dokumen program pengembangan kewirausahaan

JamilatusSa'diyah. ENWEX Programme: Program Enterpreneurship Berbasis Work Experience Untuk Mengembangkan Jiwa Kewirausahaan Generasi Muda Muhammad Saefi, Rinda Annisaa, Jamilatus Sa'diyah. Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang Abstrak Menurut kriteria PBB, suatu negara akan mampu membangun apabila memiliki wirausahawan sebanyak 2% dari Pembelajarankewirausahaan memberikan keterampilan khusus pada siswa, sehingga dapat mengelola keterampilannya sebagai sumber kehidupannya.Pengembangan pendidikan kewirausahaan yang terdapat dalam kurikulum nasional SMK dalam rangka menciptakan kualitas sumber daya manusia (lulusan) yang unggul dan berjiwa wirausaha. Dalamkonteks ini, Dinas Pendidikan Provinsi dapat memberdayakan SMA Penerima dana bantuan pengembangan program Kewirausahaan sebagai sasaran awalnya sekaligus sebagai titik simpul diseminasi. c) Tahap 4 Program Kewirausahaan di SMA menghasilkan pribadi wirausaha. Dokumen Gerakan Literasi Sekolah; Kepemimpinan Perubahan (Materi Pelatihan Dokumenbukti fisik Program Kewirausahaan di Madrasah Tsanawiyah ini merupakan konsep terpadu antara pembelajaran dengan kewirausahaan. Bagi sobat yang merasa kesulitan mendapatkan data bukti fisik PKKS komponen kewirausahaan untuk point 3.1 Program Pengembangan Kewirausahaan bisa didownload secara gratis pada akhir postingan ini. Adapunruang lingkup program pengembangan kewirausahaan Tahun 2020/2021 di MTS RADEN FATAH PANGKAH. 1. Identifikasi program pengembangan kewirausahaan 2018-2019. 2. Analisis program pengembangan kewirausahaan tahun 2018-2019. 3. mở bài trong bài văn kể chuyện lớp 4. 100% found this document useful 16 votes7K views9 pagesOriginal TitlePROGRAM PENGEMBANGAN UNIT PRODUK KEWIRAUSAHAANCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 16 votes7K views9 pagesProgram Pengembangan Unit Produk KewirausahaanOriginal TitlePROGRAM PENGEMBANGAN UNIT PRODUK KEWIRAUSAHAANJump to Page You are on page 1of 9 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 8 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Area kompetensi lulusan SMK adalah kemampuan kewirausahaan. Hal tersebut sejalan dengan pembangunan ekonomi negara berkembang. Pembangunan pada umumnya dilakukan dengan tujuan untuk memciptakan kemaslahatan ekonomi yang hasilnya bisa dirasakan masyarakat. Salah satu bentuk kewirausahaan di SMK adalah mendorong lulusan SMK untuk mampu membuka Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM. Bagi negara berkembang seperti Indonesia, UMKM merupakan stimulan perekonomian yang sangat penting. Krisis ekonomi yang melanda dunia termasuk Amerika Serikat hampir tidak dirasakan Indonesia yang perekonomiannya didominasi UMKM. Namun demikian, dinamika perkembangan ekonomi yang pesat, perlu dilakukan kajian sebaran tenaga kerja yang bekerja pada UMKM. Hal ini untuk memberikan gambaran sektor-sektor UMKM yang banyak didirikan sehingga pemerintah dapat menyiapkan sumber daya manusianya. Tujuan kajian ini adalah menganalisa karakteristik pelaku UMKM di Indonesia dan mengetahui profil wirausaha-wirausaha pada UMKM di Indonesia. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa pelaku UMKM di Indonesia mencakup 99% sebagai pendiri perusahaan dan termasuk ke dalam kategori "mikro" sebesar 69%. Responden pada penelitian ini adalah 49% pendiri UMKM laki-laki dan 51% perempuan. Dilihat dari segi usia, peta pelaku UMKM di Indonesia menunjukkan sedikit kesenjangan antara yang lebih muda umur 35 kebawah sebesar 40% dibandingkan dengan pendiri yang lebih tua umur 35 keatas sebesar 60%. Namun dari tingkat pendidikannya, kesenjangannya cukup berarti dengan figur yang memiliki gelar sarjana ke atas hanya 15%, selebihnya secara mayoritas berpendidikan sekolah menengah, yang konsistensi angka partisipasi dalam pendidikan sekolah menengah yang ada. Pelaku sektor UMKM yang terbesar yaitu pada tiga sektor, eceran atau grosir 26,2%, bahan atau manufaktur 24,8% dan restoran atau layanan makanan dan minuman 22,6% Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN SMK PROFIL PELAKU USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH UMKM DI INDONESIA Susunan Dewan Redaksi VOCATIONAL EDUCATION POLICY, WHITE PAPER ISSN 2685-5739 Volume 1 Nomor 5 Tahun 2019 Dewan Redaksi Penanggung Jawab Direktur PSMK, Dr. M. Bakrun, Ketua Redaksi Kasubdit Program dan Evaluasi, Arie Wibowo Khurniawan, Redaksi Pelaksana Chrismi Widjajanti Arfah Laidiah Razik Farid Prasetyo Adi Muhammad Abdul Majid Ahmad Rofiuddin Syafaa Editor Gustriza Erda, Fotografi, Desain & Artistik Ari Muhammad Raidinoor Dzorif Fadlan Online Redaksi Muhammad Herdyka Mitra Redaksi Editorial Advisory Board 1. Prof. Dr. Waras Kamdi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang 2. Prof. Dr. Suwarna, Universitas Negeri Yogyakarta 3. Hamid Muhammad, Universitas Negeri Jakarta 4. Dr. Ima Ismara, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta 5. Irmawaty, SE., Universitas Terbuka Alamat Redaksi dan Distribusi Redaksi VOCATIONAL EDUCATION POLICY, WHITE PAPER Gedung E Lantai 12-13 Kompleks Kemendikbud Jalan Jenderal Sudirman Senayan Jakarta 10270 Telp. 021 – 5725477 Hunting 5725471-74 Fax. 021 – 5725049 Laman Surel PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN SMK PROFIL PELAKU USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH UMKM DI INDONESIA Arie Wibowo KhurniawanAbstrak. Area kompetensi lulusan SMK adalah kemampuan kewirausahaan. Hal tersebut sejalan dengan pembangunan ekonomi negara berkembang. Pembangunan pada umumnya dilakukan dengan tujuan untuk memciptakan kemaslahatan ekonomi yang hasilnya bisa dirasakan masyarakat. Salah satu bentuk kewirausahaan di SMK adalah mendorong lulusan SMK untuk mampu membuka Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM. Bagi negara berkembang seperti Indonesia, UMKM merupakan stimulan perekonomian yang sangat penting. Krisis ekonomi yang melanda dunia termasuk Amerika Serikat hampir tidak dirasakan Indonesia yang perekonomiannya didominasi UMKM. Namun demikian, dinamika perkembangan ekonomi yang pesat, perlu dilakukan kajian sebaran tenaga kerja yang bekerja pada UMKM. Hal ini untuk memberikan gambaran sektor-sektor UMKM yang banyak didirikan sehingga pemerintah dapat menyiapkan sumber daya manusianya. Tujuan kajian ini adalah menganalisa karakteristik pelaku UMKM di Indonesia dan mengetahui profil wirausaha-wirausaha pada UMKM di Indonesia. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa pelaku UMKM di Indonesia mencakup 99% sebagai pendiri perusahaan dan termasuk ke dalam kategori "mikro" sebesar 69%. Responden pada penelitian ini adalah 49% pendiri UMKM laki-laki dan 51% perempuan. Dilihat dari segi usia, peta pelaku UMKM di Indonesia menunjukkan sedikit kesenjangan antara yang lebih muda umur 35 kebawah sebesar 40% dibandingkan dengan pendiri yang lebih tua umur 35 keatas sebesar 60%. Namun dari tingkat pendidikannya, kesenjangannya cukup berarti dengan figur yang memiliki gelar sarjana ke atas hanya 15%, selebihnya secara mayoritas berpendidikan sekolah menengah, yang konsistensi angka partisipasi dalam pendidikan sekolah menengah yang ada. Pelaku sektor UMKM yang terbesar yaitu pada tiga sektor, eceran atau grosir 26,2%, bahan atau manufaktur 24,8% dan restoran atau layanan makanan dan minuman 22,6%. Kata Kunci Kewirausahaan SMK, Statistika Deskriptif, UMKMPENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah sehingga akan meningkatkan kemakmuran masyarakat Sukirno 1994. Menurut Lincolin 1997, pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan GDP/GNP tanpa memandang apakah kenaikan tersebut lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk, dan apakah terjadi perubahan struktur ekonomi atau tidak. Kepala Subdit Program dan Evaluasi, Direktorat Pembinaan SMK, Ditjen Dikdasmen, Kemdikbud Staf Subdit Program dan Evaluasi Konsultan Subdit Program dan Evaluasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM merupakan stimulan perekonomian pada negara berkembang. Selain telah terbukti tahan terhadapa krisis ekonomi dunia, UMKM memiliki keunggulan-keunggulan lain dibandingkan dengan usaha besar seperti 1 Inovasi dalam teknologi terbukti dengan mudah dapat dilakukan dalam pengembangan produk; 2 Berbasis sumber daya lokal sehingga dapat memanfaatkan potensi secara maksimal dan memperkuat kemandirian suatu wilayah; 3 Kemampuan menciptakan lapangan kerja dan penyerapan tenaga kerja cukup banyak; 4 Fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar dengan cepat dibandingkan dengan perusahaan skala besar yang pada umumnya terbelenggu pada birokratis yang dimilikinya; 5 Terdapat dinamisme manejerial dan peranan kewirausahaan; 6 Dimiliki dan dilaksanakan oleh masyarakat lokal sehingga mampu mengembangkan sumber daya manusia; 7 Tersebar dalam jumlah yang banyak sehingga merupakan alat pemerataan pembangunan yang efektif Azrin, 2004. Kajian UMKM di Indonesia dikembangkan oleh The Evidence Network TEN. The Evidence Network TEN didirikan pada tahun 2009 oleh Dr. Brian Barge dan Dr. Margaret Dalziel, dan berfokus pada melakukan penilaian dampak untuk enabler inovasi, baik besar dan kecil, di seluruh Amerika Utara, Eropa, dan Asia. TEN telah memberikan penilaian terhadap inovasi yang memungkinkan organisasi yang berkisar dari program inkubator bisnis, organisasi penelitian dan pengembangan, hingga program pendanaan inovasi, dan pengembangan ekonomi. Dalam kenyataannya, perusahaan termasuk UMKM merupakan sebuah produk dari beberapa lingkungan. Sedangkan untuk mempertahankannya harus dapat menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang berubah-rubah. Lingkungan merupakan segala sesuatu yang berada di luar organisasi Robbins, 1994. Lingkungan tidak sebatas lingkungan internal organisasi saja, namun terdapat lingkungan eksternal dan lingkungan industri. Lingkungan eksternal terdiri dari unsur-unsur yang berada di luar organisasi, yang relevan terhadap kegiatan organisasi itu Stoner, 1996. Lingkungan industri memiliki pengaruh langsung terhadap daya saing strategis dan laba UMKM di atas rata-rata. Intensitas persaingan dan potensi laba merupakan fungsi dari lima kekuatan kompetitif dan lingkungan internal ini dimungkinkan untuk dikendalikan oleh para pelaku bisnis, sehingga dapat diarahkan sesuai dengan keinginan UMKM dalam upaya meningkatkan pertumbuhan usaha. Menurut Suprapto dalam Setiawan, 2010 pertumbuhan perusahaan adalah peningkatan ukuran usaha dan adanya ekspansi operasi perusahaan melalui pengelolaan kekuatan yang ada dalam perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Kajian terhadap karakteristik pelaku UMKM perlu dilakukan diantaranya tentang sebaran tenaga kerja yang bekerja pada perusahaan tersebut. Hal ini akan memberikan gambaran sektor-sektor yang banyak didirikan sehingga pemerintah dapat menyiapkan sumber daya manusianya. Selain tentang sebaran sektor UMKM, profil tentang wirausaha juga diperlukan untuk memberikan motivasi kepada lulusan SMK di Indonesia untuk membuka lapangan pekerjaan. Dari uraian di atas maka kajian ini akan membahas profil, pertumbuhan dan tantangan pelaku UMKM di Indonesia. Tujuan Tujuan pada kajian ini adalah 1. Mengetahui profil pelaku UMKM di Indonesia secara umum, dan 2. Menganalisa karakteristik UMKM di Indonesia sebagai bahan masukkan kebijakan pengembangan kewirausahaan SMK. Manfaat Manfaat pada kajian ini adalah 1. Memberikan dasar penentuan kebijakan dalam mempersiapkan sumber daya manusia khususnya lulusan SMK yang sesuai pada sektor UMKM yang dibutuhkan 2. Memberikan motivasi kepada para penggiatn SMK di Indonesia untuk mendorong siswa SMK untuk mampu berwirausaha baik mandiri maupun melalui UMKM sehingga mampu berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi akan semakin meningkat. METODE KAJIAN Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari The Asia Pacific Foundation Of Canada APF Canada. APF Canada mengumpulkan 448 pelaku UMKM melalui tatap muka wawancara di berbagai daerah di Indonesia. Populasi survei dipilih secara acak melalui jaringan yang ada yang diidentifikasi oleh TEN, dan termasuk jaringan UMKM yang diidentifikasi dalam Survei Global Entrepreneurship Monitor 2016 tentang Indonesia. Populasi sampel mencakup beragam wilayah di Indonesia, dengan konsentrasi tertinggi UMKM di ibukota Jakarta. Data survei telah dikontekstualisasikan dalam laporan ini dengan informasi dari penelitian dilakukan oleh berbagai organisasi dan pakar internasional dan regional. Analisis Data Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah Statistika deskriptif. Analisis deskriptif merupakan salah satu analisis statitiska yang menampilkan data sehingga mempunyai informasi yang bermakna. Analisis ini digunakan untuk melihat sebaran dari sektor-sektor UMKM dan profil pelakunya. Sebaran terkait umur, pendidikan, jenis usaha dan lainnya dari responden yang diamati. HASIL DAN PEMBAHASAAN Pelaku UMKM di Indonesia melalui responden yang ada terindikasikan bahwa 99% meupakan pendiri perusahaan mereka. Dilihat dari skala UMKM, sebagian besar atau 69% termasuk dalam kategori "mikro", dengan pendapatan tahunan kurang dari Rp300 juta. Gambar 1. Karakteristik pendapatan UMKM Dari total responden, 49% pendiri UMKM adalah laki-laki dan selebihnya atau 51% perempuan. Dilihat dari faktor usia, pelaku UMKM di Indonesia tidak menunjukkan kesenjangan yang berarti, pelaku UMKM dengan usia kurang dari 35 tahun sebesar 40% dibandingkan dengan pendiri yang lebih tua atau usia diatas 35 tahun sebesar 60%. Meskipun setengah dari populasi Indonesia berusia di bawah 30 tahun, orang muda Indonesia menghadapi tingkat pengangguran yang tinggi secara tidak proporsional. Secara sistemik kondisi di Indonesia tidak memberikan dukungan kuat bagi kaum muda untuk masuk ruang UMKM, dengan komunitas dan keluarga memberikan penekanan kuat memasuki karier yang stabil seperti pegawai negeri, kedokteran, hukum, dan teknik. Revenuepra-pendapatandibawah 300 milyar300- milyar1 milyarLebih dari MilyarTidak Tahu Selanjutnya, Indonesia tidak memiliki kekuatan pendukung yang mendukung kegiatan dan inovasi UMKM maupun kewirausahaan dari usia muda, seperti kursus kewirausahaan di sekolah menengah atau pusat inovasi. Sementara inovasi kewirausahaan muncul, mayoritas dari mereka terkonsentrasi di 2. Karakteristik pelaku UMKM di Indonesia Dalam hal pengalaman luar negeri atau internasional, pelaku UMKM di indonesia tercatat hanya sebanyak 2% dari responden yang ada. Pengalaman internasional secara luas didefinisikan sebagai belajar, bekerja, atau berpartisipasi dalam pelatihan pengembangan keterampilan di luar Indonesia. Potret ini menunjukkan bahwa pelaku UMKM di Indonesia tidak terhubung dengan baik ke jaringan pengetahuan Internasional yang diyakini dapat bermanfaat bagi usaha mereka dan pertumbuhannya di masa depan. Dilihat dari latar belakang pendidikannya, pelaku UMKM di Indonesia yang memiliki gelar sarjana atau yang lebih tinggi hanya 15%. Mayoritas latar pendidikan pendidikan adalah bersertifikat atau lulusan sekolah menengah termasuk dari Sekolah Menengah Kejuruan SMK, konsisten atau selaras dengan peningkatan angka partisipasi dalam pendidikan sekolah menengah yang ada. Tingkat penyelesaian sekolah menengah di Indonesia telah naik dari 40% menjadi 47% dari 2010 hingga 2015 secara nasional OECD 2017, namun terindikasi mempunyai peringkat yang rendah dalam hal pelatihan usaha atau kewirausahaan di semua tingkatan sekolah Global Entrepreneurship Monitor 2016. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud sangat responsive terhadap keadaaan tersebut di atas. Sesuai dengan tupoksi, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat PSMK telah melakukan langkah-langkah stategis melalui 1 pengembangan dan penerapan model pembelajaran Teaching Factory TeFa; dan 2 menambah mata pelajaran baru pada kurikulum SMK yaitu Produk Kreatif dan Kewirausahaan PKK. Dengan TeFa atau pembelajaran berbasis produk barang/jasa dari persiapan, proses hingga menjualnya ke masyarakat dilakukan oleh anak didik sepenuhnya guru hanya sebagai fasilitator. Hal tersebut menggambarkan proses usaha utuh dimana anak didik dapat melakukannya setelah lulus, baik dengan menciptakan usaha/pekerjaan sendiri maupun secara berkelompok dalam bentujk UMKM sesuai kompetensi yang dipelajarinya. 49% 51%40%60%15%2%0%10%20%30%40%50%60%70%Laki-laki Perempuan Usia 34 kebawahUsia 35 keatasGelar Sarjana PengalamanInternasionalJumlah %Kategori Sedangkan mata pelajaran PKK khusus dirancang untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan dan kemampuan berkreasi anak didik tidak terbatas pada kompetensi keahlian yang dipelajarainya namun lebih kepada kebutuhan pasar. Dengan terobosan ini, lulusan SMK diharapkan mudah mengisi kebutuhan tenaga kerja, usaha dan semua sektor-sektor UMKM yang 3. Pengalaman kerja pengusaha pada UMKM di IndonesiaPada gambar 3 di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan pengalaman kerja, hanya 32 % pelaku UMKM di Indonesia yang memiliki pengalaman kerja selama 5 lima tahun atau lebih. Selebihnya, 46% memiliki pengalaman kerja kurang dari 5 lima tahun yang bermanfaat di bidang usahanya atau UMKM, dan 21% sama sekali tidak memiliki pengalaman kerja yang dapat mendukung usahanya. Dalam hal gender atau jenis kelamin pelaku UMKM, perempuan lebih berhasil menjalankan usaha UMKM walaupun tanpa pengalaman kerja jika dibandingkan dengan laki-laki dengan perbandingan prosentasi 27% dan 14%. Gambar 4. Karakteristik sektor-sektor pada UMKM di Indonesia 1%21%46%25%7%PengalamanKerjaSaya bukan pendiriTidak ada pengalamanpekerjaanKurang dari 5 tahun5-10 tahunLebih dari 10 dan BudayaLayanan KeuanganPerikananNon Profit dan sosialPertanianEnergi, Pertambangan atau KehutananEntertainmentKesehatan, Medis, BioteknologiHotel dan AkomondasiPariwisataLayanan PendidikanTransportasi dan LogisticSoftwareKontruksiLingkunganInformasi atau Komunikasi HardwareProfesional atau layanan BisnislainnyaPengolahan MakananResturant atau food dan layanan bavaragebahan atau manufakturEceran atau grosirJUMLAH % Dilihat dari sektoral pada gambar 4 di atas, hampir ¾ tiga perempat atau 73,6% pelaku UMKM di Indonesia berada di 3 tiga sektor. Perdagangan; eceran atau grosir 26,2%; Manufaktur bahan 24,8%; dan Pariwisata restoran atau layanan makanan dan minuman 22,6%. Kurang dari 1% pada sektor pertanian. Namun, statistik nasional menunjukkan 42% UMKM di Indonesia berada di “pertanian, peternakan, kehutanan, dan Perbedaan ini mungkin karena dua hal, pertama, beberapa responden survei dalam kategori pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan berasal dari industri pengolahan makanan yang paling dominan USAID 2012, kedua, sebagian besar responden diambil dari perkotaan di berbagai wilayah, oleh karena itu mungkin belum sepenuhnya mewakili daerah pedesaan, yang dominan secara pertanian. Gambar 5 Karakteristik responden pada sektor UMKM di Indonesia Responden yang merupakan pengusaha/ wirausaha perempuan merupakan mayoritas pendiri UMKM dalam empat industri teratas, dengan pengecualian bahan atau manufaktur. Dalam sektor industri-industri ini tidak terdapat kesenjangan yang berarti antara generasi yang lebih muda di bawah 35 tahun dan generasi yang lebih tua lebih dari 35 tahun dengan komposisi prosentase 40 % berusia muda, dan 60 % berusia tua. Hal ini merupakan gambaran kesenderungan di semua industri yang di survei. Indonesia adalah negara muda dengan usia rata-rata 27,9 tahun Central Intelligence Agency 2018, menyediakan lingkungan yang memungkinkan bagi orang muda untuk berkecimpung dan berhasil dalam UMKM. Pemerintah harus mempunyai kebijakan strategis demi kemajuan ekonomi dan mengantisipasi faktor-faktor sosial dan ekonomi untuk mendukung wirausahawan muda di bawah 35, sehingga TeFa dan PKK merupakan kebijakan strategis untuk mencapainya. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Simpulan Pengusaha dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM di Indonesia mencakup 99% adalah pendiri perusahaan dan termasuk ke dalam kategori "mikro" sebesar 69%. Dari total responden, 49% yang adalah pendiri UMKM laki-laki dan 51% perempuan pendiri UMKM. Pengusaha dan UMKM di Indonesia tidak menunjukkan kesenjangan yang berarti antara yang pelaku yang berusia lebih muda usia 43%37%30%46%57%63%70%54%58%59%48%55%43%41%52%45%Pengolahan MakananRestoran atau makanan atau layananbaverageBahan dan ManufakturEceran atau GrosirUsia 34 ke bawah Usia 35 ke atas Perempuan Laki-laki kurang dari 35 tahun sebesar 40% dibandingkan dengan pendiri yang lebih tua usia lebih dari 35 tahun sebesar 60%. Tingkat pendidikan pengusaha dan UMKM di Indonesia ditengarai sangat sedikit yang memiliki gelar sarjana atau lebih tinggi atau hanya 15%. Mayoritas pencapaian pendidikan tertinggi adalah sekolah menengah, konsisten dengan peningkatan angka partisipasi dalam pendidikan sekolah menengah yang ada. Tiga sektor UMKM yang terbesar yaitu Perdaganganeceran atau grosir 26,2%, Manufaktur bahan 24,8% dan Pariwisata restoran atau layanan makanan dan minuman 22,6%. Rekomendasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM di Indonesia merupakan salah satu pendukung untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara nasional. Keberadaan UMKM secara langsung akan mengurangi pengangguran dan menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat luas. Peran SMK perlu dimaksimalkan terutama penerapan model pembelajaran Teachinfg Factory TeFa dan diajarkannya mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan PKK di SMK guna memperoleh sumber daya manusia yag handal dan berkualitas. DAFTAR PUSTAKA Central Intelligence Agency. 2018. The World Factbook. publications/the-world-factbook/fields/ Faisal. 2002. Kalau Begitu, Saya Berani Berwirausaha. Jakarta Bina Rena Pariwara. Lincolin A. 1997. Ekonomi Pembangunan Edisi ketiga. Yogyakarta. Bagian Penerbitan STIE YKPN. OECD. 2017. Education at a Glance 2017. Robbin SP. 1994. Organization Theory, Structure, Design, and Application. Third Edition. New Jersey Prentice-Hall Inc. Setiawan P. 2010. Entrepreneurial orientation pada industri kreatif di jawa timur dan Pengaruhnya terhadap pertumbuhan perusahaan. Skripsi. Universitas Kristen Petra. Stoner JAF. 1996. Manajemen Terjemahan. Jakarta Penerbit Erlangga. Sukirno S. 2005. Pengantar Makro Ekonomi. Jakarta. Raja Grafindo Persada. USAID. 2012. “A Snapshot of Indonesian Entrepreneurship and Micro, Small, and Medium Sized Enterprise ... Disamping itu, rendahnya minat para pelaku UMK untuk mengurus izin usaha disebabkan oleh kurangnya pengetahuan mengenai pentingnya legalitas usaha dan manfaat memiliki izin usaha serta kurangnya pengetahuan mengenai syarat dan tata cara pengajuan izin usaha Nugrahenti et al., 2021 dan rendahnya tingkat pendidikan Khurniawan et al., 2019. Dari jumlah UMK sebanyak ...Iwan Setyawan Rudi LaksonoJunias Robert GultomNoga merupakan jenis makanan ringan tradisional yang diproduksi oleh anggota kelompok Tani Mukti di Desa Sukajadi, Kabupaten Bogor. Produk Noga ini sudah menjadi ikon desa dan memiliki potensi untuk memperluas pasar sasarannya, tetapi terkendala oleh belum adanya legalitas usaha. Mitra tidak begitu mengerti mengenai pentingnya dan manfaat memiliki izin usaha. Disamping itu mitra juga tidak memahami proses pengurusan izin usaha tersebut dan awam teknologi ketika harus mendaftar melalui sistem OSS. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini untuk memberikan pemahaman mengenai manfaat memiliki izin berusaha bagi usaha mitra, memetakan posisi dan kelompok klasifikasi usaha mitra serta untuk mendapatkan Nomor Induk Berusaha NIB. Metode kegiatan yang digunakan, pertama adalah metode sosialiasi yang digunakan untuk mengedukasi mitra mengenai pentingnya dan manfaat memiliki izin berusaha. Kedua metode self-assessment untuk menilai posisi dan kelompok klasifikasi usaha mitra. Terakhir, metode pendampingan untuk mengurus Nomor Induk Berusaha NIB. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini, mitra mampu memahami dan menyadari pentingnya dan manfaat dari memiliki izin berusaha bagi perkembangan dan keberlangsungan usahanya di masa yang akan datang. Atas kesadaran tersebut, mitra memiliki keinginan yang kuat untuk memperoleh izin berusaha dan mitra bersedia diberikan pendampingan dalam proses pengurusan izin berusaha tersebut. Hasil self-assessment menempatkan posisi usaha mitra berada dalam kategori usaha berisiko rendah dan masuk dalam kelompok klasifikasi usaha mikro dan kecil sehingga izin berusaha yang harus dimiliki adalah NIB. Hasil pendampingan pengurusan izin berusaha saat ini mitra memiliki NIB. Pendekatan yang tepat mampu meningkatkan motivasi mitra untuk mengurus izin berusaha, sehingga dalam waktu yang relatif singkat, mitra mendapatkan NIB.... SPW is a learning model for developing student skill set on entrepreneurship through the real experience of entrepreneurs learning in school subject Produk Kreatif dan Kewirausahaan PKKWU and digital communication simulation [4]. The purpose of SPW is to develop student intention and creativity in entrepreneurship beyond their vocational skill [5]. ...... Sekolah Menengah Kejuruan SMK merupakan salah satu bentuk pendidikan formal di Indonesia yang memiliki kurikulum mengacu pada pemenuhan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri DU/DI Thahara, Mulyadi, & Utama, 2016 diakses 13/11/2019, Tujuan dari penyelenggaran SPW di SMK adalah untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan dan kreativitas peserta didik yang tidak terbatas pada bidang keahliannya Khurniawan, Rivai, & Turijin, 2019. Sejak dikeluarkannya program ini pada tahun sudah terbentuk tiga angkatan sekolah, namun sosialisasi mengenai program ini belum merata pada setiap sekolah di Indonesia. ...Penelitian ini betujuan untuk menilai pengaruh dimensi personal value terhadap intensi berwirausaha siswa SMK Kiansantang. Rancangan penelitian ini menggunakan cross sectional melalui pendekatan explanatory survey. Pengumpulan data dari 75 orang responden siswa kelas 12 SMK Kiansantag menggunakan kuisioner. Analisis teknik yang digunakan adalah tabel frekuensi dan analisis jalur. Hasil perhiutngan dari personal value secara simultan berpengaruh positif terhadap intensi berwirausaha. Hasil perhitungan secara parsial menunjukkan bahwa dimensi self-direction secara dominan mempengaruhi intensi P. RobbinsSumario The determinants what causes structure? - Organizational design choosing the right structural form - Applications contemporary issues in organization theory - Applications cases in organization theoryEkonomi Pembangunan Edisi ketiga. Yogyakarta. Bagian Penerbitan STIE YKPNA LincolinLincolin A. 1997. Ekonomi Pembangunan Edisi ketiga. Yogyakarta. Bagian Penerbitan STIE YKPN. OECD. 2017. Education at a Glance orientation pada industri kreatif di jawa timur dan Pengaruhnya terhadap pertumbuhan perusahaan. SkripsiP SetiawanSetiawan P. 2010. Entrepreneurial orientation pada industri kreatif di jawa timur dan Pengaruhnya terhadap pertumbuhan perusahaan. Skripsi. Universitas Kristen Terjemahan. Jakarta Penerbit ErlanggaJaf StonerStoner JAF. 1996. Manajemen Terjemahan. Jakarta Penerbit Makro Ekonomi. Jakarta. Raja Grafindo PersadaS SukirnoSukirno S. 2005. Pengantar Makro Ekonomi. Jakarta. Raja Grafindo Snapshot of Indonesian Entrepreneurship and Micro, Small, and Medium Sized Enterprise DevelopmentUsaidUSAID. 2012. "A Snapshot of Indonesian Entrepreneurship and Micro, Small, and Medium Sized Enterprise Development." 100% found this document useful 1 vote104 views13 pagesDescriptionprogram pengembangan kewirausahaanOriginal Titleprog pengembangan kewirausahaanCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote104 views13 pagesProg Pengembangan KewirausahaanOriginal Titleprog pengembangan kewirausahaanJump to Page You are on page 1of 13 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 12 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Salam dan bahagia pembaca. Sahabat TREND GURU , pada kesempatan kali ini Admin ingin membagikan informasi tentang Download Contoh Program Kewirausahaan Sekolah, Lengkap!.Kewirausahaan Sekolah sebagai dokumen Program Kepala Sekolah. Program Koperasi Siswa atau yang disingkat dengan KOPSIS di susun sebagai bentuk penanaman dan pengembangan konsep kewirausahaan dilingkungan sekolah. Dalam kesempatan ini kami keluarga besar sekolah dasar negeri 4 aikmel mencoba untuk melakukan kegiatan pembelajaran kepada warga sekolah khususnya bidang layanan koperasi siswa yang modalnya bersumber dari guru. Hal ini ditujukan untuk mempermudah akses layanan kebutuhan alat atau media pembelajaran kepada siswa sehingga kebutuhan siswa cepat terpenuhi tanpa harus keluar dari lingkungan sekolah. Koperasi siswa ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan mengurangi resiko berbelanja diiluar lingkungan sekolah. Kewirausahaan SekolahSejalan dengan potensi dan minat siswa dalam memilih kebutuhan belanja terutama kebutuhan peralatan belajar siswa maka dipandang perlu untuk membuat sebuah koprasi siswa kecil kecilan yang dihajatkan untuk memenuhi butuhan siswa sehingga mereka tidak terlalu jauh keluar dari lingkungan sekolah untuk berbelanja. Pasalnya berangkat dari beberapa pengalaman yang telah lalu sudah banyak kejadian kecelakaan berlalu lintas. Berdasarkan pemikiran tersebut maka pihak sekolah berupaya untuk meminimalisir kejadian kejadian yang serupa sehingga berdasarkan mufakat bersama warga sekolah tercetus keinginan untuk membuat sebuah koprasi siswa KOPSIS. Koperasi didirikan berdasarkan surat keputusan bersama antara Departemen Transmigrasi dan Koperasi dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 16 Juli 1972 Nomor 275/skpts/Mentranskop dan Nomor 0102/U/1983. Kemudian diterangkan lebih lanjut ddalam surat keputusan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi Nomor 633/SKPTS/Men/1974. Menurut surat keputusan tersebut yang dimaksud dengan koperasi siswa/sekolah adalah koperasi yang didirikan di sekolah-sekolah SD, SMP, SMA, Madrasah dan Pondok Pesantren. Landasan pokok dalam perkoperasian Indonesia bersumber pada UUD 45 pasal 33 ayat 1. Pasal ini mengandung cita-cita untuk mengembangkan perekonomian yang berasas kekeluargaan. Peraturan yang lebih terinci tertuang dalam Undang-undang Nomor 25 tahun 1992. Undang-undang ini berisi tentang pedoman bagi pemerintah dan masyarakt mengenai cara-cara menjalankan koperasi, termasuk koperasi sekolah. Koperasi sekolah tidak berbadan hukum, pengurus dan pengelola koperasi sekolah dilakuka para siswa di bawah bimbingan kepala sekolah dan guru-guru terutama guru yang ada di tingkat SD pada Sekolah Dasar Negeri 4 Aikmel. Tanggung jawab ke luar sekolah tidak dilakukan oleh pengurus sekolah. DOWNLOAD FILE LENGKAPKoperasi sekolah tidak berbadan Hukum seperti koperasi-koperasi lainya. Karena siswa atau pelajar pada umumnya belum mampu melakukan tindakan hukum. Status koperasi sekolah yang dibentuk di sekolah merupakan koperasi terdaftar tetapi tetap mendaptkan pengakuan sebagi perkumpulan koperasi. Koperasi sekolah diharpkan menjadi saran bagi pelajar untuk belajar melakukan usaha-usaha kecil-kecilan, mengembangkan kemampuan berorganisasi, mendorong kebiasaan untuk berinovasi, belajar menyelesaikan masalah. Untuk itu dalam mendirikan koperasi sekolah diperlukan pertimbangan-pertimbangan agar selaras dengan apa yang diharapkan. Koperasi siswa yang dilaksanakan disekolah bersipat pembelajaran kejujuran dimana siswa dapat berbelanja disekolah meskipun tidak memiliki uang dan mengambil barang kebutuhan sesuai kebutuhan. Hal ini ditujukan untuk menghindari resiko berbelanja dilluar lingkungan sekolah guna menghindari kecelakaan berlalu lalang dijalan raya dan salah satu tujuan utamanya adalam membentuk karakter siswa yang jujur dalam berbelanja, sehingga menjadikan ia sebagai pribadi yang jujur dan bertanggungjawab. Download Contoh Program PROGRAM KOPSIS SD/SMP/SMA/SMKDasar Pertimbangan Pendirian Koperasi Sekolah terdiri dari1 Menunjang program pembangnan pemerintah di sektor perkoperasian melalui program pendidikan sekolah hanya sebatas menunjang kebutuhan alat tulis kepada Menumbuhkan kesadaran berkoperasi dikalangan siswa dan berbelanja dengan Membina rasa tanggung jawab, disiplin serta setia kawan dan jiwa Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi agar kelak berguna di Membantu kebutuhan siswa serta mengembangkan kreatifitas siswa di dalam dan di luar koperasi siswa adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khusunya dan masyarakt pada umumnya, serta ikut membangun tata perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakt yang adil makmur. Sedangkan pembentukan koperasi sekolah di kalangna siswa dilaksankan dalam rangka menunjang pendidikan siswa dan latihan harian bertugas mengelola usaha administrasi dan keuangna harian dapat diatur bergantian antara pengurus koperasi sekolah atau ditunjuk secara tetap atau bergantian antara guru dan karyawan anggota koperasi yang tidak menduduki jabatan pengurus atau pengawas koperasi. Rapat dan atau musawarah merupakan kekuasaan tertinggi di tata kehidupan koperasi yang berarti berbagi persoalan mengenai koperasi siswa hanya ditetapkan dalam rapat sekolah. Di sini warga sekolah dapat berbicara memberikan usulan dan pertimbangan menyetujui suatu usul atau menolaknya serta memberikan himbauan atau masukan yang berkenan dengan koperasi. agar tidak menggangu kegiatan belajar mengajar di Anggota tahunan Menetapkan 1 Anggaran dasar Kebijakan umum Memilih serta mengangkat Memberhentikan Mengesahkan pertanggungjawaban pengurus dalam pelksanaan anggota Tahunan dianggap sah apabila yang menghadiri rapat telah melebihi jumlah menimal Kuorum. Hal-hal yang dibicarakan dalam rapat Tahunan adalah sebagi berikut 1 Penilaian kebijaksanaan pengurus selama tahun buku yang Neraca tahunan dan perhitungan laba Penilaian laporan Menetapkan pembagian SHU5 Pemilihan pengurus dan Rencana kerja dan rencan anggaran belanja tahunan selanjutnya. Program Pengembangan Unit Produksi KewirausahaanJumlahBUTIR PENILAIANSKORKOMPONENMerencanakanpengembangankewirausahaanRKAS beaya untuk inovasi pembelajaran dan ke-TU-anKepala Sekolahmemfasilitasi siswa untukmenumbuhkan keterampilanberpikir dan bertindakkreatif, produktif, kritis,mandiri, kolaboratif, dankomunikatif melaluipengalaman pembelajaranRPP yang memuat rencana pembelajaran untukmenumbuhkan keterampilan berpikir dan bertindakkreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, inovasi yangbergunaMemberdayakan peran sertamasyarakat dan membangunkemitraan dengan lembagalain yang relevan dalammelakukan berbagai kegiatanpengelolaan pendididkanPengembangan UnitProduksi Kewirausahaan,dan/atau PemaganganDokumen Laporan memuat pelaksanaan dan hasilProgram Pengembangan Unit Produksi KewirausahaanMelaksanakan EvaluasiProgram PengembanganKewirausahaanLaporan Hasil Evaluasi Program PengembanganKewirausahaan, yang memuat hasil evaluasi

dokumen program pengembangan kewirausahaan