dibawah ini termasuk pembangkit tegangan ac adalah
3 Beban tidak boleh melebihi 10A atau batas maksimum kerja BCU, untuk menghindari over-load atau beban lebih pada sistem. 4) Daerah tegangan kerja baterai adalah daerah tegangan dimana sistem fotovoltaik masih mampu menyalakan beban. Untuk Sistem tegangan 12 volt, maka daerah tegangan kerja baterai adalah antara 11,4 volt - 14,5 volt.
PembangkitTegangan Tinggi Ac | PDF. PEMBANGKIT TEGANGAN TINGGI « Muhamad Faishal Al Jauhary. PDF) PERANCANGAN PEMBANGKIT TEGANGAN TINGGI AC FREKUENSI TINGGI DENGAN KUMPARAN TESLA MENGGUNAKAN INVERTER JENIS PUSH-PULL. High Voltage Laboratory : Pembangkitan Tegangan Tinggi Searah (DC) SIMULASI PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN SELA BOLA. LISTRIK TEGANGAN TINGGI: PEMBANGKITAN TEGANGAN TINGGI AC RESONANS. PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
TEORI Tegangan tinggi bolak-balik banyak dipergunakan untuk pengujian peralatan listrik, untuk pengujian, pembangkitan tegangan searah dan impuls. Pembangkitan tegangan tinggi bolak-balik dapat mempergunakan trafo dengan perbandingan belitan yang tinggi jenis dua belitan dan jenis tiga belitan (untuk keperluan rangkaian kaskade).
Fungsitrafo step up ini adalah untuk menaikkan tegangan. Selain itu, fungsi trafo ini juga dapat digunakan dalam proses penaikan tegangan AC. Trafo Step Down. Jenis trafo step down ini mudah kamu temukan di toko-toko alat elektronik. Sebut saja, trafo 1A, 2A, 3A, 5A dan lain sebagainya. Kebalikan dari trafo step up, fungsi trafo step down
Adabanyak macam-macam sumber AC, di antaranya adalah : - Listrik PLN - Listrik dari genset - Spoel generator sepeda motor - HF oscillator - Inverter tegangan dari DC 12V ke AC 220V - Output trafo Tulisan lain sehubungan dengan AC : Pengukuran Tegangan AC Pengukuran Arus AC Dasar-Dasar Besaran Kelistrikan (Sandi Sb) www.sandielektronik.com
mở bài trong bài văn kể chuyện lớp 4. Dibawah ini termasuk pembangkit tegangan AC, adalah? Motor Generator Kondensator Transformator Kunci jawabannya adalah B. Generator. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, dibawah ini termasuk pembangkit tegangan ac, adalah generator.
Mei 22, 2015 1. Pengertian Umum Perkembangan sistem tenaga listrik yang pesat membutuhkan transmisi tegangan tinggi. Lingkup studi tegangan tinggi sangat luas, antara lain meliputi fenomena tegangan tinggi, seperti perhitungan medan listrik, gejala tembus listrik dielektrik, dan lain-lain. Pembangkitan tegangan tinggi terbagi menjadi pembangkitan tegangan tinggi bolak-balik, pembangkitan tegangan tinggi searah, dan pembangkitan tegangan tinggi impuls. Untuk menguji suatu tegangan tembus dari udara, gas, minyak atau zat padat, dibutuhkan pembangkit tegangan tinggi. Salah satu jenis tegangan tinggi yang biasa digunakan untuk pengujian adalah tegangan tinggi AC. Namun, selain menggunakan tegangan tinggi AC, dapat juga digunakan karakteristik tegangan yang berbeda, yaitu tegangan tinggi DC. Adapun peralatan-peralatan yang dibutuhkan untuk pengujian tegangan tinggi adalah 1 Pembangkit tegangan tinggi yang terdiri atas pembangkit tegangan tinggi ac, pembangkit tegangan tinggi dc, dan pembangkit tegangan tinggi impuls. 2 Alat ukur tegangan tinggi yang terdiri atas alat ukur tegangan tinggi dc, alat ukur tegangan tinggi ac, dan alat ukur tegangan tinggi impuls. 3 Alat pengukur sifat listrik dielektrik, antara lain alat ukur rugi-rugi dielektrik, alat ukur tahanan isolasi, alat ukur konduktivitas, dan alat ukur peluahan parsial. 2. Pembangkitan Tegangan Tinggi AC Sekarang ini saluran transmisi dan distribusi bekerja pada tegangan AC, karena itu kebanyakan perlatan uji / test equipment berhubungan dengan tegangan tinggi AC untuk membangkitkan tegangan tinggi AC untuk keperluan pengujian dan percobaan digunakan transformator uj, meskipun peralatan didalam suatu sistem umunya memakai sistem 3-fasa,dalam hal pengujian tegangan tinggi AC digunakan Trafo uji 1-fasa. Trafo uji untuk keperluan ini memiliki daya relative lebih kecil dari trafo daya. Bagian utama trafo uji adalah isolasi, yang digunakan untuk mengisolir kumparan tegangan tinggi dengan inti, tangki, dan kumparan tegangan rendah. Harga suatu trafo uji terutama ditentukan oleh harga isolasinya. Isolasi ini dirancang agar mampu memikul tegangan maksimum yang dibangkitkan. Saat trafo uji bekerja, terjadi terpaan elektrik pada isolasinya. Tebal isolasi yang digunakan pada trafo uji sebanding dengan terpaan elektrik yang dipikul isolasi tersebut. Jika tepaan elektrik yang dipikul suatu isolasi semakin besar, maka isolasi harus semakin tebal sehingga volume isolasi semakin banyak. Oleh karena itu, terpaan elektrik pada isolasi pada trafo uji harus diusahakan sekecil mungkin agar isolasi yang digunkan juga sesedikit mungkin. Konstuksi lilitan dan isolasinya harus dirancang sedemikian rupa sehingga dihasilkan terpaaan elektrik merata. Ciri-ciri dari trafo uji itu sendiri adalah sebagai berikut • Perbandingan jumlah lilitanya lebih besar dari pada trafo daya. Hal ini sebabkan trafo uji yang dipasang pada laboraturium tegangan yang diterapkan dengan tegangan input 127 volt sampai 220 volt sedangkan output yang harus dihasilkan adalah besarnya sampai beberapa ratus ribu volt.
Home Pembangkit Listrik Tegangan tinggi bolak-balik dibutuhkan, antara lain untuk pengujian rugi-rugi dielektrik, pengujian korona, pengujian kekuatan dielektrik dan pengujian ketahanan peralatan listrik terhadap tegangan tinggi bolak-balik. Selain untuk pengujian, tegangan tinggi bolak-balik dibutuhkan juga untuk pembangkitan tegangan tinggi searah dan pembangkitan tegangan tinggi impuls. Transformator Penguji Pada umunya, kegagalan alat-alat listrik pada waktu sedang dipakai disebabkan karena kegagalan isolasinya dalam menjalankan fungsinya sebagai isolator tegangan tinggi. Kegagalan isolator insulation breakdown ini disebabkan karena beberapa hal antara lain isolasi tersebut sudah dipakai untuk waktu yang lama, kerusakan mekanis, berkurangnya kekuatan dielektriknya, dan isolasi yang jenuh akibat tegangan tinggi. Dalam hubungan ini, maka pengujian tegangan tinggi dimaksudkan untuk Menemukan bahan atau komponen yang kualitasnya tidak baik atau cara pembuatannya yang salah Memberikan jaminan bahwa alat-alat listrik dapat dipakai pada tegangan normalnya untuk waktu yang tak terbatas Memberikan jaminan bahwa isolasi alat-alat listrik dapat tahan terhadap tegangan lebih dalam praktek sehari-hari untuk waktu terbatas. Tegangan tinggi bolak-balik diperoleh dari suatu transformator yang disebut transformator penguji trafo uji, yaitu transformator satu phasa yang mempunyai perbandingan belitan yang jauh lebih besar dari transformator daya. Belitan primer transformator penguji dihubungkan ke sumber tegangan rendah bolak-balik, umumnya 220 Volt, 50 Hz, sedangkan belitan sekundernya membangkitkan tegangan tinggi dalam ratusan kiloVolt. Rangkaian pembangkitan tegangan tinggi bolak-balik ditunjukkan pada Gambar 1. Gambra 1 Rangkaian Tegangan Tinggi Besar tegangan pengujian yang diterapkan kepada suatu peralatan tergantung kepada jenis pengujian dan tegangan nominal peralatan. Oleh karena itu, tegangan keluaran transformator penguji harus dapat bervariasi agar dapat memenuhi tegangan pengujian yang dibutuhkan. Untuk memenuhi kebutuhan ini, belitan primer transformator uji dihubungkan dengan autotransformator auto trafo. Beban transformator penguji misalnya adalah isolator, maka arus keluarannya hanya beberapa ratus milliamper, sehingga kapasitas transformator penguji hanya 5 s/d 10 KVA atau kapasitas KVA-nya kecil dibandingan dengan kapasitas transformator daya, karena untuk keperluan mengadakan lompatan api tidak diperlukan daya yang besar. Yang diperlukan ialah tegangan. transformator penguji ini tidak dirancang untuk pemakaian yang kontinu, karena digunakan hanya saat-saat pengujian yang periodenya berlangsung singkat. Salah satu terminal tegangan tingginya harus dibumikan untuk pengamanan dan keamanan serta menetralkan salah satu terminal tegangan tingginya. Dalam pengujiannya, transformator uji memiliki karakteristik yang tidak sama seperti transformator daya/tenaga. Transformator daya sering dipakai oleh beberapa pembangkit seperti PLTA, PLTU dan PLTD. Perbedaan karakteristik transformator uji dan transformator daya adalah Perbandingan lilitan transformator uji lebih besar dibanding transformator daya. Hal tersebut dikarenakan trafo uji hanya memiliki catu sebesar 220 Volt atau tegangan distribusi sedangkan yang akan dibangkitkan untuk pengujian tegangan tinggi bisa mencapai satuan Kilo Volt. Maka dari pada itu perbandingan lilitan sekunder dan primernya lebih besar transformator daya. Kapasitas KVA-nya lebih kecil dibandingkan dengan kapasitas transformator daya oleh karena keperluan mengadakan lompatan api tidak perlu tenaga yang diperlukan disini adalah tegangan, bukan daya/tenaga. Hanya transformator satu fasa yang digunakan. Hal ini disebabkan karena biasanya pengujian dilakukan fasa-demi-fasa. Biasanya terminalnya ujung lilitannya ditanahkan grounded untuk keperluan proteksi dan keamanan. Pada waktu merencanakan isolasi untuk transformator penguji hanya diperhitungkan isolasi terhadap tegangan penguji maksimum, karena tidak diharapkan transformator tersebut tidak mengalami tegangan lebih. Trafo uji dipasang pada sebuah laboratorium yang cukup dilindungi dari tegangan lebih. Karakteristik Transformator Uji Karakteristik dari transformator uji ini berbeda dengan transformator daya. Pada transformator daya berlaku hubungan di mana a = perbandingan belitan primer dan sekunder V1 = tegangan primer V2 = tegangan sekunder Artinya, tegangan pada sekunder transformator daya dapat ditaksir dengan mengukur tegangan di primer. Dengan perkataan lain, tegangan tinggi di sisi sekunder dapat ditentukan dengan mengetahui tegangan di sisi primernya. Pada transformator penguji cara di atas tidak dapat dilakukan, karena jumlah lilitan transformator penguji relatif banyak, sebab perbandingan kumparannya tinggi, maka kapasitas tersebar dari transformator penguji antara kumparan dengan inti atau tanki besar sekali. Oleh sebab itu maka meskipun transformator itu tak berbeban, arus pemuat charging current mengalir di dalamnya. Oleh karena arus pemuat lebih besar daripada arus eksitasi, maka hasilnya adalah arus mendahului leading yang mengalir di dalam transformator atau spesiment yang diuji. Akibatnya adalah tegangan yang lebih tinggi daripada tegangan yang ditentukan oleh perbandingan lilitan. Kinerja transformator uji tidak dapat dengan sempurna digambarkan dengan rangkaian ekivalen transformator yang biasa karena pengaruh kapasitansi sendiri Ci dari belitan tegangan tinggi dan kapasitansi objek uji Ca kebanyakan berupa beban kapasitif. Pada pihak lain arus maknetisasi dapat diabaikan selama inti besi belum jenuh. Kinerja transformator uji dapat dikaji secara pendekatan dengan menggunakan rangkaian pada Gambar 2 yang terdiri atas impedansi hubung singkat Rk + jwLk dan kapasitansi total C = Ci + Ca pada sisi tegangan tinggi. Gambar 2. Rangkaian ekivalen transformator penguji Dengan Rk << wLk, sehingga Rk dapat diabaikan sehingga rangkaiannya menjadi seperti Gambar 3 Gambar 3. Rangkaian ekivalen transformator penguji yang sederhana Dari Gambar 3 dapat diturunkan rumus sebagai berikut Jadi Terlihat bahwa tegangan keluaran trafo uji tergantung pada kapasitansi C, sedangkan C tergantung pada kapasitansi beban uji, sehingga tegangan keluaran terafo uji tergantung pada kapasitansi beban uji. Jika dimisalkan harga , maka tegangan sekunder menjadi 1,25 tegangan sekunder trafo uji tanpa kapasitansi. Oleh karena itu, tegangan keluaran trafo uji harus diukur langsung, sebab tegangan sekunder trafo uji tidak dapat diperkirakan dengan melakukan pengukuran tegangan di sisi primer. Semoga Bermanfaat. Kelas Teknisi Hai! Saya Kelas Teknisi. Di Saya menyalurkan hobi & berkarya. Saya seorang teknisi kelistrikan yang bergerak di bidang sistem tenaga listrik dan energi terbarukan
PEMBANGKITAN TEGANGAN TINGGI DC Tugas Mata Kuliah TeknikTegangan Tinggi Nama Andika Pradnya Satriawan NIM 1614122045 Pembangkit Tegangan Tinggi DC Pembangkit tegangan tinggi DC umumnya banyak digunakan dalam fisika terapan seperti instrumen dalam bidang nuklir akselerator, mikroskop elektron, peralatan elektromedik x-ray, peralatan industri presipitat dan penyaringan gas buang di pembangkit listrik, industri semen, pengecatan elektrostatik dan pelapisan serbuk atau eletronika komunikasi televisi. Kebutuhan bentuk tegangan, tingkat tegangan dan besar arus serta kestabilan dari pembangkit tegangan tinggi tersebut akan berbeda satu aplikasi dengan lainnya. Tegangan tinggi DC banyak digunakan untuk pengujian dan penelitian susunan isolator dengan kapasitansi fungsi seperti kabel dan kapasitor. Pemanfaatan tegangan tinggi DC banyak dijumpai pada instalasi elektrostatik penyaring gas buang, peralatan pengecatan, peralatan kedokteran alat rontgen dan pada fisika inti pemercepat muatan. Pada umumnya pembangkitan tegangan tinggi searah dilakukan dengan penyearahan tegangan tinggi bolak-balik melalui dioda Selenium, Germanium dan Silizium. Dioda Selenium memiliki volume yang lebih besar, efisiensi yang rendah dan kapasitas penyaluran arus yang rendah. Tegangan tinggi searah banyak digunakan untuk pengujian dan penelitian susunan isolator dengan kapasitansi fungsi seperti pada kabel atau tegangan tinggi searah dapat dijumpai pada instalasi elektrostatik, pada peralatan kedokteran dan pada fisika inti. Pada umumnya pembangkitan tegangan tinggi searah dilakukan dengan penyearahan tegangan tinggi bolak balik melalui dioda, kemudian dapat dilipat gandakan tingginya. Sedangkan generator elektrostatis sangan jarang digunakan. sebagai dioda penyearah biasa digunakan bahan selenium, germanium dan silizium. Dioda selenium memiliki volume yang lebih besar, efisiensi yang redah dan kapaita penyaluran arus yang rendah. Akan tetapi dioda sedemikian ini dapat menahan tegangan bolak balik sampai 600 kV tanpa kondensator pengarah tegangan, karena kapasitansi lapisan dioda yang tinggi. Ada beberapa macam rangakaian pelipat ganda tegangan antara lain Vilard, Greincher, Kaskade Greincher. Pengukuran tegangan dengan pemakaian pembagi tegangan Untuk mengukur tegangan arus searah yang tinggi dibutuhkan pembagi tegangan. Alat ini dipakai untuk menurunkan tegangan yang tinggi menjadi tegangan yang rendah sehinga dapat disambungkan ke meter atau CRO. Nilai tegangan ini cukup besar sehingga tidak akan membahayakan alat ukur itu sendiri atau pemakai. Berdasarkan elemen-elemen yang dipakai, pembagi tegangan ini dapat dibedakan menjadi 1 Pembagi tegangan resistif, berisi elemen tahanan. 2 Pembagi tegangan kapasitif, berisi elemen kapasitor. 3 Pembagi tahanan campuran antara resistor dan kapasitor. Pengukuran tegangan dengan pemakaian pembagi tegangan Arus yang digunakan untuk pengukuran ini harus sangat kecil yaitu berkisar 1 mA, dikarenakan batas pembebanan pada sumber tegangan serta pemanasan pada resistor ukur. Akan tetapi arus yang kecil mudah terganggu oleh arus galat berupa arus-arus bocor dalam bahan isolasi dan permukaan isolasi serta berupa peluahan korona. Konstruksi resistor tegangan tinggi dibentuk dengan menhubungkan elemen-elemen resistor secara seri. Pembangkit tegangan tinggi DC sangat diperlukan pada riset dibidang fisika terapan dan tes instalasi kabel pada aplikasi industri. Unit pembangkit muatan impulse juga memerlukan tegangan tinggi DC sekitar 5 sampai 200 kV. Normalnya tegangan pembangkit sampai 100 kV, penyearah elektronik digunakan dan arus output kira-kira 100 mA. Penyearah membutuhkan konstruksi khusus untuk katoda dan filament selama medan listrik tinggi dari beberapa kV/cm terjadi diantara anoda dan katoda pada periode non-conduction. Selain aplikasi diatas, tegangan tinggi DC juga bisa digunakan untuk tujuan lain seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Tegangan tinggi DC boleh dibangkitkan dengan menggunakan rangkaian multipliers, multipliers transformer bertingkat, electrostatic generator Vande Graaff Generator dan kumparan induksi Prinsip Tegangan Doubler Gambar menampilkan skema setengah gelombang tegangan doubler . Pada kenyataannya, doubler yang ditampilkan terbuat dari dua setengah gelombang penyearah tegangan, dimana C1, D1 membuat satu setengah gelombang penyearah dan C2, D2 membuat penyearah yang lainnya. Gambar one. Diagram koneksi setengah gelombang tegangan doubler Skema dari penyerah setengah gelombang ditunjukkan oleh garis arah panah pada Gambar ii Sedangkan garis putus-putus mempresentasikan penyearah setengah gelombang yang lain. Catatan bahwa C1dan D1 bekerja seperti penyearah setengah gelombang. Selama siklus positif dari input pada Gambar ii, polaritas yang melalui lilitan sekunder dari transformer ditampilkan. Catatan bahwa puncak dari sekunder adalah negatif. Pada saat itu D1 dibias maju katoda negatif sama dengan anoda Gambar ii Tegangan doubler pada siklus positif Bias maju menyebabkan D1 berfungsi seperti sakelar tertutup, contohnya rangkaian hubung singkat dan mengijinkan arus mengikuti jalur yang ditunjukkan dengan arah panah. Pada saat itu, C1diisi sampai puncak dari tegangan input sebesar 220 volt, dengan polaritas yang ditunjukkan sebagai arah tegangan. Itu artinya bahwa arah tegangan negatif menjadi arah positif. Selama periode ini, ketika siklus masukan adalah negatif, seperti ditampilkan pada Gambar 3, polaritas yang melalui transformer sekunder adalah terbalik. Catatan bahwa puncak dari lilitan sekunder sekarang menjadi positif. Gambar 3 Tegangan doubler pada siklus negatif Pada kondisi sekarang D2 dibias maju dan D1dibias mundur. Sebuah rangkaian seri sekarang terdiri dari C1,D2,C2dan transformer sekunder. Aliran arus ditunjukkan oleh arah panah seperti pada Gambar 3 Tegangan sekunder dari transformer sekarang melalui C1. Hasilnya meningkatnya tegangan 440 volt. Akhirnya efek arah penggandaan tegangan akan menjadi positif ke negatif seperti yang ditunjukkan pada Gambar three Prinsip Tegangan Tripling Gambar 4 mengilustrasikan setengah gelombang tegangan triplier Gambar four Diagram koneksi setengah gelombang tegangan triplier Gambar 5 menampilkan skema siklus positif untuk tegangan triplier. Selama periode siklus positif, polaritas yang melewati lilitan sekunder dari transformer seperti yang diperlihatkan pada Gambar 5 Catatan bahwa puncak dari secondarynya adalah negatif. Pada saat dioda D3 dibias maju katoda negatif sama dengan anoda dan berfungsi seperti saklar tertutup. Dengan ini mengizinkan C3 diisi sampai teganggan puncak 220 volt dan pada saat yang sama C1 juga mengisi 220 volt. Gambar 5 Tegangan tripler pada siklus positif Gambar 6 menampilkan periode ketika siklus masukannya negatif. Disini C2 diisi dua kali dari tegangan input atau 440 volt, sebagai hasil tegangan doubling dari transformer dan C1. Pada saat itu, C2 dan C3 digunakan sebagai perangkat seri dan output tegangan meningkat menjadi 660 volt. R1dan R2adalah berbanding lurus berdasarkan tegangan yang melalui C2dan C3 Gambar six Tegangan tripler pada siklus negative Tegangan Multiplier Sementara kita ketahui bahwa fungsi transformer meningkatkan atau menurunkan tegangan. Sedangkan transformer sekunder bisa menyediakan satu atau lebih output tegangan Air conditioning yang lebih besar atau kurang dari tegangan input. Ketika tegangan meningkat, arus menurun dan ketika tegangan turun arus meningkat. Ada metode lain untuk meningkatkan tegangan yang dikenal dengan tegangan multiplication. Tegangan multiplier umumnya digunakan untuk meningkatkan tegangan tinggi dimana arus yang rendah dibutuhkan. Pengukuran tegangan output dari sebuah tegangan multiplier bisa beberapa kali lebih besar dari tegangan input. Untuk alasan ini, tegangan multiplier digunakan hanya untuk aplikasi yang khusus dimana bebannya adalah konstan dan mempunyai impedansi tinggi atau dimana stabilitas input tegangan tidak mencapai titik kritis. Tegangan multiplier dapat diklasifikasikan seperti tegangan doubler, tripler dan quadrupler. Klasifikasi tersebut tergantung pada ratio dari tegangan output ke tegangan input. Sebagai contoh, sebuah tegangan multiplier yang meningkatkan tegangan puncak input dua kali disebut voltage doubler gambar yang digunakan untuk penjelasan dari voltage multiplier dalam tesis ini menampilkan sebuah transformer input walaupun untuk beberapa aplikasi sebuah transfomer tidak diperlukan. Input dapat secara langsung dari sumber daya atau saluran tegangan. Tentunya ini tidak memisahkan peralatan dari saluran dan menghasilkan kondisi yang berbahaya. Banyak peralatan militer yang menggunakan transformer untuk mengurangi resiko ini Harmonisa Ada dua jenis beban dalam sistem tenaga listrik yaitu beban linier dan beban non linier. Beban yang menghasilkan bentuk gelombang keluaran dengan arus yang mengalir sebanding dengan impedansi dan perubahan tegangan disebut beban linier, dimana gelombang yang dihasilkan bersih dan tidak terdistorsi. Pada kenyataanya tidak semua beban yang terpasang merupakan beban linier melainkan sebagian besar beban yang terpasang merupakan beban not linier. Pada beban not linier , beban tidak lagi menggambarkan bentuk gelombang arus dan tegangan yang proporsional. Pemakaian beban non linier akan menghasilkan bentuk gelombang arus dan tegangan yang tidak sinusoidal. Sehingga dapat mengakibatkan terbentuknya gelombang terdistorsi yang akan menghasilkan harmonisa. Perbedaan dari dua bentuk gelombang arus dan tegangan dari beban linier dan beban not linier dapat dilihat pada Gambar 7 Gambar 7. Bentuk gelombang arus dan tegangan Sumber-Sumber Harmonisa IEC61000 Standar Internasional Harmonisa mengidentifikasi sumber utama dari harmonisa pada sistem tenaga adalah meliputi konverter daya, busur peleburan, statik VAR kompensator, inverters, kendali phasa elektronika daya, cycloconverters, power supply DC dan PWM. Beban not linier umumnya merupakan peralatan elektronik yang di dalamnya banyak terdapat komponen semi konduktor seperti switching power supplies, UPS, komputer, printer, LHE, DC bulldoze, Air conditioning drive, welding arc, battery charger, dll. Proses kerja peralatan atau beban non linier ini akan menghasilkan gangguan atau distorsi gelombang arus yang tidak sinusoidal. Perhitungan Harmonisa Harmonisa diproduksi oleh beberapa beban not linier atau alat yang mengakibatkan arus tidak sinusoidal. Untuk menentukan besar Full Distortation Harmonic THD dari perumusan analisa deret fourier untuk tegangan dan arus dalam fungsi waktu yaitu Tegangan dan arus RMS dari gelombang sinusoidal yaitu nilai puncak gelombang dibagi /two dan secara deret fourier untuk tegangan dan arus yaitu Total Baloney Harmonisa THD untuk tegangan THD untuk arus didefinisikan sebagai nilai RMS harmonisa diatas frekuensi key dibagi dengan nilai RMS fundamentalnya, dengan tegangan DC nya diabaikan. Total Distorsi Harmonisa atau Total Harmonic Distortation THD tegangan sebagai berikut Dengan mengabaikan tegangan dc Vodan nilai Vrms digantikan dengan Vn//2 pada Persamaan sehingga THD dapat dituliskan dalam Persamaan berikut Total Harmonic Distortion THD arus sebagai berikut Dengan mengabaikan arus dc Io dan nilai Irms digantikan dengan In//2pada Persamaan sehingga THD dapat dituliskan dalam Persamaan berikut Batasan Harmonisa Untuk mengurangi harmoisa pada suatu sistem secara umum tidaklah harus mengeliminasi semua harmonisa yang ada tetapi cukup dengan mereduksi sebagian harmonisa tersebut sehingga diperoleh nilai dibawah standar yang diizinkan. Hal ini berkaitan dengan analisa secara teknis dan ekonomis dimana dalam mereduksi harmonisa secara teknis dibawah standar yang diizinkan sementara dari sisi ekonomis tidak membutuhkan biaya yang besar. Standar sebagai batasan harmonisa adalah yang dikeluarkan oleh International Electrotechnical Commission IEC yang mengatur batasan harmonisa pada beban beban kecil satu phasa ataupun tiga phasa. Untuk beban tersebut umumnya digunakan standar IEC 61000-3-2. Hal ini disebabkan karena belum adanya standar baku yang dihasilkan IEEE. Filter Harmonisa Tujuan utama dari filter harmonisa adalah untuk mengurangi amplitudo satu frekuensi tertentu dari sebuah tegangan dan arus. Dengan penambahan filter harmonisa pada suatu sistem tenaga listrik yang mengandung sumber-sumber harmonisa maka penyebaran arus harmonisa keseluruh jaringan dapat ditekan sekecil mungkin. Selain itu filter harmonisa pada frekuensi central dapat mengkompensasi daya reaktif dan dipergunakan untuk memperbaiki faktor daya sistem. Banyak sekali cara yang digunakan untuk memperbaiki sistem khususnya meredam harmonisa yang sudah dikembangkan saat ini. Secara garis besar ada beberapa cara untuk meredam harmonisa yang ditimbulkan oleh beban non linier yaitu diantaranya 1. Penggunaan filter pasif pada tempat yang tepat terutama pada daerah yang dekat dengan sumber pembangkit harmonisa sehingga arus harmonisa terjerat disumber dan mengurangi penyebaran arusnya. 2. Penggunaan filter aktif. three. Kombinasi filter aktif dan pasif. 4. Konverter dengan reaktor antar phasa dan lain-lain. Disamping sistem diatas dapat bertindak sebagai peredam harmonisa tetapi juga dapat memperbaiki faktor daya yang rendah pada sistem. Jika perbaikan faktor daya langsung dipasang kapasitor terhadap sistem yang mengandung harmonisa, maka akan menyebabkan amplitudo pada harmonisa tertentu akan membesar, proses ini menyebabkan terjadinya resonansi antara kapasitor yang dipasang dengan induktor sistem. one. Filter pasif Filter pasif dipasang pada sistem dengan tujuan utama untuk meredam harmonik dan tujuan lain yaitu untuk memperbaiki faktor daya, berupa komponen L, C yang dapat ditala untuk satu atau dua frekuensi. Filter dengan penalaan tunggal ditala pada salah satu orde harmonisa biasanya pada orde harmonisa rendah. Dalam beberapa kasus, reaktor saja tidak akan mampu untuk mengurangi distorsi harmonisa arus ke tingkat yang diinginkan. Dalam kasus ini sangat diperlukan filter yang lebih baik Gambar 8 Filter pasif single tuned Filter pasif terdiri dari kapasitor dan induktor Gambar 8 yang dituning pada frekuensi harmonisa tunggal dan mempunyai impedansi sangat rendah. Jika filter harmonik dituning sebagai teknik peredaman harmonisa, maka kita perlu memberikan filter ganda untuk memenuhi batas distorsi yang ditentukan. Saat menggunakan filter harmonisa, selanjutnya kita juga perlu menggambil tindakan pencegahan khusus untuk mencegah interferensi antara filter dan sistem tenaga. Sebuah filter harmonisa dengan impedansi rendah untuk frekuensi harmonisa tentu terlepas dari sumbernya. Oleh karena itu, peredam harmonisa mencoba untuk menyerap semua harmonisa yang mungkin ada dari semua sumber gabungan beban non linier pada sistem. Saat filter harmonisa jenis shunt dihubungkan dengan sistem daya, mereka menyebabkan pergeseran frekuensi resonansi alami pada sistem tenaga. Jika frekuensi baru ini di dekat frekuensi harmonisa, maka kemungkinan untuk mengalami suatu kondisi resonansi yang merugikan yang dapat mengakibatkan amplifikasi harmonisa dan kegagalan kapasitor atau induktor. Gambar 9. Police force pass filter harmonic Depression laissez passer filter harmonisa pada Gambar 9, sebagai penekanan luas harmonisa, menawarkan pendekatan untuk meredam harmonisa. Filter dituning untuk harmonisa tertentu, filter tersebut menyaring semua frekuensi harmonisa termasuk harmonisa ketiga. Filter tersebut terhubung secara seri dengan beban non linier dengan impedansi seri besar tersambung, karena itu mereka tidak membuat masalah sistem resonansi. Tidak perlu dilakukan tuning terhadap low pass filter. Karena ada impedansi seri yang besar. Sebaliknya mereka dipasok ke drive melalui kapasitor filter. Untuk alasan ini, sangat mudah untuk memprediksi tingkat distorsi yang akan dicapai dan untuk menjamin hasilnya. Sebuah low pass filter dapat dengan mudah menawarkan jaminan tingkat harmonisa arus serendah 8% sampai 12% 2. Filter aktif Filter aktif adalah filter harmonisa yang terdiri dari komponen-komponen aktif, seperti inveter yang dikontrol secara khusus dan secara aktif dapat mendeteksi komponen arus harmonisa di jaringan. Dengan cara sederhana yaitu menyuntikkan arus harmonisa yang phasanya dibuat berbeda 1800, sehingga saling menghilangkan. Filter aktif juga dapat mengkompensasi faktor daya atau fungsi yang lain. Berbeda dengan filter pasif yang hanya dapat memfilter satu harmonisa pada satu link filter pasif, filter aktif bisa mengkompensasi banyak harmonisa hanya dengan satu link filter aktif. Arus Is yang merupakan arus yang disebabkan oleh beban beban not linier, dengan menggunakan pendeteksi arus, arus ini dapat dideteksi dan menggunakan transformasi fourier besar dari arus harmonisa diubah kedalam fungsi 10f. Kemudian arus harmonisa ini digeser sebesar 1800 dan dengan menggunakan changed transformasi fourier dari arus diubah lagi kedalam fungsi xt kemudian menggunakan inverter arus diinjeksikan ke dalam jaringan untuk meminimasi atau menghilangkan harmonisa pada sistem. Merancang Unmarried-Tuned Filter Merancang Single Tuned Filter yang terdiri dari hubungan seri komponen-komponen pasif induktor, kapasitor dan tahanan, adalah bagaimana menentukan besarnya komponen-komponen dari filter tersebut . Langkah-langkah rancangan Unmarried Tuned Filter adalah a. Tentukan kapasitas kapasitor Qc berdasarkan kebutuhan daya reaktif untuk perbaikan faktor daya. b. Tentukan Reaktansi Kapasitor c. Tenukan Kapasitansi dari kapasitor d. Tenukan Kapasitansi dari kapasitor e. Tentukan Induktansi dari Induktor f. Tentukan Induktansi dari Induktor 1000. Tentukan Tahanan R Untuk menentukan kebutuhan daya reaktif dapat digambarkan dalam bentuk segitiga daya seperti pada Gambar 10 Gambar 10Vektor segitiga daya dapat menentukan kebutuhan daya reaktif Q Dengan pemasangan kapasitor kebutuhan daya reaktif dapat dihitung untuk memperbaiki faktor daya pada beban. Komponen daya aktif P pada dasarnya konstan, daya semu S dan daya reaktif Q berubah sesuai dengan faktor daya beban. Daya Reaktif Q = Daya Aktif P ten tanφ Faktor Daya Faktor daya biasanya disebut juga dengan Ability Factor PF yang didefinisikan sebagai perbandingan antara daya aktif P dan daya semu Southward ini merupakan salah satu indikator baik atau buruknya kualitas daya listrik. Faktor daya biasanya dinyatakan dalam bentuk cos φ Pada gelombambang sinusoidal dan non sinusoidal kondisi faktor daya sangatlah berbeda. Pada saat kondisi faktor daya sinusoidal, gelombang tegangan dan arus didalam perhitungannya tidak melibatkan frekuensi harmonisa. Sebaliknya pada saat kondisi non sinusoidal didalam perhitungannya akan melibatkan frekuensi harmonisa pada gelombang tegangan dan arus 1. Faktor daya pada kondisi tanpa harmonisa Pada saat kondisi gelombang arus sinusoidal tanpa harmonisa maka akan terdapat sudut phasa antara tegangan dan arus. Nilai frekuensi key pada faktor daya dapat dihitung dengan menentukan nilai cosinus dari sudut phasanya atau perbandingan antara daya aktif P dan daya semu South. Pada kondisi ini faktor daya dapat disebut dengan displacement power faktor seperti terlihat pada Gambar 11 Gambar 11 Sudut phasa gelombang tegangan, arus dan vektor segitiga daya Displacement Ability Factor DPF dimana vektor segitiga daya merupakan perbandingan antara daya aktif dan daya semu pada frekuensi fundamental yaitu 2. Faktor daya pada kondisi harmonisa Nilai cosinus dari sudut phasanya tidak dapat didefinisikan sebagai faktor daya pada kondisi gelombang arus non sinusoidal kondisi harmonisa. True Power Factor merupkan perhitungan faktor daya yang berhubungan dengan jumlah daya aktif pada frekuensi fundamental dan frekuensi harmonisa. True Power Cistron merupakan ratio perbandingan total jumlah daya aktif pada semua frekuensi terhadap daya semu ini dapat dilihat pada Gambar 12 Gambar 12. Sudut phasa gelombang tegangan dan arus pada kondisi harmonik Truthful Ability Factor TPF adalah ratio perbandingan total jumlah daya aktif pada semua frekuensi terhadap daya semu Unmarried Tuned Filter Unmarried tuned filter adalah salah satu jenis filter pasif yang terdiri dari komponen-komponen pasif seperti Resistansi R, Induktok 50 dan Capasitor C yang dihubungkan secara seri. Gambar merupakan skema dari single tuned filter, dimana filter ini paling banyak digunakan dan lebih efisien dalam sistem tenaga listrik industri yang digunakan untuk mengurangi gangguan harmonisa Gambar 13. Single tuned filter Karakteristik unmarried tuned filter akan mempunyai impedansi yang kecil pada frekuensi resonansi, sehingga arus yang frekuensi sama dengan frekuensi resonansi akan dialirkan melalui filter. Pada frekuensi resonansi, filter akan mempunyai impedansi yang sangat kecil, lebih kecil dari impedansi beban atau sama dengan tahanan induktor R, sehingga arus harmonisa dengan frekuensi yang sama dengan frekuensi resonansi akan dialirkan melalui filter dan tidak mengalir ke sistem. Pada dasarnya sebuah unmarried tuned filter dipasang untuk setiap harmonisa yang akan diminimalkan. Besarnya reaktansi Fifty atau C bisa ditentukan oleh Quality Factor Q. Dimana secara matematis Q adalah perbandingan nilai reaktansi induktif atau reaktansi kapasitif pada frekuensi resonansi dengan tahanan R. Jika nilai Q yang dipilih besar maka nilai R kecil dan kualitas filter semakin bagus karena energi yang dipakai oleh filter semakin kecil yang artinya rugi- rugi panas filter kecil dan nilai Quality Gene berkisar antara 30 < Q < 100 Pada dasarnya sebuah single tuned filter dipasang untuk setiap harmonisa yang akan diminimalkan. Karakteristik single tuned filter akan mempunyai impedansi yang kecil pada frekuensi resonansi, sehingga arus yang frekuensi sama dengan frekuensi resonansi akan dialirkan melalui filter. Besarnya reaktansi L atau C bisa ditentukan oleh Quality Factor Q. Dimana secara matematis Q adalah perbandingan nilai reaktansi induktif atau reaktansi kapasitif pada frekuensi resonansi dengan tahananR. Terima Kasih…. Sumber
Mahasiswa/Alumni Universitas Jenderal Soedirman22 September 2021 0519Hallo Siti, kakak bantu jawab yaa Pembangkit tenaga AC adalah pembangkit listrik dengan sumber arus bolak-balik atau besar arusnya tidak tetap. Pemanfaatan arus AC ini digunakan dalam barang elektronik rumah tangga. Sumber tegangan AC antara lain PLN, generator, turbin angin, dan dinamo. Jadi, dari pernyataan di atas yang termasuk pembangkit tegangan AC ialah generator. Jawaban d Kelas 9 Topik Aplikasi Listrik dalam Kehidupan
dibawah ini termasuk pembangkit tegangan ac adalah