu permasalahan baru dan biaya logistik yang meningkat seperti kenaikan ocean freight, kekurangan space kapal, biaya congention dan lain-lain. Penelitian ini menggunakan metode analisis dengan program PLS Partial Least Square melalui smartPLS Professional Hasil analisa ini untuk mengevaluasi pengaruh yang terkait dalam hal ini dampak dunia logistik yakni perdagangan internasional yang berhubungan dengan perekonomian daerah maupun nasional... Cadangan devisa diperoleh dari kegiatan perdagangan antar negara. Cadangan devisa yang dimiliki berupa aset dalam simpanan mata uang seperti Euro, Dollar dan mata uang lainnya Safitri dkk, 2014. ...Dewi Mahrani RangkutyRusiadi RusiadiKiki RamadhaniThis study aims to analyze of fluctuations in foreign exchange reserves in three developing countries using time series data for the period 2000-2018 with the Research Method Of Panel Autoregressive Distributed Lag ARDL. The results showed that foreign exchange reserves were the leading indicator in three developing countries Indonesia, Vietnam, and Malaysia but were unstable in the short run. In the long and short term, significant variables affect fluctuations in foreign exchange reserves in three developing countries, namely exports and foreign debt. It is recommended to the Government to increase exports rather than imports to increase gold reserves which can later increase output towards economic growth.... Ekspor adalah aktivitas menjual barang ke luar negeri sesuai dengan peraturan yang berlaku di negara pengekspor maupun pengimpor, serta barang tersebut merupakan hasil produksi dalam negeri negara. Menurut Asyaria 2020 ekspor yaitu aktivitas perdagangan internasional yang dapat mendorong kemajuan negara yang melakukan ekspor terutama bagi negaranegara berkembang Asyaria et al., 2020. Ketika suatu negara meningkatkan ekspor, negara tersebut akan menerima pendapatan berupa devisa, yang kemudian akan dikelola oleh bank sentral, atau menambah cadangan devisa. ...Laeli Lafi Khusnatun Dinar Melani HutajuluAbstrak Cadangan devisa merupakan bagian penting dari perekonomian suatu negara. Besar kecilnya cadangan devisa dapat dipengaruhi oleh nilai ekspor. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis pengaruh ekspor, inflasi, BI rate, dan Utang Luar Negeri ULN terhadap cadangan devisa, serta menganalisis hubungan kointegrasi antara ekspor, inflasi, BI rate, dan utang luar negeri terhadap cadangan devisa. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan bentuk data time series. Analisis data yang digunakan adalah Error Correction Model ECM menggunakan aplikasi Eviews10. Hasil penelitian ini menujukan bahwa yang mempengaruhi cadangan devisa adalah BI Rate dan ULN, serta keseimbangan jangka pendek mempengaruhi keseimbangan jangka panjang. Abstract Foreign exchange reserves are an important part of a country's economy. The size of foreign exchange reserves can be influenced by the value of exports. The purpose of this study is to analyze the effect of exports, inflation, BI rate, and External Debt ULN on foreign exchange reserves, as well as analyze the cointegration relationship between exports, inflation, BI rate, and foreign debt on foreign exchange reserves. This study uses secondary data in the form of time series data. Analysis of the data used is the Error Correction Model ECM using the Eviews10 application. The results of this study indicate that those that affect foreign exchange reserves are the BI Rate and external debt, and the short-term balance affects the long-term balance.... The strengthening of foreign exchange reserves is also inseparable from the influence of the exchange rate, therefore it is necessary to pay attention to the stability of the exchange rate in order to help stabilize the economy and support the expansion of exports so as to achieve better prosperity. It is as effective as possible to learn from outside industries in order to achieve maximum results and be able to compete in foreign markets Safitri, 2014. ...Anas Fadhillah Arintoko ArintokoKamio KamioThe purpose of this study to analyze the effect of exports, government expenditure, and inflation on poverty in Indonesia in 2000-2019, and the independent variables which are the most dominant against poverty in Indonesia. The data used are secondary data taken from Bank Indonesia and Badan Pusat Statistik BPS. This study uses a regression method with the OLS Ordinary Least Square model. or the ordinary least squares model. The results of this study note that oil and gas and non-oil exports have a negative and significant effect on poverty, government expenditure has a significant and negative effect on poverty, and inflation has a positive but not significant effect. To reduce poverty in Indonesia, it is necessary to export commodities that have a large added value, government expenditure which leads to a reduction in the number of poor people, and to control prices of goods and services that are stable / accessible to the Ulil AlbabJaka NugrahaAbstrak Indonesia adalah salah satu negara pengekspor maupun pengimpor barang dan jasa berupa migas dan non – migas. BPS, mencatat data ekspor dan impor migas dan non – migas terus mengalami kenaikan. Kenaikan ekspor dan impor pada komoditi tersebut juga sejalan dengan kenaikan inflasi pada beberapa bulan berjalan. Inflasi mempengaruhi nilai daripada ekspor dan impor migas dan non – migas. Penelitian ini bermaksud untuk menganalisis tentang Pengaruh Nilai Ekspor dan Impor Migas dan Non–Migas Terhadap Inflasi Di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan Teknik analisis uji anasilis regresi berganda dengan pengumpulan data sekunder melalui BPS. Kesimpulan penelitian menunjukkan ekspor migas berpengaruh terhadap inflasi, ekspor non-migas tidak berpengaruh terhadap inflasi, impor migas berpengaruh terhadap inflasi, impor non-migas tidak berpengaruh terhadap Umar Maya PutraSyafrida DamanikEvery country wants to get welfare. To get welfare, in the context of foreign conduct international trade. Instruments used in international trade is exports that can be used as a driving force in promoting economic development. A difference of a factor of production endowment would enable exports done so between countries will create profits respectively. Exports made by Indonesia in the form of oil and gas and non-oil can help the economy and could add to reserves through other countries. In the time series data 2005 to 2012 by using SPSS 16 the result is that oil and gas exports and a significant positive effect on the foreign exchange reserves but otherwise non-oil exports and no significant negative effect on foreign exchange SayogaSyamsurijal TanThis study aims to analyze the factors that influence Indonesian coffee exports. The data in this study is time series data, which were obtained from various government agencies. The Error Correction Model ECM method is used to analyze the effect of coffee prices, GDP and the exchange rate on the volume of Indonesian coffee exports. The estimation results find that coffee prices, Indonesian GDP and exchange rates have a short-term relationship and a long-term balance of the volume of coffee exports. Based on the long-term estimation of the coffee price variable, GDP and exchange rates do not significantly affect the volume of coffee exports, while in the short term these three variables influence the volume of coffee Impor Teori & Penerapannya Cetakan KeenamM S AmirAmir., M. S. 1999. Ekspor Impor Teori & Penerapannya Cetakan Keenam. Jakarta Binaman Dan Impor Pengaruhnya Terhadap Posisi Cadangan Devisa Di IndonesiaJimmy BennyBenny, Jimmy. 2013. "Ekspor Dan Impor Pengaruhnya Terhadap Posisi Cadangan Devisa Di Indonesia". Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 1 4 1406-15Karl E CaseRay C FairCase, Karl. E., & Fair, Ray. C. 2007. Principles of Economics. Eighth Edition. New Jersey Prentice Hall Dumairy, 1997. Perekonomian Indonesia. Jakarta.Erlangga Gandhi, Dyah Virgoana. 2006. Pengelolaan Cadangan Devisa di Bank Indonesia. Jakarta Bank Indonesia, Balance Development and Its Determining FactorsAri GintingMuliantaGinting, Ari Mulianta. 2014. "Trade Balance Development and Its Determining Factors". Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, 8 1 Internasional Edisi ke dua. Jakarta Ghalia Indonesia Heller 1966Hamdy HadyHady, Hamdy. 2000. Ekonomi Internasional Edisi ke dua. Jakarta Ghalia Indonesia Heller 1966. "Optimal International Reserves". The Economic Journal, 76 302 Ekspor Impor. Erlangga. Jakarta Monetery FundR HutabaratHutabarat, R. 1996. Transaksi Ekspor Impor. Erlangga. Jakarta Monetery Fund. 2013. Balance of Payments Manual, 5th edition Ekonomi Pembangunan Edisi KeduaRustian KamaluddinKamaluddin, Rustian, 1999. Pengantar Ekonomi Pembangunan Edisi Kedua, Jakarta Lembaga Penerbit FE Foreign Trade Balance An Emperical InvestigationO KennedyKennedy, O. 2013. Kenya's Foreign Trade Balance An Emperical Investigation. European Scientific Journal,.9 19 176-89.
– Salah satu komponen penting dalam kegiatan perdagangan internasional adalah cadangan devisa. Cadangan devisa dianggap penting karena bisa dipergunakan untuk membiayai defisit pada neraca pembayaran internasional. Dilansir dari buku Pengelolaan Cadangan Devisa di Bank Indonesia 2006 karya Dyah Virgoana, cadangan devisa adalah seluruh aset atau aktiva luar negeri yang dikuasai oleh otoritas moneter dan dapat digunakan setiap devisa biasanya digunakan untuk membiayai ketidakseimbangan neraca pembayaran atau digunakan dalam rangka stabilitas moneter, yaitu dengan melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk menjaga kestabilan nilai tukar. Karena bisa digunakan setiap waktu, maka cadangan devisa biasanya berupa kekayaan dalam bentuk mata uang asing yang mudah untuk diperjualbelikan atau dikonversikan. Baca juga Kearifan Lokal Definisi, Ciri-Ciri, dan Contohnya Bentuk-bentuk cadangan devisa Tidak hanya mata uang asing, cadangan devisa juga bisa berupa kekayaan dalam bentuk lain. Dalam buku Pengelolaan Cadangan Devisa di Bank Indonesia 2006 karya Dyah Virgoana, dijelaskan bentuk-bentuk devisa, yaitu Emas moneter Emas moneter merupakan persediaan emas yang dimiliki oleh otoritas moneter berupa emas batangan dengan persyaratan internasional tertentu, emas murni, dan mata uang emas yang berada di dalam negeri maupun luar negeri. Emas moneter merupakan cadangan devisa yang tidak mempunyai posisi kewajiban finansial. Otoritas moneter yang ingin menambah cadangan emasnya bisa menempuh melalui dua cara, yaitu menambang emas baru atau membeli emas dari pasar. Special Drawing Rights SDR SDR merupakan fasilitas berupa alokasi dana yang diberikan oleh IMF kepada anggotanya. Fasilitas ini memungkinkan terjadinya penambahan atau pengurangan cadangan devisa negara-negara anggota. Tujuan utama diciptakannya SDR adalah untuk menambah likuiditas internasional. Baca juga Pasar Valuta Asing Konsep dan Fungsinya Reserve Position in the Fund RPF RPF adalah cadangan devisa dari suatu negara yang ada di rekening IMF. RPF berfungsi untuk menunjukkan posisi kekayaan dan tagihan suatu negara kepada IMF sebagai hasil transaksi negara tersebut dengan IMF. Valuta asing Valuta asing terdiri atas tiga komponen, yaitu uang kertas asing dan simpanan, surat berharga berupa saham, obligasi, penyertaan, dan instrumen pasar uang lainnya, serta derivatif keuangan. Sumber cadangan devisa Indonesia Sebagai salah satu negara yang aktif melakukan perdagangan internasional, Indonesia pastinya memiliki cadangan devisa. Cadangan devisa Indonesia diperoleh dari berbagai sumber. Dalam jurnal Analisis Neraca Perdagangan Migas dan Non Migas Indonesia terhadap Volatilitas Cadangan Devisa 2003-2013 2014 karya Haniyah Safitri dan kawan-kawan, dijelaskan bahwa sumber cadangan devisa Indonesia diperoleh melalui dua sumber, yaitu Dalam negeri Cadangan devisa Indonesia yang diperoleh dari dalam negeri, bersumber dari Hasil penjualan ekspor barang maupun jasa, seperti hasil ekspor karet, kopi, minyak, timah, tekstil, kayu lapis, ikan, udang, anyaman rotan, dan sebagainya. Sementara ekspor jasa meliputi uang tambang, angkatan, provisi dan komisi jasa perbankan, premi asuransi, hasil perhotelan dan industri pariwisata. Laba dari penanaman modal luar negeri, seperti laba yang ditransfer dari perusahaan milik pemerintah dan warga negara Indonesia yang ada di luar negeri. Hasil dari kegiatan pariwisata internasional, seperti uang tambang, angkutan, sewa hotel, dan uang panduwisata. Baca juga Kebijakan Moneter Definisi dan Tujuannya Luar negeri Cadangan devisa Indonesia yang diperoleh dari luar negeri, bersumber dari Pinjaman yang didapatkan dari negara-negara asing, badan-badan internasional, serta swasta asing, seperti pinjaman dari IGGI. Hadiah dan bantuan dari badan-badan PBB seperti UNDP dan UNESCO serta dari pemerintah asing. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
devisa non migas dari hutan yang menghasilkan banyak devisa adalah